• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Flu Burung, Memicu Kekhawatiran Baru

3 Maret 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: dr. Ari Baskoro SpPD,K,AI (Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya)

Meredanya pandemi Covid-19, menyertakan harapan dan kegembiraan bagi masyarakat. Khususnya menjelang bulan Ramadan 1444 Hijriah. Tetapi berita terpaparnya 30 ekor unggas akibat virus flu burung (Avian Influenza/AI), sontak menimbulkan kekhawatiran. Belum lama berselang peristiwa itu terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Meski pada dasarnya AI adalah penyakit menular antar burung/unggas/ayam/, tetapi berpotensi menimbulkan penularan pada manusia (zoonosis). Risiko fatalitasnya pun  terbilang tinggi.

Di Indonesia, AI beberapa kali dilaporkan menginfeksi manusia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan hal tersebut. Sejak tahun 2005 hingga 2018, tercatat “hanya” 200 kasus yang pernah  dilaporkan. Akhirnya sebanyak 168 kasus di antaranya tidak tertolong. Angka mortalitasnya  mencapai 84 persen.

Ancaman AI pada manusia harus diwaspadai. Hal itu terutama terkait dengan munculnya kasus kematian seorang anak perempuan di Kamboja,baru-baru ini.Pada kasus tersebut, telah dilakukan konfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Ternyata sudah bisa dipastikan terjangkit virus H5N1 yang merupakan kode genetik untuk AI.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, risiko penularan AI pada manusia bersifat sporadis. Insidennya mengikuti merebaknya infeksi AI yang menyerang unggas. Menurut WHO pula, terdapat 873 kasus infeksi AI di seluruh dunia. Data tersebut tercatat sejak tahun 2005 hingga 25 Februari 2023. Total menimbulkan kematian sebanyak 458 kasus. Angka-angka tersebut, merupakan kompilasi dari 21 negara di dunia yang telah melaporkannya. Termasuk di antaranya dari Indonesia.

Penyebab

AI disebabkan oleh spesies virus influenza A. Tidak semua spesies virus AI dapat menginfeksi manusia. Hingga saat ini diketahui ada empat genus virus. Masing-masing adalah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta influenza virus. Influenza virus A, merupakan spesies dari Alpha influenza virus. Mayoritas menyerang burung dan beberapa jenis unggas lainnya. Tetapi pada kondisi tertentu (terutama bila mengalami mutasi), dapat menyasar manusia maupun mamalia lainnya ( misalnya babi, kuda, anjing).

 AI tipe A, mempunyai “senjata” yang sangat memengaruhi daya tular dan derajat patologinya/keganasannya. “Senjata” atau antigennya itu, diberi kode H atau HA yang artinya hemaglutinin. Antigen berikutnya adalah neuraminidase. Disingkat dengan N atau NA.

Hingga saat ini, para ahli telah dapat mengidentifikasi18 jenis hemaglutinin (H1 hingga H18) dan 11 jenis neuraminidase (N1 hingga N11).Hanya enam subtipe HA yang dapat menimbulkan penyakit pernapasan akut pada manusia. Masing-masing adalah virus subtipe H3, H5, H6, H7, H9 dan H10.

Kombinasi kedua protein antigen (H dan N) tersebut, akan menentukan sifat dan subtipe virus influenza. Misalnya H5N1. Identifikasi virus yang terjadi di Kalsel tersebut, berasal dari H5N1 dengan clade 2.3.4. 4b.Artinya memang berasal dari galur/kekerabatan/turunan AI.Clade tersebut telah beredar luas pada burung liar di Eropa, Afrika, Asia dan Amerika Utara sejak Oktober 2020. Hingga kini setidaknya sudah 49 negara di seluruh dunia yang telah melaporkannya.

WHO menyatakan, identifikasi H5N1 yang terjadi pada kasus anak yang meninggal di Kamboja,berasal dari clade 2.3.2.1c yang lebih mudah menginfeksi manusia.

Contoh lainnya adalah H1N1. Itu merupakan kode genetik untuk virus influenza Spanyol (“Spanish Flu”) yang menyebabkan pandemi pada tahun 1918. Konon korbannya jauh melampaui kematian akibat Perang Dunia I.

Virus influenza merupakan contoh mikroba yang mempunyai daya mutasi tertinggi. Setiap saat bisa mengalami mutasi.Bahkan bisa terjadi evolusi pada bagian-bagian tertentu dari protein H atau N. Konsekuensinya mampu meningkatkan daya tular ataupun sifat patologi/keganasannya. Termasuk peningkatan risiko penularannya pada manusia.

Kelangsungan hidup dan terjadinya perubahan genetik virus karena proses mutasi, banyak dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya jumlah virus, temperatur dan kelembaban lingkungan. Paparan sinar matahari dan keberadaan material organik, juga sangat menentukan. Jika virus berada di air, derajat keasaman (pH) dan kandungan garam (salinitas) air, dapat memengaruhi daya tahan virus tersebut.

