Surabaya (Trigger.id) – Semua paham bahwa sejak lengsernya Orde Baru dan Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. dari kursi kepresidenan RI, menjadikan eksistensi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) semakin surut.
Seiring dengan hal tersebut, peran ICMI sebagai wadah bagi intelektual muslim Indonesia juga makin jarang terdengar. Termasuk sumbangsih ICMI dalam pergulatan politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan sebagainya juga jarang terperhatikan.
Ustadz Drs. H. Taufik AB sebagai Ketua Dewan Penasehat ICMI Orwil Jatim merasa heran mengapa keberadaan dan peran ICMI makin tak terdengar. Dan bahkan beberapa pihak mempertanyakan keberadaan organisasi yang didirikan di Malang awal tahun 90an tersebut. “Beberapa kali ketika rapat dengan pengurus saya berseloroh, lho ICMI masih ada toh,” ungkap Ustadz Taufik AB saat memberikan sambutan pada acara Halal bi Halal ICMI Orwil Jatim di Surabaya, Ahad (12/5/2024).
Menurutnya, karena kiprah ICMI surut di masyarakat termasuk suara ICMI dalam kancah pergulatan sosial, ekonomi nasional, pendidikan politik dan sebagainya, menjadikan masyarakat tidak mempedulikan keberadaan ICMI kembali. :Dampaknya secara umum Islam juga semakin diremehkan.
“Jumlah umat Islam makin banyak namun Islam tidak ada disitu. Padahal tidak hanya negara yang butuh Islam, bahkan dunia ini butuh Islam,” tegas Ustadz Taufik.
Ustadz Taufik bercerita, negara Jepang itu bisa maju teknologinya, ekonomi dan juga budayanya karena mereka secara tidak sadar menerapkan prinsip-prinsip dasar Islam.
“Kalau kita bertanya pada orang Jepang tentang alamat misalnya, mereka tidak hanya memberikan bantuan penunjuk arah, kita bahkan dipandu dan didampingi hingga sampai ke alamat yang kita maksud. Dan yang mengejutkan, mereka mengakhirinya dengan membungkukkan badan sebagai rasa hormat,” urai Ustadz Taufik. Lho ini khan Islam, tegasnya.
Ustadz Taufik lalu mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, “Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang-orang lapar menghadapi meja penuh hidangan.” Seseorang lalu bertanya pada Rasulullah SAW, “Apa kami saat itu sedikit?” Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan kalian saat itu banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah sungguh akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn ke dalam hatimu.” Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, apa itu wahn?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.”.
“Itulah peringatan Rasulullah Saw kepada kita umat Islam. Kita ini banyak atau mayoritas tetapi seperti buih di lautan,” tutup Taufik AB. (ian).
Tinggalkan Balasan