• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Ketika Alkohol Jadi Kambing Hitam

5 Agustus 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi minuman beralkohol. Foto: Unair
Oleh: Ari Baskoro*

Saya bukanlah seorang ahli hukum. Bukan pula seorang ahli forensik. Penulis hanya seorang dokter spesialis penyakit dalam yang kadang kala menangani kasus penyalahgunaan alkohol

Disclaimer ini perlu penulis sampaikan, menyikapi putusan majelis hakim (MH) yang kontroversial di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Gregorius Ronald Tannur(GRT), dibebaskan dari segala dakwaan yang menjeratnya. Dia dinilai MH tidak terbukti menganiaya dan membunuh korban Dini Sera Afrianti (DSA), kekasihnya. Hasil autopsi yang dituangkan dalam Visum etRepertumNo.KF.23.0465 yang mestinya jelas dari sisi medis, malah disimpulkan MH menjadi “kabur”. Secara umum ada dua hasil prinsip visum yang penting untuk bisa diambil kesimpulannya.

Pertama. Didapatkan berbagai luka memar pada hampir semua bagian tubuh. Banyaknya lokasi jejas tersebut, disimpulkan akibat kekerasan benda tumpul. Hati dan (terutama) paru sisi kanan bawah, merupakan organ bagian dalam yang paling terkena dampaknya. Disimpulkan pula, keterlibatan kedua organ itu akibat kekerasan benda tumpul. Hasil autopsi juga mendapatkan adanya perdarahan di dalam rongga perut, sebanyak sekitar 1200 ml. Perdarahan juga terdeteksi pada bagian paru kiri atas dan tempat terjadinya pertukaran udara. Kedua. Ditemukan adanya alkohol dan darah pada lambung korban DSA.

Berdasarkan temuan autopsi, dakwaan jaksa sangat jelas. Penyebab kematian korbankarena luka robek majemuk pada organ hati, akibat kekerasan benda tumpul. Dampaknya terjadi perdarahan hebat di dalam rongga perut.

Persoalan yang kemudian menimbulkan kontroversi adalah, dibebaskannya terdakwa GRT dari tuntutan 12 tahun penjara.“Anehnya”, MH memutuskan kematian korban DSA akibat pengaruh alkohol.

Alkoh

Di beberapa daerah di Indonesia, etanol sering dioplos dengan metanol. Masyarakat di daerah tertentu menyebutnya sebagai “cukrik”. Ada pula yang menamakannya sebagai “arak Jawa

Etanol (selanjutnya disebut dengan alkohol), berisiko menimbulkan efek buruk dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hampir semua bagian organ tubuh dapat terpapar dampak negatifnya. Efek sampingnya bersifat individual. Hal itu tergantung pada kondisi fisik seseorang, terutama perihal toleransinya. Ada individu tertentu yang secara genetik memiliki sistem enzim yang dapat mempercepat metabolisme alkohol. Bisa jadi orang-orang seperti itu, dapat mengonsumsi alkohol dalam jumlah relatif lebih banyak, tanpa menimbulkan efek yang nyata. Selain faktor toleransi, berat ringannya gejala klinis tergantung pada kadar/konsentrasi alkohol dalam minuman, jumlah dan rentang waktu yang dikonsumsi, serta berat badannya.

Tanda awal yang mudah dikenali adalah menjadi banyak bicara. Ada perasaan hangat, detak jantung yang mulai meningkat, dan pembuluh darah yang melebar (ditandai wajah yang terlihat kemerahan, seperti orang marah). Semakin banyak jumlah yang dikonsumsi, otak/susunan saraf pusat mulai terpengaruh. Terjadi gangguan penilaian terhadap situasi lingkungan dan pengambilan keputusan. Pada fase inilah sering terjadi perubahan mood, personalitas, dan  perilaku. Bicaranya mulai kacau, terjadi gangguan fokus penglihatan, mual-muntah, dan respons reaksi yang semakin melambat.

Risiko kecelakaan, perilaku antisosial,  dan tindak kekerasan/kejahatan,biasanya terjadi pada fase ini. Manifestasi toksik alkohol, sering kali diiringi perilaku seksual berisiko yang memantik penularan penyakit (HIV, Hepatitis Virus B/C, sifilis). Bila terjadi keracunan yang berat,  akan memicu timbulnya depresi pernapasan, menurunnya tingkat kesadaran (koma),  dan berakhir dengan kematian. Dalam kasus tertentu yang menimbulkan masalah hukum, kadar alkohol dalam darah (blood alcohol concentration/BAC), bisa dijadikan bukti yang tidak terbantahkan. Hasil autopsi-patologi forensik terkait kematian akibat keracunan alkohol akut, tidak ada yang spesifik. Jadi harus dapat menyingkirkan terlebih dahulu penyebab kematian lainnya. Seperti misalnya akibat cedera mekanis, perdarahan, sengatan listrik, tenggelam, dan sebagainya (ForensicSci Res,2020).

Penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang, memantik dampak buruk pada berbagai organ tubuh. Kerusakan yang paling sering terjadi adalah pada otak/SSP, jantung, lever, dan pankreas. Tekanan darah dan kadar lemak darah pun, akan meningkat. Kedua faktor tersebut, merupakan faktor pemicu terjadinya serangan jantung dan stroke. Sistem imun dapat tertekan, sehingga rentan mengakibatkan dampak infeksi yang berat. Risiko mengalami patah tulang pun, juga meningkat secara bermakna.

Demikian pula probabilitas terjadinya kanker pada beberapa organ, bisa meningkat hingga berkali-kali lipat.

Cedera organ akibat trauma tumpul

Area perut paling riskan sebagai akibat trauma benda tumpul. Persentasenya bisa mencapai 75 persen dari keseluruhan trauma tumpul. Tersering menyasar pada lever, karena merupakan organ perut yang terbesar dan terletak di kuadran kanan atas. Dampak bahaya yang diakibatkannya,tergantung pada derajat cederanya. Risiko terberat yang bisa langsung mengakibatkan kematian, adalah terjadinya perdarahan masif di dalam rongga perut. Dalam bidang medis hal itu disebut syok hipovolemia, akibat turunnya volume darah secara drastis di dalam sistem sirkulasi tubuh.

Dari uraian tersebut di atas,menurut pendapat penulis penyebab kematian korban DSA adalah akibat perdarahan di dalam rongga perut. Semoga kasus kontroversi yang banyak mendapatkan perhatian masyarakat itu, dapat menemukan titik terang yang adil bagi semua pihak yang terlibat.

—000—


*Penulis:

  • Staf pengajar senior di :Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku :Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)Serba-serbi Obrolan Medis

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Alkohol, Benda Tumpul, Kambing Hitam, Kasus Penganiayaan, Majelis Hakim, Minuman Beralkohol

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

BNPB dan Pemprov Bali Tetapkan Siaga/Tanggap Darurat Banjir selama Satu Minggu

11 September 2025 By admin

PSSI Siapkan Strategi Khusus Kembangkan Pemain U-23

10 September 2025 By admin

Misinformasi, Lawan Berat Mitigasi Wabah Campak

10 September 2025 By admin

Kenapa Rasulullāh SAW. Tak Mau Menshalatkan Pelaku Korupsi?

10 September 2025 By admin

Usai Dilantik, Gus Irfan Langsung Bertolak ke Jeddah Tuntaskan Proyek Kampung Haji

9 September 2025 By admin

Studi: Minuman Manis dan Alkohol Bisa Memicu Rambut Rontok

9 September 2025 By admin

Gattuso Puji Mentalitas Italia Usai Tekuk Israel

9 September 2025 By admin

Sineas Dunia Boikot Industri Perfilman Israel sebagai Protes atas Genosida di Palestina

9 September 2025 By admin

Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus

8 September 2025 By admin

Menag Janji Bantu Renovasi Majelis Taklim di Bogor yang Ambruk

8 September 2025 By admin

Majelis Taklim di Bogor Ambruk, Lebih dari 80 Orang Jadi Korban

8 September 2025 By admin

Jerman Bangkit, Tundukkan Irlandia Utara 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

8 September 2025 By admin

Alex Marquez Cetak Kemenangan Perdana di MotoGP Catalunya 2025

8 September 2025 By admin

De Bruyne Akui Aneh Hadapi Manchester City dengan Seragam Napoli

7 September 2025 By admin

SBY: Demo Jadi Pengingat Pentingnya Dialog dan Kebersamaan

7 September 2025 By admin

Common Sense Media: AI Gemini Dinilai Berisiko Tinggi Bagi Anak dan Remaja

7 September 2025 By admin

Seribu Telur, Seribu Doa: Harmoni Religi dan Budaya di Namang

6 September 2025 By admin

Banjir di Pakistan Tewaskan Lebih dari 921 Orang, Jutaan Warga Terdampak

6 September 2025 By admin

Kluivert Akui Sudah Lama Inginkan Miliano Jonathans Perkuat Timnas Indonesia

6 September 2025 By admin

Maroko Jadi Wakil Afrika Pertama yang Amankan Tiket Piala Dunia 2026

6 September 2025 By admin

Pelatih Lebanon Anggap Laga Kontra Indonesia sebagai Ajang Regenerasi

5 September 2025 By admin

Spanyol Bekuk Bulgaria 3-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

5 September 2025 By admin

KPK Jelaskan Peluang Nadiem Makarim Jadi Tersangka

5 September 2025 By admin

Kiprah Jazzer Muslim: Tak Sekadar Pelengkap Jazz Dunia

4 September 2025 By admin

Aspek Legal Nyeri Dada

4 September 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Kebiasaan Membawa Ponsel ke Kamar Mandi Tingkatkan Risiko Wasir Hingga 46%
  • Bayern Munich Resmikan Patung Franz Beckenbauer di Allianz Arena
  • Persib Bandung Tundukkan Persebaya 1-0, Gol Tunggal Uilliam Barros Jadi Penentu
  • Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Pencari Fakta Unjuk Rasa dan Kerusuhan
  • BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan November 2025 – Februari 2026, Masyarakat Diminta Waspada

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.