Di sisi lain, virus AI sangat peka terhadap berbagai jenis disinfektan. Contohnya adalah natrium hipoklorit, alkohol 60-90 persen, aldehid, fenol, asam, dan povidon iodin. Dengan pemanasan 56-60 derajat Celsius, akan mati dalam waktu 60 menit. Semakin tinggi temperaturnya, virus tersebut akan cepat mati. Air minum yang telah dimasak hingga mendidih, bisa dipastikan telah bebas dari virus AI. Telur ayam yang direbus diatas suhu 64 derajat Celsius selama enam menit, mampu mencegah penularannya pada manusia.

Gejala klinis

Infeksi AI pada manusia dapat menimbulkan spektrum klinis yang amat bervariasi. Bisa berupa infeksi saluran pernapasan atas yang ringan (berupa demam, nyeri tenggorok dan batuk-pilek), hingga dampak klinis yang berat. Bila terjadi pneumonia (radang paru) yang berat, sindrom gagal napas, dan syok, sangat berisiko berakhir dengan kematian.

Bisa pula terjadi gejala klinis pada sistem pencernaan (misalnya mual, muntah-muntah, dan diare). Kadang pula memberikan gejala radang selaput mata (konjungtivitis).

Semua gejala yang ditampilkan infeksi AI pada manusia, sangat mirip dengan influenza musiman yang sering sekali terjadi. Terutama pada musim-musim tertentu, saat musim hujan atau pancaroba. Hanya pemeriksaan laboratorium virologi yang bisa membedakannya.

Pencegahan

Meski di Indonesia belum ada laporan kasus baru AI pada manusia, kemungkinan timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB)AI H5N1 harus diwaspadai. Walaupun AI bersifat zoonosis, tetapi risiko penularannya antar manusia terbilang kecil.

Sebagai bentuk kewaspadaan, Kemenkes telah merilis Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). SE Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1)Clade Baru 2.3.4.4b, ditetapkan tanggal 24 Februari 2023.

Pola hidup bersih dan sehat (PHBS), masih merupakan tulang punggung pencegahan penularan AI. Khususnya pada individu yang sering kontak dengan unggas, sebaiknya selalu menggunakan masker, sarung tangan dan baju pelindung. Mandi dan ganti baju setelah bersentuhan dengan unggas, sangat dianjurkan. Terutama sebelum menyentuh area wajah.

Vaksin influenza musiman mampu memberikan tingkat kekebalan hingga 70 persen. Termasuk menginduksi imunitas silang terhadap virus AI. Vaksin ini hanya mengandung antigen virus subtipe A dan B saja. Subtipe lainnya tidak menimbulkan dampak klinis pada manusia. Karena seringnya terjadi mutasi, vaksin influenza musiman akan selalu direvisi/diperbarui  setiap tahunnya.  

Semoga dengan peningkatan kewaspadaan segenap warga masyarakat, tidak akan terjadi KLB AI di Indonesia.

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, Kesehatan, nusantara, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, flu burung, Flu Burung (H5N1), Kekhawatiran Baru

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

21 Desember 2025 By admin

Gol Penalti Gyokeres Antar Arsenal ke Puncak

21 Desember 2025 By admin

Liga Italia Serie A: Juve Tekuk Roma 2-1

21 Desember 2025 By admin

ICJ Sidangkan Dugaan Genosida Rohingya

21 Desember 2025 By admin

Prabowo Setujui PP Reformasi Polri

21 Desember 2025 By admin

20 Desember dan Retaknya Solidaritas Manusia di Tengah Kepentingan Dunia

20 Desember 2025 By admin

UNRWA Ingatkan Krisis Kelaparan di Gaza Masih Mengancam

20 Desember 2025 By admin

Persebaya Percayakan Shin Sang-gyu Dampingi Tim Saat Hadapi Borneo FC

20 Desember 2025 By admin

Bologna Tembus Final Piala Super Italia Usai Singkirkan Inter Milan

20 Desember 2025 By admin

Napoli Singkirkan AC Milan, Lolos ke Final Piala Super Italia 2025

19 Desember 2025 By admin

Putusan MK soal Royalti Perlu Aturan Turunan Jelas

19 Desember 2025 By admin

Menkeu Pastikan Bantuan Bencana dari Luar Negeri Bebas Pajak

19 Desember 2025 By admin

Maroko Juara Piala Arab FIFA 2025 Usai Tumbangkan Yordania 3-2

19 Desember 2025 By admin

Antara Narasi “Pahlawan Devisa” dan Realitas Perlindungan Pekerja Migran

18 Desember 2025 By admin

FIFA Naikkan Total Hadiah Piala Dunia 2026 hingga 50 Persen

18 Desember 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana
  • Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya
  • Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal
  • Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama
  • “Code Blue” Bencana Sumatera

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.