Jika ada Allah tetapi mengapa kita gelisah?. Pertanyaan ini menyentuh sisi spiritual yang dalam dan sering kali menjadi perenungan banyak orang. Mengapa kita masih merasa gelisah jika kita percaya ada Allah?.
Dalam Islam, dunia ini adalah tempat ujian. Kegelisahan, kesedihan, dan masalah-masalah lainnya merupakan bagian dari ujian tersebut. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah ayat 155)
Allah menguji manusia dengan berbagai perasaan, termasuk kegelisahan, untuk menguji sejauh mana keimanan dan ketergantungan kita kepada-Nya. Kegelisahan ini bisa menjadi pengingat agar kita semakin mendekat kepada Allah.
Kegelisahan yang dirasakan manusia sering kali datang dari perasaan tidak tenang, kekhawatiran, atau ketidakpastian dalam hidup. Al-Quran memberikan beberapa panduan untuk mengatasi kegelisahan dan menemukan ketenangan batin. Berikut adalah beberapa solusi menurut Al-Quran:
Menguatkan Keimanan dan Mengingat Allah (Dzikir) Al-Quran mengajarkan bahwa ketenangan hati dapat dicapai dengan mengingat Allah (dzikir). Dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, Allah berfirman:”Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra’d ayat 28)
Dengan memperbanyak dzikir dan shalat, seseorang akan merasa lebih dekat dengan Allah, dan kegelisahan yang berasal dari duniawi akan terasa lebih ringan.
Kegelisahan sering kali muncul saat menghadapi ujian hidup. Allah memerintahkan untuk bersabar dan memohon pertolongan-Nya melalui shalat. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 45, Allah berfirman:”Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat…”Sabar dalam menghadapi ujian dan mengandalkan Allah dalam setiap kesulitan adalah cara untuk meredakan kegelisahan.
Selanjutnya, menyerahkan segala urusan kepada Allah (tawakal) adalah cara lain yang diajarkan Al-Quran untuk mengatasi kegelisahan.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (At Thalaq: 3)
Ketenangan juga bisa diperoleh dengan berbuat baik kepada orang lain dan memperbanyak amal shalih. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 277, Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman, beramal shalih, mendirikan shalat, dan membayar zakat akan mendapatkan balasan dari Allah serta hidup tanpa rasa takut atau gelisah.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al-Baqarah ayat 277)
Al-Quran itu sendiri adalah sumber ketenangan. Allah menurunkan Al-Quran sebagai rahmat dan obat bagi hati yang gelisah. Dalam Surah Al-Isra’ ayat 82, Allah berfirman:”Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…”
Maka, menghadapi kegelisahan dengan memperkuat iman, bersabar, bertawakal, serta mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir, shalat, dan membaca Al-Quran akan membantu seseorang menemukan kedamaian dan ketenangan batin.
Rasa gelisah sering kali muncul karena kita merasa terbatas dan tidak mampu mengatasi segala hal dengan kekuatan sendiri. Ini adalah momen di mana kita diingatkan bahwa kita memerlukan bantuan Allah. Allah adalah tempat berlindung yang sejati, dan hanya dengan kembali kepada-Nya hati kita akan menemukan ketenangan. Allah berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 53:
۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar ayat 53)
Kegelisahan adalah bagian dari fitrah manusia dan ujian dari Allah. Meski kita percaya kepada Allah, kegelisahan muncul sebagai cara untuk mengingatkan kita agar kembali kepada-Nya, memperkuat keimanan, dan memperbanyak dzikir serta tawakal. Dengan demikian, kegelisahan bisa menjadi jalan untuk menemukan ketenangan yang sejati dengan lebih dekat kepada Allah.
tidak ada alasan untuk merasa gelisah jika kita benar-benar memasrahkan segala urusan kepada Allah SWT. Dalam Islam, tawakal atau berserah diri kepada Allah adalah kunci utama untuk mencapai ketenangan hati. Ketika kita menyerahkan semua urusan kita kepada-Nya dengan keyakinan penuh, kita memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.
—000—
*Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan