
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari).
Oleh: Habib Ahmad Al Habsyi

Di antara manusia ada orang-orang yang Allah inginkan kebaikan pada dirinya. Kita berharap mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang diinginkan oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan tersebut. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sahabat Rasulullah bernama Abu Hurairah RA, menyatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يصب منه
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari).
Ujian akan menimpa kepada seseorang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah Swt itu bentuknya macama-macam dan waktunya juga bisa sekarang bisa juga akan datang.
Ujian bisa berupa penyakit (sakit), harta benda yang habis karena usahanya bangkrut, atau juga ujian karena ditinggal orang-orang yang dicintainya. Entah itu suami atau istrinya, ayahnya, ibunya, anaknya atau siapapun orang terdekatnya.
Beberapa ulama menjelaskan tentang makna kalimat yusib minhu adalah berupa musibah atau bencana dari Allah Swt yang menimpa seseorang dengan tujuan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut.
Jadi kita tidak boleh menganggap bahwa orang yang tertimpa musibah atau bencana karena perilakunya buruk atau sering berbuat maksiat. Orang alim atau orang shaleh sekalipun juga bisa tertimpa musibah, tetapi maksud dari Allah berbeda.
Ada seseorang atau kaum yang tertimpa musibah atau bencana karena memang perbuatannya sudah di luar batas, sehingga Allah memberi peringatan kepada orang atau kaum tersebut.
Tetapi ada juga orang atau kaum yang baik-baik saja perilakunya dan bahkan tergolong shaleh, lalu Allah menimpakan bencana atau musibah dengan tujuan untuk menguji atau mengangkat derajatnya. Karena ujian tersebut juga merupakan tanda kasih sayang Allah kepada hambanya.
Sebagaimana Allah berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al Baqarah 155).
Siapa orang-orang yang sabar yang mendapatkan kabar gembira tersebut, di ayat berikutnya Allah menerangkan,
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (al Baqarah 156)
Kemudian Allah menandaskan dalam ayat berikutnya,
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ
Artinya: Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al Baqarah 157)
Tinggalkan Balasan