
Surabaya (Trigger.id) – Di sebuah lahan parkir pertokoan di Alexandria, Virginia, antrean panjang pembeli tampak mengular. Mereka menunggu giliran untuk menikmati sajian unik dari truk makanan halal bernama Flavor Hive, sebuah bisnis kuliner yang kini viral di media sosial Amerika Serikat.
Didirikan oleh Shihan Chowdhury dan Amgd Gende, Flavor Hive menawarkan menu cepat saji halal yang memadukan cita rasa berbagai budaya, termasuk warisan kuliner Bangladesh dan Mesir, tanah kelahiran pendirinya. Salah satu daya tarik utamanya adalah konsep “Bring Your Own Bag” (BYOB), atau “Bawa Bungkus Sendiri”, yang menghadirkan pengalaman makan yang berbeda dan menyenangkan.
Konsep BYOB ini terinspirasi dari ide “walking tacos” yang populer di restoran Meksiko dan Amerika Latin, di mana sisa tortilla diisi dengan daging dan sayuran. Di Flavor Hive, pelanggan cukup membawa bungkus camilan favorit mereka, lalu truk ini akan mengisinya dengan berbagai pilihan daging halal seperti ayam, daging sapi cincang, atau lamb gyro (domba panggang ala Yunani), serta aneka topping sayuran dan saus khas, termasuk saus putih dan saus hijau pedas.
Dengan harga sekitar $10 untuk satu porsi reguler, konsep ini tidak hanya menghadirkan kebebasan memilih snack, tapi juga membantu mengatasi keterbatasan ruang penyimpanan di truk makanan mereka. Bahkan, kreativitas pelanggan ikut terdorong, mulai dari membawa sushi, pizza, hingga kacang kapri mentah sebagai “bungkus” yang unik.
Meroket Berkat Media Sosial
Shihan, yang dikenal luas di media sosial lewat akun @chilipeppercooks dengan lebih dari 1,9 juta pengikut di TikTok dan hampir 500 ribu di Instagram, menggunakan keahliannya dalam membuat konten kreatif untuk mempromosikan Flavor Hive. Ia menyadari bahwa di era digital saat ini, kekuatan media sosial sangat menentukan kesuksesan bisnis.
Pelanggan seperti Misbah dari Manassas, Virginia, menemukan Flavor Hive lewat rekomendasi teman dan media sosial. Ia merasa bangga melihat semakin banyak bisnis makanan halal bermunculan. Sementara itu, JB, seorang pelanggan keturunan Mesir, sudah empat kali kembali ke Flavor Hive karena rasa makanan yang lezat dan keramahan para koki.
Konsep BYOB Flavor Hive pun menarik perhatian tidak hanya dari pecinta kuliner lokal, tetapi juga dari kreator konten dan pebisnis di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak kreator Indonesia mulai mengadaptasi ide ini, meski Shihan mengingatkan pentingnya memilih bahan snack yang sesuai agar tetap mempertahankan kualitas cita rasa.
Siap untuk Langkah Lebih Besar
Dengan lonjakan popularitas, Flavor Hive menghadapi tantangan baru, seperti mengatur produksi makanan dalam skala besar tanpa mengorbankan kecepatan layanan. Untuk mengatasi lonjakan pembeli, terutama saat akhir pekan dan Ramadan, mereka mengoperasikan tiga truk harian dan menyiapkan dua truk tambahan.
Namun, Shihan mengungkapkan bahwa ke depannya mereka berencana membuka restoran permanen, sebuah langkah besar yang akan segera diumumkan. Selain itu, Flavor Hive terus berinovasi dengan mengembangkan varian menu baru, termasuk sajian dessert spesial untuk menyambut Ramadan.
Dengan kombinasi kreativitas, inovasi menu, dan kekuatan media sosial, Flavor Hive tidak hanya sukses menarik hati para pecinta kuliner, tetapi juga membuktikan bahwa bisnis makanan halal bisa berkembang pesat dan mencuri perhatian di tengah ketatnya persaingan dunia kuliner. (bin)
Tinggalkan Balasan