• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Cek Kesehatan Gratis Siswa, Pintu Masuk Efisiensi Anggaran MBG

14 Agustus 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk siswa telah dimulai. Program unggulan Prabowo-Gibran itu, diproyeksikan menyasar 53 juta pelajar SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat. Sementara, program makan bergizi gratis (MBG) telah berlangsung sekitar tujuh bulan. Implementasi janji kampanye Presiden-Wapres tersebut, menarget segmen populasi yang lebih luas. Tidak hanya tingkat pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA/SMK sederajat saja. Tetapi juga melibatkan balita, ibu hamil, dan menyusui. Proyeksinya mencapai 82,9 juta penerima manfaat, terhitung hingga kuartal IV tahun 2025. Jika berjalan secara penuh, diperkirakan akan menghabiskan anggaran hingga Rp.400 triliun per tahun. Dengan kata lain, menurut Badan Gizi Nasional (BGN) pembiayaannya sekitar Rp. 1,2 triliun per hari.

Mungkin alokasi dana MBG dalam satu tahun, masih “lebih murah” bila dibandingkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Berdasarkan prediksi Kantor Staf Presiden (KSP), IKN diperkirakan menelan anggaran hingga Rp.466 triliun.

Semua program super prestisius tersebut, hampir seluruhnya didanai APBN. Artinya, mendayagunakan hasil “gotong royong” keringat rakyat. Karena itulah, publik berhak mengawasi penggunaan anggarannya.

Cek kesehatan gratis

Program CKG diluncurkan sejak 4 Agustus 2025. Data yang terkumpul masih sangat minim. Tetapi dari hasil sementara, cukup mengejutkan. Mayoritas terdeteksi masalah kelebihan berat badan, obesitas, dan karies gigi. Contohnya, kasus di Semarang. Sebanyak 74 persen siswa mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. “Anehnya” sudah timbul pula pre-hipertensi (5,8 persen), pre-diabetes (5,65 persen), dan diabetes 0,14 persen. Hasil sementara di Surabaya, juga tidak jauh berbeda. Kasus gizi berlebih atau obesitas, mendominasi temuan. Setidaknya di kedua lokasi pengamatan itu, mewakili area perkotaan.

Pola yang berbeda, terdeteksi di sekolah rakyat. Problem kesehatan terbanyak, meliputi karies gigi, gangguan penglihatan, anemia, dan gizi kurang. Di sisi lain, juga didapatkan kasus pre-hipertensi, pre-diabetes, dan risiko gangguan jiwa.

Beban ganda kesehatan Indonesia.

Gangguan kesehatan di sekolah umum, memiliki pola yang berbeda dengan yang terjadi di sekolah rakyat. Faktor kemampuan ekonomi, menjadi salah satu alasan perbedaan di antara keduanya. Pasalnya, sekolah rakyat terutama menampung anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Kondisi medis tersebut, mencerminkan problem riil epidemiologi yang saat ini dihadapi Indonesia. Beban ganda kesehatan, bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, masalah “kelebihan gizi” mulai menghantui. Kecenderungannya terutama ditemui di area perkotaan. Indikatornya antara lain problem metabolik ( berat badan berlebih, obesitas), sebagai cikal bakal penyakit tidak menular (PTM). Di sisi lain, penyakit gizi kurang dan anemia gizi, menimpa sebagian masyarakat. Secara relatif, lebih condong di area pedesaan. Meski demikian, persoalan beban ganda kesehatan juga dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya tingkat aktivitas fisik, pendidikan, dan akses layanan kesehatan.

Tantangan program MBG

Siapa pun rakyat Indonesia, pasti mendukung esensi program mulia tersebut. Demi suksesnya meraih Indonesia emas 2045, diperlukan dukungan banyak faktor. Contohnya pada aspek pengentasan tengkes, gizi buruk, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan pemerataan kondisi sosial rakyat. Tetapi tujuan luhur tanpa konsep penataan yang matang dan terprogram secara sistematis, berpotensi mengundang masalah. Persoalan pendanaan di tengah ruang fiskal yang terbatas, menjadi kendala utamanya.

Setelah bergulir beberapa waktu, program MBG diwarnai beberapa kendala. Paling menonjol terkait dengan pengelolaan menu yang tidak berbasiskan standar higiene dan keamanan pangan. Manajemen pengumpulan bahan, pengemasan, suplai, hingga penyaluran makanan, belum memiliki regulasi teknis yang memadai. Dampaknya memicu terjadinya beberapa kali kasus keracunan makanan di beberapa daerah. Contoh terkini di Sragen. Sebanyak 251 siswa mengalami keracunan, seusai menyantap menu MBG.

Target MBG tidak bisa instan. Mungkin hingga pemerintahan Prabowo-Gibran berakhir, niscaya tujuan itu belum tercapai. Namun target antara harus segera dipatok. Misalnya pada status antropometri penerima manfaat MBG. Pengukuran tinggi dan berat badan, mesti diukur secara berkala. Dari sisi kecukupan gizi, dapat diukur pula kadar hemoglobin. Pasalnya anemia gizi merupakan salah satu indikator defisiensi nutrisi pada seseorang. Berkurangnya angka absensi karena sakit ataupun peningkatan prestasi siswa, bisa pula dijadikan tolok ukur.

Fokus anggaran

Sebaiknya jika terdeteksi adanya berat badan berlebih atau obesitas, bukanlah menjadi target MBG yang tepat. Justru mereka perlu mendapatkan tatalaksana diet dan edukasi, guna menurunkan berat badannya. Jika dampak “kelebihan nutrisi” tersebut tidak dikendalikan secara dini, berisiko meningkatkan PTM (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal) di kemudian hari. Kini PTM menjadi penyebab kematian tertinggi dan penyakit katastropik (berbiaya mahal) di Indonesia. Lebih bijak jika anggaran MBG diprioritaskan lebih dahulu pada mereka yang mengalami gizi kurang.

 Program MBG harusnya disertai suatu riset. Analisis hasil sementara tetap sangat diperlukan, untuk evaluasi berkala. Muaranya penting bagi efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Anggaran MBG, Cek Kesehatan Gratis, Cek Kesehatan Gratis Siswa, Efisiensi Anggaran, Pintu Masuk

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Wali Kota Surabaya Ajak ASN dan Warga Wujudkan Kampung Pancasila

13 Agustus 2025 By admin

Prabowo Tekankan Birokrasi yang Praktis, Terukur, dan Akuntabel

13 Agustus 2025 By admin

KPK Dalami Proses Pembuatan SK Menag Terkait Pembagian Kuota Haji 2024

13 Agustus 2025 By admin

Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Pelajar Jangkau Daerah Terpencil

12 Agustus 2025 By admin

Benjamin Sesko Yakin Manchester United Segera Bangkit

12 Agustus 2025 By admin

Palestina Serukan Solidaritas Global untuk Lindungi Jurnalis Gaza

12 Agustus 2025 By admin

Chelsea Bungkam AC Milan 4-1 di Laga Pramusim Stamford Bridge

11 Agustus 2025 By admin

Pentingnya Menjaga Kehormatan Diri dalam Pandangan Islam

11 Agustus 2025 By admin

Minuman Penenang: Benarkah Efektif atau Sekadar Janji Manis?

11 Agustus 2025 By admin

Empat Jurnalis Al Jazeera Tewas dalam Serangan Israel di Dekat RS Al-Shifa

11 Agustus 2025 By admin

Netanyahu Pertahankan Rencana Kendalikan Gaza, Israel Dikecam di PBB

11 Agustus 2025 By admin

Kirana Children Choir Harumkan Indonesia, Raih Emas di A Voyage of Songs 2025 Thailand

10 Agustus 2025 By admin

Mensos Pastikan Pengadaan Laptop untuk Sekolah Rakyat Transparan dan Bebas Korupsi

10 Agustus 2025 By admin

Nasi Hangat vs Nasi Dingin: Mana Lebih Sehat?

10 Agustus 2025 By admin

Manchester United Resmi Rekrut Striker Muda Benjamin Sesko dari RB Leipzig

10 Agustus 2025 By admin

Menjaga Kelestarian Rusa Timor: Kado Manis untuk Masa Depan Konservasi

10 Agustus 2025 By admin

Pelatih Persebaya Kecewa Usai Kalah 0-1 dari PSIM di Kandang Sendiri

9 Agustus 2025 By admin

Investigasi Kuota Haji: KPK Bidik Dugaan Penyimpangan, Yaqut Cholil Qoumas Akan Dipanggil Ulang

9 Agustus 2025 By admin

Seberapa Cepat Usia Jantung Anda Bertambah?

9 Agustus 2025 By admin

Murphy & Davidson Bikin Keke Palmer Bingung Gara-Gara Rocky

9 Agustus 2025 By admin

DPR Kawal Sekolah Rakyat Agar Tepat Sasaran untuk Anak dari Keluarga Miskin

8 Agustus 2025 By admin

KPK Siap Naikkan Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji ke Penyidikan Bulan Ini

8 Agustus 2025 By admin

Apple Investasi Tambahan USD 100 Miliar untuk Produksi Komponen iPhone di AS

7 Agustus 2025 By admin

Ozzy Osbourne Meninggal karena Serangan Jantung

7 Agustus 2025 By admin

PSSI: Lembaga Penyelesaian Sengketa Sepak Bola Indonesia Diakui FIFA

7 Agustus 2025 By isa

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Samsung Kembangkan Metalens, Teknologi Kamera Tipis untuk Ponsel dan Headset XR
  • Liverpool Awali Musim dengan Kemenangan 4-2 atas Bournemouth
  • Liga Inggris Terapkan 12 Aturan Baru Musim 2025/26
  • Yovie Widianto: Musik adalah Berkah, Bukan Sekadar Royalti
  • Rumah Sejarah Rengasdengklok: Jejak Tekad Menuju Kemerdekaan

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.