• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Negara dan Kesejahteraan Mantan Atlet Pengharum Nama Bangsa

25 Agustus 2023 by admin Tinggalkan Komentar

Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardani. Foto: Ist.

Oleh : Ari Baskoro*

Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah keikutsertaan Indonesia dalam Olimpiade. Bagaimana tidak ? Setelah dalam penantian yang sangat panjang, untuk pertama kalinya bendera Merah Putih berkibar dalam ajang olah raga terbesar dunia. Kurun waktu 36 tahun berpartisipasi dalam pesta olah raga sejagat itu, akhirnya terbayar dengan medali perak. Tiga Srikandi Indonesia, yaitu Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardani, mampu menorehkan catatan tinta emas dalam sejarah olah raga sedunia. Saat itu penghargaan atas jerih payah mereka mengharumkan nama negara, datang bertubi-tubi. Itu sesuatu yang layak, bahkan harus dilakukan oleh segenap warga tanah air. Sudah barang tentu pemerintah mengambil peran utama.

Saat ini, salah satu dari Srikandi tersebut (Kusuma Wardani), hanya bisa tergolek lemah dalam perawatan di rumah sakit. Diberitakan, pemanah legendaris tersebut mengalami penyumbatan pembuluh darah.

Nasib Mardi Lestari tidak jauh berbeda. Semifinalis sprinter Olimpiade 1988 Seoul itu, sedang berjuang melawan penyakit kelenjar getah bening. Saat usianya memasuki masa senja, kedua atlet legendaris tersebut tidak hanya harus tegar menghadapi penyakitnya, tapi juga mengalami keterbatasan finansial untuk berobat.

Cerita memprihatinkan atlet-atlet yang pernah berjasa bagi merah-putih, tidak hanya sebatas pada mereka berdua.Ellyas Pical juga mengalami hal yang serupa. Petinju Indonesia pertama yang pernah menyabet sabuk juara kelas bantam yunior/super terbangIBF1985 itu, harus berjuang keras menyambung hidupnya sehari-hari. Setelah menggantungkan sarung tinjunya, atlet kelahiran Ullath-Maluku Tengah tersebut, sempat membanting tulang sebagai security di sebuah diskotik. Sempat pula bekerja sebagai officeboy di kantor suatu induk organisasi.

Ada pula yang mungkin lebih memilukan. Suharto, peraih medali emas cabang olah raga (cabor)balap sepeda SEA Games 1979, sempat bekerja sebagai penarik becak. Kehidupannya yang penuh dengan peluh keringat tersebut,  terpaksa dilakoninya selama puluhan tahun. Masih ada lagi deretan mantan atlet nasional lainnya yang dielu-elukan pada masa jayanya, tetapi merana saat pensiun dari ajang kompetisi olah raga yang pernah melambungkan namanya.

Cerita sedih tidak hanya dialami mantan atlet dalam negeri. Malaysia juga pernah mengalami hal yang serupa. Peraih tujuh medali emas dan tiga perak di berbagai ajang kompetisi internasional, tidak membuat Koh Lee Peng sejahtera hidupnya. Perenang legendaris negeri jiran tersebut, pernah terpaksa menyambung hidupnya dengan menjajakan tisu di jalan-jalan. Kejadian itu sempat viral di media sosial, pada pertengahan Januari 2022. Peristiwa tersebut kontan memantik reaksi kecewa publik setempat terhadap pemerintahnya. Masih ada beberapa mantan atlet lainnya di negara tetangga itu yang mengalami kesulitan keuangan pasca kariernya berhenti.

Bagaimana seharusnya negara bersikap ?

