
Surabaya (Trigger.id) – COVID-19, influenza (flu), dan virus pernapasan syncytial (RSV) RSV adalah penyakit pernapasan yang memiliki gejala serupa tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda. Sulit untuk menentukan virus apa yang Anda derita hanya berdasarkan gejalanya saja. Satu-satunya cara untuk memastikan diagnosis adalah dengan tes.
Para ahli mengatakan bahwa mengetahui virus apa yang Anda derita dapat berguna untuk menentukan pilihan pengobatan atau berpotensi melindungi orang lain agar tidak jatuh sakit.1 Sebagian besar penyakit pernafasan akan membaik dengan sendirinya, dan pengobatan biasanya mencakup minum cairan dan banyak istirahat. Obat antivirus tersedia untuk populasi berisiko tinggi.
Apa Perbedaan Gejala COVID-19, Flu, dan RSV?
Gejala penyakit pernapasan ini sangat mirip. Demam, batuk, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat atau berair adalah gejala-gejala yang dapat muncul jika Anda mengidap COVID, flu, atau RSV.3
COVID-19, flu (influenza), dan RSV (respiratory syncytial virus) adalah infeksi saluran pernapasan yang memiliki gejala mirip, namun ada beberapa perbedaan penting. Berikut perbandingan gejala-gejala yang lebih umum terjadi pada masing-masing penyakit:
1. COVID-19
- Demam atau menggigil
- Batuk (biasanya kering)
- Sesak napas atau sulit bernapas
- Kelelahan yang signifikan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Hilangnya penciuman atau perasa (anosmia, gejala khas COVID-19)
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau berair
- Mual atau muntah
- Diare
- Mata merah (pada beberapa kasus)
Ciri khas: Hilangnya kemampuan mencium atau merasakan sesuatu (anosmia) adalah gejala yang lebih sering dikaitkan dengan COVID-19. Gejala COVID-19 juga cenderung lebih beragam dan mungkin lebih berat.
2. Flu (Influenza)
- Demam tinggi (biasanya tiba-tiba)
- Batuk kering
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau berair
- Nyeri otot atau tubuh yang parah
- Sakit kepala
- Kelelahan ekstrim atau kelemahan yang signifikan
- Mata berair atau nyeri mata
- Mual atau muntah (lebih sering pada anak-anak)
Ciri khas: Gejala flu biasanya muncul dengan tiba-tiba dan melibatkan demam tinggi, nyeri otot, dan kelelahan yang parah. Flu sering terjadi secara musiman dan biasanya sembuh dalam beberapa hari hingga dua minggu.
3. RSV (Respiratory Syncytial Virus)
- Batuk parah (sering disertai dahak)
- Demam ringan (tidak selalu terjadi)
- Hidung tersumbat atau berair
- Kesulitan bernapas (napas berbunyi atau mengi)
- Mata berair
- Kelelahan
- Menurunnya nafsu makan (lebih sering pada anak-anak dan bayi)
- Menarik napas dengan cepat (pada kasus berat, terutama pada bayi)
Ciri khas: RSV sering lebih berat pada bayi dan anak kecil, menyebabkan gejala pernapasan yang parah seperti napas berbunyi atau kesulitan bernapas. Pada orang dewasa, gejala cenderung lebih ringan dan mirip dengan pilek.
Perbandingan Cepat
- Demam tinggi lebih umum pada flu dan COVID-19, tapi jarang terjadi pada RSV.
- Kehilangan penciuman atau perasa adalah gejala khas COVID-19, jarang pada flu atau RSV.
- Batuk hadir pada ketiga penyakit, tetapi batuk COVID-19 sering kali kering, sedangkan batuk RSV bisa produktif (berdahak).
- Kelelahan ekstrim lebih sering terjadi pada COVID-19 dan flu, sementara pada RSV, biasanya terkait dengan sesak napas.
Jika gejalanya menyerupai satu sama lain, diagnosis pasti sering kali memerlukan tes laboratorium untuk memastikan penyebabnya.
Cara Mencegah Penyakit Pernafasan
Semua virus ini disebabkan oleh kontak orang ke orang melalui tetesan infeksius. Hal ini biasanya berarti menghirup tetesan yang mengandung virus dari udara ketika orang yang terinfeksi sedang berbicara, batuk, bersin, atau mengeluarkannya dari mulut atau hidungnya. Anda juga dapat mengambilnya di permukaan dan memindahkannya ke hidung, mata, atau mulut Anda.
Vaksin yang aman dan efektif tersedia untuk COVID dan flu. Mereka mungkin tidak sepenuhnya melindungi terhadap penyakit bergejala. Vaksin masih dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian serta berpotensi mengurangi gejala jika Anda akhirnya terkena infeksi terobosan.
Tindakan pencegahan yang sama yang digunakan selama pandemi COVID juga bermanfaat, apa pun virus yang ada. Anda dapat mencegah penyakit pernafasan ini dengan cara:
- Menghindari kontak dekat jika Anda sedang sakit atau dengan orang sakit
- Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan jika terjadi kontak dengan tetesan infeksius
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air
- Menggunakan hand sanitizer jika sabun dan air tidak tersedia
COVID, flu, dan RSV adalah penyakit pernapasan yang memiliki gejala serupa, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, dan hidung berair atau tersumbat. Penyakit-penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda. Satu-satunya cara untuk memastikan virus apa yang Anda miliki adalah dengan mengujinya.
Mengetahui virus apa yang Anda derita dapat membantu melindungi orang lain agar tidak jatuh sakit. Cara lain untuk mencegah penyakit pernapasan termasuk membersihkan dan mendisinfeksi permukaan, mencuci tangan secara teratur, dan selalu mendapatkan informasi terbaru tentang vaksin. (zam)
—000—
Sumber: Health dan lainnya
Tinggalkan Balasan