

Shalat lima (5) waktu tidak sekadar salah satu kewajiban utama dalam agama Islam, tetapi juga merupakan sarana untuk menjaga hubungan yang kuat dengan Allah SWT.
Melaksanakan shalat secara teratur dan disiplin bukan hanya menunjukkan ketaatan kita kepada-Nya, tetapi juga membantu kita menjaga keseimbangan spiritual dan memperkuat ikatan kita dengan agama.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga shalat dengan sungguh-sungguh dan memberinya prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Shalat lima (5) waktu bukan hanya kewajiban tetapi juga kebutuhan.
Sholat adalah tiang agama dan tanda keimanan karena sholat itu bukti penghambaan dan bukti syukur kepada Allah SWT. Shalat adalah pijakan utama dalam praktik agama Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat adalah tiang agama, artinya, seperti tiang yang menyangga bangunan, shalat menopang agama Islam. Ini juga merupakan tanda nyata dari keimanan seseorang kepada Allah SWT.
Melalui shalat, kita mengekspresikan penghambaan dan rasa syukur kita kepada-Nya. Dalam setiap gerakan dan doa yang dilakukan dalam shalat, kita menyatakan ketaatan dan kepatuhan kita kepada Allah SWT, serta mengakui segala nikmat dan karunia yang diberikan-Nya kepada kita. Oleh karena itu, menjaga kualitas dan konsistensi dalam shalat adalah kunci untuk memperkuat ikatan spiritual dan meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Malas shalat berarti malas menjadi hambaNYA dan tidak tahu diri. Menjadi malas dalam melaksanakan shalat bisa mencerminkan kurangnya kesadaran akan kewajiban sebagai hamba Allah SWT. Shalat adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan-Nya, untuk mengingat-Nya, dan untuk memperkuat ikatan spiritual kita dengan-Nya. Ketika seseorang malas untuk melaksanakan shalat, itu bisa menunjukkan kurangnya rasa hormat dan penghormatan terhadap perintah Allah SWT.
Malas shalat berarti melepas penghambaan dan melawan Allah. Malas shalat membuat hati keras dan menyempitkan pintu hidayah. Malas shalat membuka peluang menjadi munafiq. Malas shalat juga berarti kebodohan dan kehinaan. Malas shalat adalah kekalahan terhadap syetan. Malas shalat adalah aib besar dan musibah terbesar.
Sekali-kali shalat, itu neraka dan sekali-kali tidak shalat, itu juga neraka. Pernyataan ini mencerminkan pentingnya shalat dalam agama Islam dan konsekuensi dari meninggalkan kewajiban tersebut. Dalam Islam, shalat adalah kewajiban utama yang ditetapkan oleh Allah SWT, dan meninggalkan shalat bisa memiliki konsekuensi yang serius dalam kehidupan akhirat.
Jangan main-main dengan shalat karena Allah. tidak main-main memerintah kita shalat. Jangan sepelekan shalat, karena hidup kita sebentar lagi akan berakhir.
Hidup kita di dunia ini memang singkat, dan sebagai manusia, kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput kita. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyepelekan shalat dan memperlakukannya dengan serius.
Shalat adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, untuk mengingat-Nya, dan untuk memperkuat ikatan spiritual kita dengan-Nya. Melalui shalat, kita mengingat bahwa kehidupan ini sementara dan bahwa akhiratlah tujuan sejati kita. Shalat juga merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Ya Rahman, Jadikan kami dan anak cucu kami adalah orang-orang yang istiqomah menjaga dan mendirikan sholat.
—000—
*Ketua Dewan Pembina STIDKI Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan