• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Mencermati Istitaah Kesehatan Haji 2026

1 November 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Arab Saudi telah menerbitkan regulasi baru, terkait istitaah kesehatan haji 2026. Jika dicermati, persyaratan kesehatan haji 2026 tidak jauh berbeda dengan regulasi sebelumnya. Tapi ada perbedaan prinsip, soal ketatnya penerapan regulasi yang baru itu. Otoritas setempat berhak meneliti secara acak, status istitaah kesehatan jamaah haji Indonesia (JHI). Pemeriksaannya bisa dilakukan di bandara, hotel, ataupun area Masyair (Mina, Arafah, Muzdalifah). Jika tidak memenuhi standar yang mereka kehendaki, tuan rumah berhak memulangkan kembali JHI. Siapa yang harus bertanggungjawab bila masalah tersebut benar-benar terjadi ? Sebagai tamu, JHI harus bersiap  menyesuaikan diri dengan ketatnya aturan tersebut. 

Sejatinya penerbitan regulasi baru tersebut, demi kebaikan bersama. Tujuan utamanya menekan serendah mungkin angka morbiditas dan mortalitas JHI. Sebab ada  perbedaan perspektif kepentingan, antara Arab Saudi dengan Indonesia.

Perspektif Arab Saudi 

Persoalan banyaknya jamaah haji (JH) yang wafat dari seluruh dunia, berpotensi  menurunkan citra Arab Saudi. Pasalnya, liputan negatif media internasional dapat menurunkan kredibilitas pemerintahannya. Contohnya tragedi Masjidil Haram yang traumatis, September 2015. Ambruknya crane dengan berat 1100 ton, menewaskan 118 orang. Sebanyak 394 orang lainnya, mengalami luka-luka. Duka mendalam bertambah. Dalam waktu yang tidak berselang lama, disusul tragedi Mina. Luberan JH yang berdesak-desakan, memicu korban jiwa lebih dari dua ribu orang. Sedikitnya 934 JH lainnya terluka. Pengalaman tertimpa musibah besar, mendorong  pemerintah Arab Saudi bersikap jauh lebih hati-hati dan waspada. Masalahnya, ada “pundi-pundi” besar yang berisiko tergerus, jika pengelolaan haji tidak dilakukan secara maksimal.  

Visi  pemerintahan yang dipimpin Raja Salman itu, melakukan diversifikasi ketergantungan negaranya pada minyak. Proyeksinya mampu meningkatkan jumlah kedatangan “wisatawan religi”, baik haji ataupun umrah hingga 30 juta jamaah pada tahun 2030. Penyelenggaraan haji merupakan besaran pendapatan negara kedua, setelah ekspor minyak (ResearchGate,2024) . 

Sebenarnya pemerintah Arab Saudi tidak mau terlalu repot mengurusi JH yang sakit. Bagi mereka, situasi “rumit” tersebut mendatangkan beban besar pada sistem kesehatannya. Fasilitas kesehatan, harus disebar di semua tempat. Mulai klinik hingga rumah sakit, mesti mempersiapkan lebih banyak dokter, perawat, peralatan penunjang medis, dan obat-obatan. Jika ada JH yang wafat, keruwetan semakin bertambah. Sebab  diperlukan koordinasi yang lebih intensif antar petugas haji, terkait identifikasi jenazah, prosedur pemakaman, hingga tatalaksana administrasi lainnya. Lahan pemakaman amat terbatas, sehingga kebijakan penerapan “makam tumpuk” pun tak terhindarkan.  Tentunya semakin banyak menyita waktu dan biaya. Dana kompensasi dan asuransi, harus mereka persiapkan pula, jika terjadi kecelakaan atau musibah. Demi citra terhadap masyarakat internasional, pemerintah Arab Saudi sangat berhati-hati pada sorotan organisasi hak asasi manusia (HAM). Human Right Watch sering bersikap kritis. Terutama bila terjadi keterlambatan respons mitigasi, tatkala cuaca ekstrem memantik korban jiwa. Karena itulah pemerintah setempat terus berupaya  meningkatkan infrastruktur dan fasilitas layanan haji.  

Perspektif Indonesia

  Selama ini penyelenggaraan haji berada dalam naungan Kementerian Agama (Kemenag). Indikator politis kesuksesannya, dinilai dari manajemennya menekan angka mortalitas JHI sekecil mungkin. Apalagi jika dapat memangkas durasi antrean keberangkatan haji yang memakan waktu hingga puluhan tahun. Kini estafet otoritasnya,  berhijrah ke pundak Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj). Tidak banyak waktu yang dimiliki Kemenhaj. Jika musim haji 2026 dimulai 18 April,  persiapannya hanya tinggal enam bulan lagi. Artinya, suatu tantangan yang tidak mudah dilaksanakan  oleh Kementerian yang belum cukup memiliki jam terbang. “Ngangsu kawruh” mesti diupayakan maksimal pada Kementerian “seniornya”. 

Penentuan istitaah kesehatan, sebaiknya dilaksanakan selekas mungkin. Kepentingannya agar calon JH (CJH) yang tidak memenuhi kualifikasi, dapat dideteksi secara dini. Haknya dapat segera dialihkan pada keluarganya, atau CJH lainnya. Alternatifnya, segera melakukan terapi secara optimal. Jika dinilai telah memenuhi syarat istitaah kesehatan, dapat dipertimbangkan lagi untuk diberangkatkan.  

 Ada sebelas macam penyakit yang dikategorikan tidak memenuhi syarat istitaah kesehatan. Di antaranya penyakit jantung koroner, diabetes melitus tidak terkontrol, gagal ginjal, dan kanker stadium lanjut. Penyakit lainnya, seperti stroke, hipertensi tidak terkontrol, penyakit paru kronis, gangguan mental berat, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit menular aktif, serta epilepsi, termasuk pula dalam kategori   kegagalan istitaah kesehatan. Seyogianya prosedur standar operasional yang digunakan,  dibuat lebih terperinci. Pasalnya tidak semua daerah memiliki fasilitas dan tenaga dokter kompeten yang mampu menerjemahkan standar istitaah kesehatan. Konsekuensinya,   fasilitas kesehatan dituntut menerapkan aturan yang lebih “rigid” dan tanggung jawab moril yang lebih besar. “Rekayasa” skrining yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, membawa risiko besar pada JHI. Dampaknya JHI yang telah menanti puluhan tahun, terpaksa harus dipulangkan kembali ke tanah air. 

Optimalisasi skrining kesehatan di tanah air, berpotensi mencegah angka kematian JHI. Diharapkan nantinya tidak ada lagi JHI yang wafat di pesawat ketika dalam perjalanan, atau sesaat setelah sampai di bandara tujuan. Tidak ada pula prosesi ibadah  yang harus disela dengan cuci darah, atau pengobatan borok komplikasi diabetes. 

Semoga tidak terdengar lagi narasi sarkastik “Why do you bring people to death here” ? (mengapa anda kirim JHI ke sini hanya untuk meninggal?), dari otoritas tuan rumah pada pemerintah Indonesia. 

—–o—–

*Penulis :

  • Pengajar senior di :
    • Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam             FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
    • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku :
    • Serial Kajian COVID-19 (tiga seri) 
    • Serba-serbi Obrolan Medis
    • Catatan Harian Seorang Dokter
    • Sisi Jurnalisme Seorang Dokter (dua jilid)
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Istitaah, kesehatan, Kesehatan Haji 2026, Mencermati

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Dirjen Bina Haji: Kartu Nusuk Dibagikan di Asrama Haji sebelum Keberangkatan

27 Desember 2025 By admin

Forkopimda Banda Aceh Imbau Warga Tak Rayakan Tahun Baru 2026

27 Desember 2025 By admin

Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana

26 Desember 2025 By admin

Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya

26 Desember 2025 By admin

Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal

26 Desember 2025 By admin

Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama

26 Desember 2025 By admin

“Code Blue” Bencana Sumatera

25 Desember 2025 By admin

Kapal yang Menantang Waktu: Restorasi Kapal Firaun Khufu di Grand Egyptian Museum

25 Desember 2025 By admin

China Harap AS Berlaku Adil dalam Transaksi TikTok

25 Desember 2025 By admin

Belgia Ajukan Intervensi di Kasus Gaza di ICJ

24 Desember 2025 By admin

Arsenal Lolos Dramatis ke Semifinal Carabao Cup

24 Desember 2025 By admin

Kaleidoskop Media Massa 2025: Perlu Intervensi Negara Menjaga Eksistensi Media

24 Desember 2025 By admin

UGM Bentuk Tujuh Pokja Tanggulangi Bencana Hidrometeorologi di Sumatra

24 Desember 2025 By admin

Stok Pangan Surabaya Aman Delapan Bulan Jelang Nataru

24 Desember 2025 By admin

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

21 Desember 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Unesa Kukuhkan 11 Guru Besar dari Beragam Kepakaran
  • Permintaan Tiket Piala Dunia 2026 Cetak Rekor Baru
  • Samudra Api di Balik Gurun: Pesona Ajaib Laut Merah Mesir
  • Gol Lautaro Martinez Antar Inter Milan ke Puncak Klasemen Serie A
  • Trump Sindir PBB, Klaim AS Kini Berperan sebagai Penentu Perdamaian Dunia

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.