
“Sesayang apa sih sama fifis,” tanya Dr. Decsa Medika Hertanto – Digital Creator lewat akun IG pribadinya.
Fifis (pipis/buang air kecil) kok sampai ditahan-tahan agar tidak keluar. Sudah relakan dan relakan, kata Decsa. “ga ada guna menahan pipis,” tegas Decsa. Decsa menyarankan, saat kebelet mau buang air kecil, segera cara cari toilet atau WC terdekat.
Menurut Decsa Medika, menahan pipis atau buang air kecil terlalu lama membuat kuman berpesta pora, dan riang gembira untuk menginvasi saluran air kencing kita. Ujung-ujungnya menjadikan infection dan bebatuan. Dan pada akhirnya Anda akan menderita. “Jadi, relakan saja ia kepergiannya,” saran Dr. Decsa Medika Hertanto.
Mengutip mayapadahospital.com, seringkali kita terpaksa menahan buang air kecil (berkemih), entah karena malas ke toilet atau terjebak macet dalam perjalanan jauh. Namun, tahukah kamu, menahan buang air kecil bisa menimbulkan gangguan kesehatan?
Sebelum mengetahui apa saja bahaya menahan buang air kecil, ketahui terlebih dahulu tentang kandung kemih. Kandung kemih adalah organ tubuh tempat menampung air kemih / air kencing hasil produksi ginjal melalui saluran yang dinamakan ureter.
Kandung kemih dapat menampung air kemih sampai batas tertentu. Ketika kandung kemih terisi penuh, ia akan mengirim sinyal ke otak sehingga dorongan ingin buang air kecil muncul.
Sesekali menahan keinginan untuk buang air kecil selama 1 atau 2 jam mungkin tidak akan menyebabkan kerusakan saluran kemih secara permanen. Akan tetapi, menahan keinginan untuk buang air kecil dalam waktu yang terlalu lama dapat mengganggu kerja kandung kemih Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda tidak terlalu sering menahan keinginan untuk buang air kecil.
Normalnya seseorang perlu berkemih (kencing) setiap 3 – 4 jam saat terjaga siang hari dan sekali di malam hari ketika tidur. Sebaiknya kita menahan buang air kecil selama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai toilet. (ian)
Tinggalkan Balasan