Ada empat bulan yang dimuliakan Allah sepanjang tahun, adalah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Puncak kemuliaannya berada pada bulan Dzulhijjah, dengan bentuk kemuliaannya sebagai berikut:
1-Penyempurnaan Islam (Al-Maidah: 3).
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
Artinya: Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.
Seorang Yahudi yang menjumpai Umar Bin Khattab Ra, mengatakan andai saja ayat tersebut turun untuk kalangannya, maka hari itu akan dijadikan sebagai hari raya.
2-Disunnahkan Puasa Arafah, untuk menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya
3-Dzulhijjah adalah bulan berkurban.
4-Dzulhijjah adalah bulan haji dimana umat Islam seluruh dunia wuquf di padang Arafah.
- Ketahuilah bahwa dalam bulan Dzulhijjah ada hari hari yang dipilih Allah sebagai hari hari terbaik sepanjang tahun. Allah berfirman :
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (Qs. Al Fajr: 1-2).
وَالۡفَجۡرِۙ. وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ
Artinya: Demi fajar, demi malam yang sepuluh
“10 malam” yang termaktub dalam ayat kedua surat tersebut adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa tidak ada hari yang amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah), kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia mati syahid. (HR. Al Bukhari)
- Maka penuhilah hari hari mulia itu dengan amalan utama di antaranya:
👉Dzikir dengan memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid (Al Hajj : 28).
👉Puasa sunnah
👉Tilawah Alqur’an, karena sebaik baik dzikir adalah tilawah.
👉Sedekah (Al Munafiqun: 10)
👉Kurban dengan hewan kurban terbaik yang kita mampu
👉Haji yang wajib dilakukan bagi yang mampu dan semoga kita dimampukan Allah untuk berhaj
Semua amal shaleh pada sepuluh hari awal Dzulhijjah yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sesuai sunnah, akan dipahalai dengan sangat dahsyat dan mengalahkan pahala dari amal shaleh yang dilakukan di luar waktu tersebut.
Ingat, waktunya sangat singkat, hanya sepuluh hari saja, bukan satu bulan. Di sepuluh hari itu, setan tidak dibelenggu. Karena itu, perlu mujahadah karena beribadah padanya akan terasa lebih berat, sehingga banyak yang lalai dan meninggalkan peluang tersebut.
Semoga Allah karuniakan taufiq-Nya, agar kita bisa memenuhi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini dengan amal-amal shalih, dan diterima sebagai pemberat timbangan kebaikan kita di yaumil hisab kelak. Ya Rahman.., Karuniakan kami semangat beramal sholeh dan bersungguh sungguh memanfaatkan setiap detik dari sepuluh hari termulia ini.
—000—
*Ketua Dewan Pembina Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan