
Manchester (Trigger.id) — Manajer Manchester City, Pep Guardiola, akan mencapai tonggak bersejarah dalam kariernya saat memimpin laga ke-1.000 ketika timnya menjamu Liverpool di lanjutan Liga Inggris, Minggu (9/11/2025). Menjelang pertandingan itu, pelatih asal Spanyol tersebut mengaku tak percaya dengan pencapaiannya sejauh ini.
Sejak memulai karier kepelatihannya bersama Barcelona B pada 2007, Guardiola telah mencatat 715 kemenangan di semua kompetisi dan hanya mengalami 128 kekalahan. Ia juga berhasil meraih 12 gelar liga utama bersama Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester City, serta tiga trofi Liga Champions.
Dalam wawancara dengan BBC Sport, Guardiola mengakui bahwa pencapaian tersebut sulit dipercaya. “Tentu saya tahu, jumlahnya luar biasa. Angkanya benar-benar gila,” ujarnya sambil tersenyum.
“Saya tidak terlalu memikirkan jumlahnya, tapi ketika melihat kembali semua kemenangan, rata-rata poin, dan pencapaian di berbagai kompetisi seperti Liga Inggris dan Liga Champions, hasilnya benar-benar luar biasa. Jika saya harus memulai lagi dari awal, saya rasa tak mungkin bisa mengulangnya,” lanjut pelatih berusia 54 tahun itu.
Guardiola dikenal luas sebagai sosok yang mengubah wajah sepak bola Inggris dengan filosofi permainan menyerang berbasis penguasaan bola yang kemudian diadopsi banyak pelatih lain. Di Manchester City, ia mencatat berbagai rekor bersejarah — mulai dari menjadi tim pertama yang meraih 100 poin dalam satu musim Liga Inggris, memenangkan domestic treble (tiga gelar domestik dalam satu musim), hingga menjadi tim pertama yang menjuarai liga empat kali beruntun.
“Sepertinya terdengar seperti kerendahan hati palsu, tapi memenangkan lebih dari 70 persen pertandingan itu luar biasa — artinya setiap 10 pertandingan kami menang tujuh kali dan hanya seri atau kalah satu-dua kali,” katanya. “Itu bisa terjadi karena saya melatih klub besar dengan pemain-pemain hebat. Tapi di balik itu, ada kerja keras, dedikasi, gairah, dan cinta terhadap permainan — dan dalam hal itu, saya tak terkalahkan.”
Guardiola menambahkan, rahasia kesuksesannya terletak pada kemampuannya menganalisis lawan dan meyakinkan pemain untuk mengikuti strateginya. “Saya suka mencari rahasia tentang bagaimana menghadapi lawan, meyakinkan para pemain, dan berjuang bersama. Para pemain selalu mengikuti saya, selalu,” katanya.
Ketika ditanya soal anggapan bahwa dirinya adalah pelatih terbaik sepanjang masa, Guardiola menanggapinya dengan santai dan humor. “Mereka benar sekali!” ujarnya sambil tertawa.
“Setiap manajer punya pengaruh dalam sejarah sepak bola. Saya bersyukur menjadi bagian dari itu, dan angka-angka menunjukkan keberhasilan saya. Tapi saya tidak pernah memulai karier ini dengan pikiran ingin menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (ian)



Tinggalkan Balasan