
Jakarta (Trigger.id) – Kapan terakhir kali Anda ke tanah Papua dan kesan apa yang Anda tangkap?. Tentu bukan basa-basi ketika Anda menyebut tanah Papua adalah mutiara yang sangat istimewa.
Daratannya, laut, alam pegunungan dan budaya rakyat Papua, barangkali tidak habis diceritakan dalam sehari semalam. Saking elok dan eksotiknya bumi Papua, menjadikan bagian “mutu manikam” khatulistiwa tersebut sudah selayaknya mendapat perhatian serius.
Di tengah penolakan terhadap rencana pemekaran Papua, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Papua, Yorrys Raweyai mengingatkan bahwa langkah itu sebenarnya adalah keinginan masyarakat sendiri.
Yorrys menjadi salah satu pembicara dalam sesi pertemuan bersama media, Kamis (14/4) yang difasilitasi Public Virtue Institute, terkait pemekaran Papua. Tiga pembicara secara ktitis menelaah langkah DPR menyetujui RUU tiga provinsi baru di Papua. Sementara Yorrys, sebagai wakil rakyat Papua di DPD, duduk di posisi berseberangan.
Yorrys mendasarkan pendapatnya dengan mengulik kisah masa lalu, ketika sejumlah tokoh Papua datang ke Jakarta pada 2008, untuk meminta dilakukannya pemekaran wilayah. Salah satu yang datang ketika itu adalah Lukas Enembe, saat menjadi Bupati Kabupaten Puncak Jaya. Lukas Enembe adalah Gubernur Papua saat ini.
“Itu konsep dari Pak Lukas tentang Otsus (otonomi khusus -red) Plus. Beliau datang dengan seluruh pemerintah daerah dan saya memfasilitasi ke pimpinan DPR RI. Permintaannya pemekaran. Pemekaran kabupaten dan pemekaran provinsi,” kata Yorrys.
Ketika itu, pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono merespons permintaan dengan mengeluarkan Amanat Presiden untuk proses pemekaran. Persoalannya setelah itu, menteri keuangan menyatakan bahwa anggaran tidak mencukupi. Bahkan kemudian lahir kebijakan moratorium pemekaran.
Nah sekarang ketika DPR RI sudah menargetkan pengesahan RUU Pemekaran Papua Juni 2022, maka akan bertambah lagi tiga Provinis di Indonesia. Tiga Calon Provinsi Baru Indonesia: Anim Ha, Meepago, dan Lapago
Dengan pemekaran wilayah itu, nantinya ada 37 provinsi di Indonesia. Tiga provinsi baru tersebut akan melingkupi belasan kabupaten yang kini masuk di Provinsi Papua.
Provinsi Anim Ha dengan Ibukota Provinsi di Merauke akan melingkupi wilayah Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat dan Kabupaten Boven Digoel. Provinsi Meepago dengan Ibukota Timika, nantinya akan memiliki wilayah Kabupaten Mimika, Paniai, Dogiyai, Dayiai, Intan Jaya dan kabupaten Puncak. Sedangkan Provinsi Papua Pegunungan Tengah (Lapago) dengan Ibukota Wamena, nantinya akan melingkupi Kabupaten Jayawijaya, Puncak jaya, Lanny jaya, Mamberamo Tengah, Nduga, Tolikara, Yahukimo dan Kabupaten Yalimo. (ian)
Tinggalkan Balasan