Olah raga tidak disangsikan lagi sangat bermanfaat bagi pemeliharaan kondisi  kesehatan seseorang. Tetapi pada individu tertentu, olah raga bisa menjadi lebih dari sekedar hobi. Bahkan pada cabor tertentu, bagi seorang atlet bisa melambungkan namanya di seantero dunia, sekaligus sebagai ladang pendulangcuan. Contohnya padapara pesepak bola, pebasket NBA, ataupun pegolf, serta petenis profesional papan atas dunia. Mereka bisa menyandang predikat sebagai orang-orang terkaya. Saat memasuki usia senja, kehidupannya tidak akan banyak terganggu.Tetapi tidak demikian halnya dengan atlet pada cabor amatir lainnya.Terutama itu terjadi pada atlet-atletdi negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Istilah atlet disematkan pada seseorang yang menekuni, berlatih secara teratur dan mendedikasikan dirinya pada suatu cabor tertentu. Tujuannya untuk mencapai suatu prestasi. Indikator kesuksesannya adalah saat mampu unggul/menjuarai suatu kompetisi, baik di level regional, nasional, ataupun internasional. Karena itulah, seorang atlet dapat mengharumkan/membanggakan nama suatu negara di kancah kompetisi olah ragadunia. Tidak berlebihan kiranya, bila negara berkewajiban memberikan timbal balik bagi atlet yang berdedikasi tersebut. Perhatian dan penghargaan,sudah sepatutnya diberikan. Tidak hanya pada saat mereka mencapai kejayaannya, tetapi juga pada saat tidak lagi berkompetisi.

Aspek kesejahteraan-legal

Menurut suatu survei (Litbang Kompas), kesejahteraan finansial bagi atlet yang masih aktif, diperoleh dari honor atau uang saku pemberian pemerintah. Bisa pula dari para sponsor, serta pekerjaan lain sebagai atlet profesional atau amatir. Biasanya honor dari pemerintah diberikan ketika mengikuti program pelatnas atau pelatda. Tetapi ada pula atlet dengan status yang masih aktif (12,4 persen), tidak menerima honor. Nominal honor juga dirasa tidak mencukupi. Itu dinyatakan sebanyak 55,4 persen responden. Berdasarkan realitas data tersebut, sebagian besar atlet harus mencari nafkah dari sumber pekerjaan lainnya. Porsi waktu yang harus terbagi inilah yang sering kali menjadi kendala dalam menggapai prestasi puncaknya.

Didapatkan pula sebanyak 84,2 persen responden yang merupakan atlet aktif, tidak memiliki jaminan hari tua.Di sisi lain, sebanyak 35,2 persen atlet menyatakan tidak memiliki asuransi kesehatan. Karena itulah diperlukan payung hukum yang bisa mengakomodasi “dana pensiun” bagi atlet yang telah mengharumkan nama negara. Hal itu tidak saja merupakan penghargaan bagi atlet yang telah “purna tugas”, tetapi dapat meningkatkan motivasi bagi atlet yang masih aktif.

Undang-Undang(UU) No.11 tahun 2022 tentang Keolahragaan,telah disahkan pada 15 Februari 2022.Tetapi hingga kini belum diterbitkan berbagai peraturan pelaksanaannya yang seharusnya selambat-lambatnya diberlakukan  dua tahun sejak UU itu disahkan. UU tersebut sekaligus menggantikan UU Nomor 3 tahun 2005 yang belum merumuskan pendanaan hari tua bagi para atlet.

Karena itu tanggung jawab pemerintah pada Kusuma Wardani dan Mardi Lestari, perlu dilakukan melalui suatu kebijakan/regulasi khusus. Intinya jangan sampai mereka“terlantar” saat menjalani pengobatannya.

