
Kuala Lumpur (Trigger.id) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina melalui pendekatan solusi dua negara (two-state solution). Sikap ini disampaikan Presiden Prabowo dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (15/1).
“Masalah Palestina kita berada dalam satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan kita sangat tegas bahwa satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ujar Presiden Prabowo sebagaimana disiarkan oleh Sekretariat Presiden di Jakarta.
Presiden Prabowo juga menyambut baik gencatan senjata yang tengah berlangsung di wilayah konflik Palestina-Israel. Ia berharap gencatan senjata ini dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen.
“Kita terima dengan baik gencatan senjata yang sekarang. Tentunya kita berharap gencatan senjata ini akan bertahan,” tambahnya.
Indonesia dan Malaysia terus menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina melalui diplomasi aktif di tingkat regional dan internasional. Dukungan terhadap Palestina tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri kedua negara.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza disepakati pada Rabu (15/1) melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut mencakup penghentian konflik selama 42 hari, pertukaran tawanan, penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa kesepakatan mulai berlaku pada Minggu (19/1) pukul 08.30 waktu setempat. Meski demikian, tahap kedua dan ketiga dari kesepakatan ini masih dalam proses pembahasan lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata tersebut. Ia memuji ketangguhan Hamas dan menyatakan bahwa perselisihan internal di Israel semakin mendalam pasca-kesepakatan ini.
Para penjamin kesepakatan gencatan senjata telah sepakat untuk mendirikan pusat koordinasi di Kairo, Mesir, guna memastikan implementasi kesepakatan berjalan lancar. (ian)
Tinggalkan Balasan