• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Haji Bukan Hanya Untuk Orang Kaya, Begini Kisah Inspiratifnya

23 Juni 2022 by admin Tinggalkan Komentar

Anshor
(Kasi Bimbingan Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah)

Makkah (Trigger.id) – Kisah Ibu Siti Indasah dari Pati, Jawa Tengah, mungkin saat ini sedang viral. Ibu Siti Indasah adalah salah seorang jamaah haji Indonesia 2022. Jangan membayangkan Bu Siti memiliki hektaran sawah atau pebisnis dengan omset ratusan juta atau seorang pegawai dengan gaji puluhan juta per bulan. Dia hanyalah seorang ibu penjual pecel.

Sudah lama hatinya dibuai rindu untuk ziarah ke Tanah Suci, melaksanakan ibadah haji sekaligus ziarah ke makam Nabi. Dia tahu bahwa hitung-hitungan matematis, hartanya tak akan cukup untuk membayar biaya haji. Tapi kerinduan untuk pergi haji ke Tanah Haram tidak bisa dienyahkan. Dan, rindu itu berat, sangat berat!

Akhirnya, sejak sebelas tahun lalu, dia membulatkan tekadnya. Dari hasil jualan nasi pecelnya, dia sisihkan sebagai tabungan haji. Jika Anda bertanya berapa hasil jualan nasil pecelnya hingga bisa menabung untuk haji? Dia hanya mendapat penghasilan seratus ribu rupiah per hari dari jualan pecel. Jika dia setiap hari jualan nasi pecel, dan penghasilannya selalu stabil di angka seratus ribu, maka satu bulan dia hanya mendapatkan uang sebesar tiga juta rupiah. Angka itu sebetulnya hanya cukup untuk menutup kebutuhan hidup bulanannya, bahkan mungkin kurang. Tapi rindu yang memberat di hatinya telah membentuk telaga tekad. Dia menabung sepuluh ribu rupiah setiap hari untuk memenuhi panggilan Allah.

Haji itu panggilan Allah kepada hamba-Nya. Hati siapapun yang sanggup mendengar panggilan itu pasti akan tergetar. Kekuatan apa yang bisa menghalangi hati yang digetarkan oleh rindu kepada Allah. Demikianlah, Allah memanggil Ibu Siti Indasah, dan Ibu Penjual Pecel ini pun berangkat ke Mekkah tahun ini sebagai salah seorang jamah haji Indonesia.

Ibadah Haji memang mempersyaratkan ‘istitha’ah’ (kemampuan). Kemampuan ini mencakup fisik dan biaya. Berbeda dengan shalat, walau di dalamnya mencakup tiga belas rukun, namun pelaksanaannya nyaris tidak memerlukan biaya. Sementara, ibadah haji, walau hanya berisi lima rukun, tapi ia harus dilakukan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan. Bagi jamaah haji dari Indonesia, berangkat ke Mekkah tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi bagi orang yang ekonominya pas-pasan.

Akan tetapi, mampu secara ekonomis bukanlah syarat substantif bagi seseorang untuk berangkat haji. Melaksanakan ibadah haji tidak memerlukan biaya. Ibadah haji itu “gratis” alias tidak berbayar. Allah tidak pernah menarik karcis bagi siapa saja hamba-Nya yang bertamu ke Rumah-Nya.

Cuma masalahnya adalah pesawat yang kita gunakan menuju tempat beribadah haji itu bukan pesawat milik pribadi. Hotel juga bukan milik kita. Makanan yang kita makan bukanlah hidangan yang dimasak oleh tangan kita sendiri. Hal-hal itu serta berbagai sarana penunjang lainlah yang membuat kita harus mengeluarkan ongkos.

Sekalipun demikian, kisah Ibu Siti Indasah di atas menyadarkan kepada kita bahwa haji bukanlah monopoli orang-orang kaya. Kaki kita tidak akan melangkah ke mana pun jika kita tidak memiliki niat untuk menggerakkannya. Begitu juga dengan haji. Tak setiap orang kaya berangkat berhaji. Juga, tak setiap orang miskin tidak bisa memenuhi panggilan-Nya. Kerinduan kepada Allah akan membulatkan niat seseorang. Niat inilah yang pada akhirnya menggerakkan seorang Ibu Siti menyisihkan uang sepuluh ribu setiap hari dari hasil menjual nasi pecel yang sebetulnya hanya bisa untuk menutup kebutuhan hidup hariannya.

Sampai di sini, marilah kita memaknai kata mampu dengan cara sedikit berbeda. Dikisahkan, ada seorang ibu yang setiap minggu mengantarkan bekal makanan ke lokasi asrama sebuah madrasah tempat anaknya sekolah. Jarak antara rumah dengan asrama tersebut kurang lebih tiga puluh kilo meter. Jarak ini biasanya ditempuh selama dua jam perjalanan menggunakan bus antarkota.

Ada saat-saat tertentu ketika si Ibu ini mengalami mabuk kendaraan. Anehnya, keadaan ini hanya muncul di saat ketika dia dilanda kecemasan. Suatu hari, si Ibu ini mengalami mabuk berat hingga jatuh sakit. Si Ibu kemudian memeriksakan kesehatannya ke dokter. Setelah memeriksa tubuh si Ibu, dokter bilang bahwa secara fisik, sang Ibu tidak memiliki kelainan apapun. Juga, tidak ada gejala penyakit apapun. Bahkan, dokter mengatakan kalau sang Ibu sehat.

Lalu apa yang membuat si Ibu jatuh sakit? Masalahnya tidak ada pada fisiknya. Fisiknya sepenuh memiliki kemampuan. Fisik itu menjadi tidak mampu karena jiwa si Ibu sedang dilanda kecemasan dan kekhawatiran. Kalau seperti ini, maka yang harus diselesaikan adalah masalah yang ada di dalam dada. Itu adalah niat dan kebulatan tekad.Perasaan cemas dan kekhawatiran sesungguhnya adalah syu’udzon (buruk sangka) manusia terhadap diri sendiri. Cemas dan kekhawatiran merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan rasa takut, khawatir, dll. Dalam psikologi, rasa cemas dan khawatir akan menggiring kita mendekati hal yang kita cemaskan dan khawatirkan. Hal inilah yang dikatakan Allah dalam sebuah hadits Qudsi: أنا عند ظن عبدي بي (Aku seperti apa yang disangkakan hamba-Ku kepada-Ku).

Allah menciptakan jutaan energi di alam ini. Energi positif akan bisa didapatkan tatkala kita memiliki prasangka positif. Sebaliknya, energi negatif akan selalu mengitari kita di saat kita memiliki prasangka negatif, baik kepada sesama, lingkungan, apalagi kepada Allah. Inilah yang menjadi penyebab sang Ibu dalam cerita kedua itu jatuh sakit. Bukan karena fisiknya sungguh-sungguh tidak sehat, tapi karena sang ibu secara tidak sadar memupuk energi negatif dalam dirinya sehingga stimulus yang ia dapatkan adalah negatif. 

Demikian juga dengan haji. Banyak orang yang telah berprasangka buruk pada dirinya, juga kepada Allah. Dia telah menetapkan dirinya tidak akan bisa berhaji. Karena itu, dia tidak mengambil langkah apapun untuk berangkat berhaji. Dengan rumus yang sama, bisa dikatakan juga terhadap para jamaah haji. Jangan mencemaskan diri terhadap apa yang akan terjadi saat berhaji. Banyak jamaah tanpa sadar, saat akan berangkat, mencemaskan kekuatannya. Situasi psikologis ini bisa menggiring seorang jamaah untuk jatuh dalam situasi fisik sebagaimana yang dia pikirkan. Energi negatif ini akan menyebabkan kondisi yang tidak diinginkan. Kita memang harus berhati-hati, tapi jangan lupa untuk tetap optimis dan husnudzan (berprasangka baik) pada Allah. (ian)

Share This :

Ditempatkan di bawah: Tips, update Ditag dengan:haji bukan hanya untuk orang kaya, husnudzan (berprasangka baik) pada Allah, Kisah Inspiratif penjual pecel naik haji

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Padel Resmi Masuk Asian Games 2026, Raih Momentum Menuju Olimpiade

18 November 2025 By admin

DK PBB Gelar Voting Resolusi Perdamaian Gaza Usulan AS Hari Ini

17 November 2025 By admin

Mentan: Demi Swasembada Pangan, Tak Ada Lagi Tanggal Merah

17 November 2025 By admin

Gus Irfan Beberkan Persiapan Haji 2026 dan Tantangan Umrah Mandiri

17 November 2025 By admin

Inggris Sapu Bersih Kualifikasi Piala Dunia 2026

17 November 2025 By admin

Pemerintah Libatkan 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih

16 November 2025 By admin

Indonesia U-23 Takluk 0-3 dari Mali dalam Laga Uji Coba

16 November 2025 By admin

Doa Indah Nabi SAW: Menolak Haram, Menguatkan Tawakal

16 November 2025 By admin

Surabaya–Inggris Sepakati Program Sekolah Kurangi Sampah Plastik

15 November 2025 By admin

Dua Gol Woltemade Antar Jerman Taklukkan Luxembourg 2-0

15 November 2025 By admin

Waketum PSSI: Belum Ada Keputusan Resmi soal Timur Kapadze untuk Kursi Pelatih Timnas

15 November 2025 By admin

Indonesia Intensifkan Koordinasi Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza

15 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Membangun Keluarga Tangguh di Era Modern

14 November 2025 By admin

Yusril: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Bahan Reformasi Polri

14 November 2025 By admin

Marak Penculikan, Sekolah Diminta Awasi Penjemput Anak

14 November 2025 By admin

George Clooney Masih Tersinggung Disangka Mabuk oleh Francis Ford Coppola

14 November 2025 By admin

Inter Cari Pengganti Sommer, Ini Tiga Kandidatnya

14 November 2025 By admin

Ilmu Menjagamu, Harta Harus Kau Jaga

13 November 2025 By admin

DPR Usulkan Pembentukan Tim Keamanan Sekolah untuk Cegah Kekerasan dan Bullying

13 November 2025 By admin

Laporta Tegas Bantah Isu Kembalinya Messi ke Barcelona

13 November 2025 By admin

Wamenlu: Program Makan Bergizi Gratis Tuai Pujian Dunia

13 November 2025 By admin

Google Akan Tandai Aplikasi Boros Baterai di Play Store Mulai 2026

13 November 2025 By admin

India, Diabetes, dan Makan Bergizi Gratis

12 November 2025 By admin

Benson Boone Tanggapi Tak Masuk Nominasi Grammy 2026: “Lirikku Jenius!”

12 November 2025 By admin

Dua Badai Besar Landa Filipina, Korban Meningkat Tajam

12 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Prof Afif: ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional
  • Dick Advocaat Jadi Pelatih Tertua di Piala Dunia Setelah Antar Curacao Lolos
  • Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan Usai Putusan MK
  • 300 Warga Dievakuasi Akibat Letusan Gunung Semeru
  • Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.