Senyampang menunggu diterbitkannya peraturan pelaksanaan UU Keolahragaan, perlu dipertimbangkan beberapa hal. Pemerintah hendaknya memberikan edukasi tentang ilmu kewirausahaan secara reguler kepada para atlet,serta pendampingannya. Itu bisa  dilaksanakan di sela-sela aktivitas latihan mereka. Ilmu pengetahuan tentang kecerdasan finansial perlu dikuasai para atlet, agar bisa terhindar dari kesulitan ekonomi saat mereka  “purna tugas”.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – dan Prodi Magister IKESOR (Ilmu Kesehatan Olah Raga) Unair – Surabaya
  • Penulis buku :
  • Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
  • Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, olah raga, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro Sppd, Kesejahteraan Atlet, Kusuma Wardani, Lilies Handayani, Mantan Atlet Pengharum Nama Bangsa, Nurfitriyana Saiman

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Persib Bandung Tundukkan Persebaya 1-0, Gol Tunggal Uilliam Barros Jadi Penentu

13 September 2025 By admin

Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Pencari Fakta Unjuk Rasa dan Kerusuhan

13 September 2025 By admin

BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan November 2025 – Februari 2026, Masyarakat Diminta Waspada

13 September 2025 By admin

Eduardo Perez: Persebaya ke Bandung Bukan untuk Berspekulasi

12 September 2025 By admin

Jadwal Liga Italia: Tiga Big Match Pekan Ini, Juventus Hadapi Inter Milan

12 September 2025 By admin

Bendera One Piece Jadi Simbol Frustrasi Anak Muda di Indonesia, Nepal, dan Prancis

12 September 2025 By admin

Prabowo Setujui Pembentukan Komisi Investigasi Independen untuk Selidiki Prahara Agustus

12 September 2025 By admin

Radio Siaran di Era Digital: Bertahan atau Bertransformasi?

11 September 2025 By admin

KPK Isyaratkan Menteri Agama Diduga Terima Aliran Dana Kasus Kuota Haji 2023–2024

11 September 2025 By admin

Manuel Neuer Siap Kembali ke Timnas Jerman Jika Dibutuhkan

11 September 2025 By admin

BNPB dan Pemprov Bali Tetapkan Siaga/Tanggap Darurat Banjir selama Satu Minggu

11 September 2025 By admin

PSSI Siapkan Strategi Khusus Kembangkan Pemain U-23

10 September 2025 By admin

Misinformasi, Lawan Berat Mitigasi Wabah Campak

10 September 2025 By admin

Kenapa Rasulullāh SAW. Tak Mau Menshalatkan Pelaku Korupsi?

10 September 2025 By admin

Usai Dilantik, Gus Irfan Langsung Bertolak ke Jeddah Tuntaskan Proyek Kampung Haji

9 September 2025 By admin

Studi: Minuman Manis dan Alkohol Bisa Memicu Rambut Rontok

9 September 2025 By admin

Gattuso Puji Mentalitas Italia Usai Tekuk Israel

9 September 2025 By admin

Sineas Dunia Boikot Industri Perfilman Israel sebagai Protes atas Genosida di Palestina

9 September 2025 By admin

Aspek Medis Topeng Kebohongan Politikus

8 September 2025 By admin

Menag Janji Bantu Renovasi Majelis Taklim di Bogor yang Ambruk

8 September 2025 By admin

Majelis Taklim di Bogor Ambruk, Lebih dari 80 Orang Jadi Korban

8 September 2025 By admin

Jerman Bangkit, Tundukkan Irlandia Utara 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

8 September 2025 By admin

Alex Marquez Cetak Kemenangan Perdana di MotoGP Catalunya 2025

8 September 2025 By admin

De Bruyne Akui Aneh Hadapi Manchester City dengan Seragam Napoli

7 September 2025 By admin

SBY: Demo Jadi Pengingat Pentingnya Dialog dan Kebersamaan

7 September 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Pakar Kebijakan Publik Respons Peringatan Muhadjir soal Kementerian Haji
  • Agar Doa Lebih Mudah Terkabul Perhatikan 10 Adab Berdoa Ini
  • Robot Zamenix, Era Baru Operasi Batu Ginjal
  • Gus Ipul Ajak Kepala Daerah Sukseskan Program Prioritas Presiden Prabowo
  • MU Tetap Pertahankan Ruben Amorim Meski Catat Start Terburuk dalam 33 Tahun

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.