
Surabaya (Trigger.id) – Diskriminasi berdasarkan ras atau warna kulit dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti stres kronis, kecemasan, depresi, dan trauma rasial, yang dapat memengaruhi kualitas hidup kita sehari-hari.
Tindakan rasisme bisa sangat bervariasi. Biasanya terbagi dalam salah satu dari dua kategori utama: Rasisme tingkat mikro adalah apa yang Anda alami secara pribadi setiap hari di depan umum atau di tempat kerja, atau saat kita menyaksikan orang lain mengalaminya.
Tindakan rasisme terjadi mulai dari konfrontasi fisik dan verbal hingga tindakan yang lebih halus yang ditujukan kepada kelompok minoritas. Hal ini dapat mencakup hal-hal seperti perlakuan buruk, tidak hormat, atau “lelucon” rasis yang tidak disengaja.
Rasisme tingkat makro atau sistemik mencakup berita atau informasi yang diberitakan di media tentang orang kulit berwarna, serta peraturan yang mengatur institusi seperti sistem peradilan, layanan kesehatan, sistem pendidikan, atau sistem keuangan.
Bagaimana Rasisme Dapat Menyebabkan Dampak Emosional?
Rasisme dan diskriminasi tingkat mikro dan makro dapat merusak kepercayaan diri kita. Kaum rasialis bisa mempertanyakan identitas kita dan membuat kita takut melakukan tugas sehari-hari. Seiring waktu, hal tersebut dapat menimbulkan efek emosional seperti:
- Pikiran sedih, tertekan, atau ingin bunuh diri
- Kecemasan, perasaan harus tetap waspada terhadap kejadian di masa depan
- Harga diri yang lebih rendah.
- Kita mempercayai pesan-pesan negatif tentang diri kita dan orang-orang yang mirip dengan kita yang tergabung dalam satu. Ini disebut rasisme yang terinternalisasi.
- Pandangan negatif dan keputusasaan tentang kemungkinan perubahan kualitas hidup sehari-hari
- Gejala Distress dan Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
- Amarah
- Kelelahan, seperti kekurangan tenaga untuk merencanakan atau berpikir
Apa Itu Trauma Rasial?
Diskriminasi halus sehari-hari, berita tentang kekerasan terhadap orang kulit berwarna dari waktu ke waktu, dampak rasisme yang menghina dan tidak manusiawi dapat menyebabkan apa yang oleh para ahli disebut sebagai trauma rasial.
Intensitas trauma rasial dapat berbeda-beda pada setiap orang. Dalam beberapa kasus, gejalanya bisa sangat mirip dengan PTSD. Hal ini dapat menyebabkan kita mengingat kembali peristiwa-peristiwa menyedihkan di kepala kita terus-menerus dan memengaruhi kesejahteraan kita secara keseluruhan. Gejala trauma rasial meliputi:
- Peningkatan kewaspadaan dan penghindaran ancaman yang dirasakan
- Stres kronis Pola tidur yang tidak teratur
- Perilaku agresif
- Rendah diri
- Penyalahgunaan zat
- Merasa terputus dari orang lain
- Menghindari interaksi dengan orang lain
- Menghindari peluang baru atau mengambil risiko
Jika kita tidak mampu mengatasi gejalanya, trauma rasial dapat merambah ke dalam kehidupan sehari-hari dan memengaruhi kemampuan kita untuk berfungsi dengan baik, berkonsentrasi di tempat kerja, dan menjaga hubungan dengan keluarga dan teman. (ian)
Sumber: www.webmd.com
Tinggalkan Balasan