Surabaya (trigger.id)– Kebiasaan mengonsumsi santan, mentega murni, dan makanan manis, dapat mengganggu kesehatan. Makanan-makanan tersebutmenyokong lonjakan kasus obesitas, diabetes, stroke. Selain itu juga bisa mengakibatkan infeksi pada empedu.
Laporan National Health & Morbidity Survey (NHMS) 2019 menunjukkan, 4 dari 10 orang dewasa di Malaysia menderita kolesterol tinggi.
Kolesterol yang tidak dikendalikan bisa mengakibatkan batu empedu. Empedu sendiri memiliki beberapa kandungan, salah satunya kolesterol dan terkadang bilirubin yanng kelebihannya akan berubah menjadi lumpur yang mengendap di dasar kantong empedu.
Jika kantong empedu tidak dikosongkan secara rutin atau menyeluruh, lumpur akan tetap ada dan terkonsentrasi hingga menggumpal dan mengkristal menjadi batu empedu.
Menurut Dr. Abraham Mathew George, Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi di Rumah Sakit Spesialis KPJ Johor, meskipun tidak ada penyebab pasti, batu empedu sering kali muncul akibat kelebihan kolesterol dalam darah, yang disebabkan oleh pola makan atau faktor genetik.
“Anda mungkin memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darah Anda, baik karena pola makan yang buruk atau gangguan metabolisme. Hal ini bisa menyebabkan kolesterol menumpuk di empedu Anda,” kata Abraham dalam keterangannya dikutip Senin (18/3/2024).
Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menunjukkan tanda atau gejala. Jika batu empedu menyebabkan penyumbatan pada saluran, tanda dan gejala yang ditimbulkannya mungkin menetap.
“Hati-hati terhadap nyeri hebat yang tiba-tiba di perut kanan atas atau punggung, menjalar ke bahu, disertai mual dan muntah – ini bisa menjadi sinyal bahwa batu empedu yang ‘diam’ telah berubah menjadi masalah. Rasa sakit akibat pembentukan batu empedu bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam,”
terangnya.
Dia melanjutkan, batu empedu yang menyumbat saluran empedu dapat menyebabkan infeksi saluran empedu, pankreas, atau hati yang parah atau mengancam jiwa.
“Gejala yang Anda alami mungkin ringan hingga parah, namun akan semakin parah jika semakin lama tidak diobati. Komplikasi juga menjadi lebih serius seiring berjalannya waktu, terutama bila terjadi penyumbatan pada saluran empedu. Batu empedu yang rumit atau parah bisa mengancam jiwa,” kata dr Abraham.
Namun, ada beberapa pilihan perawatan untuk pasien batu empedu, misalnya melalui Prosedur Kolangioskopi Spyglass. Kolangioskopi adalah prosedur menggunakan tabung fleksibel, yang disebut endoskopi, yang memungkinkan dokter memvisualisasikan bagian dalam saluran empedu. Ini menawarkan cara invasif minimal untuk mengatasi masalah saluran empedu, termasuk pengangkatan batu, langsung dari dalam.
“Meskipun prosedur penghilangan batu tertentu (lithotripsy) dapat dilakukan dengan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) standar, efektivitasnya mungkin tidak selalu pasti dan tingkat keberhasilannya bervariasi sehingga tidak menjamin hasil,’’ jelasnya.
‘’Menggunakan lithotripsy laser Spyglass dan Holmium, fragmentasi batu-batu besar ini mudah dan efisien. Prosedur ini hampir selalu dapat diselesaikan dalam satu sesi dan jarang diperlukan beberapa sesi. Fragmentasi dan pemindahan batu dijamin dan kegagalan jarang terjadi,” kata Dr. Abraham.
Kolangioskopi SpyGlass adalah prosedur endoskopi baru dan canggih yang dapat melakukan banyak keajaiban dalam mengobati batu empedu seperti memecah dan menghilangkan batu empedu besar dengan aman, memungkinkan ahli gastroenterologi mendiagnosis dan berhasil mengobati penyakit saluran empedu dengan tingkat keberhasilan 83-93% .
Kolangioskopi SpyGlass adalah prosedur invasif minimal, oleh karena itu Anda akan pulih dengan cukup cepat.
“Tenang saja, setelah kolangioskopi SpyGlass. Meskipun pemulihannya cepat, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin selama 24 Jam pertama, dan perkirakan dapat melanjutkan aktivitas normal dalam beberapa hari,” kata Abraham.(zam)
Tinggalkan Balasan