Oleh: Hafidz Bintang Alfarisi (Konten Kreator Trigger.id)
Banyak orang yang merasa khawatir tidak kebagian rezekinya Allah. Padahal sesungguhnya Allah tak mungkin bangkrut meskipun setiap detik membagikan rezeki kepada mahlukNya.
Rasulullah Muhammad Saw, sangat gamblang dan sederhana menerangkan rezekinya Allah. Sejak menciptakan mahluk penghuni jagat raya ini (mulai yang besar hingga yang paling kecil sekilipun) pasti dicukupi rezekinya oleh Allah.
Jangankan hanya memberi makan hewan ternak atau hewan lain yang sekarang ini ukurannya kecil=kecil. Sejak zaman purbakala, Allah juga tak pernah repot untuk mengurus dan memberi makan dinosaurus dan sebangsanya yang tubuhnya besar-besar itu. Dari gambaran nyata yang disampaikan Nabi Muhammad tersebut, logikanya kita tidak boleh putus asa dan takut rezeki Allah akan habis. Disinilah kuncinya kenapa kita harus bertawakkal dan hanya menggantungkan harapan hidupnya hanya pada Allah semata.
seringkali kita memandang rezeki itu hanya materi atau uang saja. Padahal rezeki Allah itu sangatlah luas. Rezeki tidak terbatas pada uang atau harta benda semata, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang mendatangkan manfaat dan halal sesuai anjuran Islam.
Di antara rezeki yang patut selalu kita syukuri selain uang adalah nikmat Iman, kesehatan, sahabat yang baik, lingkungan yang baik, berada di antara orang-orang yang shaleh/shalehah, pakaian, makanan, dan kehadiran anak di tengah-tengah keluarga.
Jangan karena lelah setelah bekerja keras, namun belum menghasilkan uang sesuai yang diharapkan membuat kita berprasangka buruk kepada Allah, padahal kesehatan, nikmat untuk beribadah, kecukupan hidup dan waktu bercengkerama dengan keluarga masih bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Yakinlah bahwa Allah yang Mahapemelihara akan memelihara kita, ciptaanNya. Akan menjamin serta mencukupi segala kebutuhan hamba-hambaNya. Namun bukan berarti rezeki tersebut dapat kita peroleh hanya dengan berpangku tangan, melainkan kita juga perlu berikhtiar mencarinya.
Berikut jalan atau sumber-sumber rezeki yang sudah Allah Subhanahu Wa Ta’aala terangkan dalam Al-Quran.
1. Rezeki Yang Telah Dijamin“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS. Hud:6)
2. Rezeki Tak Terduga
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. At-Thalaq:2)
3. Rezeki Karena Anak“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’: 31)
4. Rezeki Karena Istighfar
“Mohonlah ampunan (Beristigfar) kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.” (QS. Nuh: 10-11)
5. Rezeki Karena Menikah
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dari hamba-hamba sahayamu laki-lelaki dan hamba-hamba sahayamu perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An Nur: 32)
6. Rezeki Karena Bersyukur
“Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memeklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu …” (QS. Ibrahim: 7)
7. Rezeki Karena Sedekah
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjamanan yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. (QS. Al Baqarah: 245)
8. Rezeki Karena Usaha
“ Dan bahwasanya seseorang manusia tidak memperoleh (apa-apa), selain apa yang telah di usahakannya” (QS. An Najm: 39)
Delapan ayat Al-Quran di atas telah menegaskan bahwa rezeki dari Allah Ta’aala itu luas. Datang dari berbagai pintu rezeki yang telah Dia siapkan untuk kita.
Karena itu, mari bekerja keras. Berikhtiar semaksimal mungkin dengan tetap mengutamakan keridhoan dariNya. Pun jangan sebab urusan dunia kita melalaikan perintahNya, seperti shalat lima waktu.
Tinggalkan Balasan