
Medan (Trigger.id) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan dua menteri secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama.
Kegiatan ini diselenggarakan di Santika Dyandra Convention Center Medan, Sumatra Utara, Rabu (8/3).
Hal tersebut ditandai dengan penekanan tombol oleh KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi.
Dalam sambutannya, Gus Yahya mengajak para perwakilan pendidikan tinggi NU untuk memikirkan ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan sejalan dengan tema Rakernas LPTNU, yaitu “Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.“Saya ingin mengajak Bapak Ibu Sekalian untuk berpikir ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan,” ujarnya.
Sebab, ilmu pengetahuan tidak bisa hanya dipahami untuk persaingan, melainkan dimandatkan untuk kemuliaan masa depan. “Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk kita sumbangkan bagi upaya mencapai kemuliaan bagi masa depan umat manusia,” katanya.
Hal tersebut sesuai dengan mandat yang ditegaskan Nabi Muhammad saw dalam haditsnya, bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. “Kalau makamarimal (kemuliaan) akhlak bukan hanya Islam saja, mandat Rasulullah itu itmam, bukan sama sekali baru menggantikan yang lama, hanya menyempurnakan,” ujarnya.
Sebelum Islam, sudah ada kemuliaan akhlak. Islam berkontribusi menyempurnakan makarim akhlak bagi masa depan bersama dengan elemen lain di tengah kehidupan peradaban umat manusia ini. “Saya kira ini adalah visi yang layak untuk dikembangkan atas nama Nahdlatul Ulama karena kalau tidak seperti ini, kita tidak punya atsar (bekas) yang konstruktif untuk kita sumbangkan bagi pergulatan masa depan bersama. Oleh karena itu, NU sebagai organisasi yang mengikuti ajaran ulama, maka satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan oleh NU adalah kemuliaan masa depan umat manusia.
Gus Yahya menyampaikan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas. “Saya ucapkan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas semuanya,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
(kai/ian)
Tinggalkan Balasan