• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Kebangkitan Olahraga Indonesia, Apa Konsekuensinya?

13 Agustus 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi nasib pahlawan olahraga nasional. Foto: Tangkapan kamera Youtube
Oleh: Ari Baskoro*

Olimpiade Paris telah usai. Kini tinggal melakukan evaluasi terhadap kontingen Indonesia. Ada sisi kebanggaan tatkala Indonesia Raya berkumandang di arena Olimpiade Paris. Dua atlet dari cabang olahraga (Cabor) yang berbeda, telah memberikan sumbangsih terbaiknya untuk negara. Emas pertama diraih Veddriq Leonardo di nomor speed panjat tebing. Tak lama berselang,secara luar biasa Rizki Juniansyah mendapat ganjaran emas dari Cabor angkat besi putra di kelas 73 kg. Dengan beban barbel 199 kg, atlet belia 21 tahun itu juga menciptakan rekor Olimpiade untuk angkatan clean&jerk. Pada sesi angkatan snatch, beban 155 kg mampu dicatatkannya. Total angkatannya yang mencapai 354 kg itulah yang membuat merah putih berkibar.

Sebelumnya Gregoria Mariska Tunjung telah berhasil mencatatkan namanya sebagai peraih medali pertama kontingen Indonesia. Capaian perunggu yang ditorehkannya itu, merupakan oase bagi atlet bulu tangkis putri. Pasalnya sejak Olimpiade Beijing 2008, negara kita belum pernah membawa pulang medali dari sektor tunggal putri. Meski demikian, target medali emas yang dibebankan pada tim bulu tangkis, menuai kegagalan.

Di luar Olimpiade, prestasi apik juga ditorehkan dari lapangan hijau. Pasukan Shin Tae Yong (STY), berhasil menuju semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya. Tidak mau kalah dengan “seniornya”, pasukan Indra Syafri di Timnas U-19 juga merengkuh sukses. Piala AFF (ASEAN FootballFederation) 2024 dipersembahkannya untuk Ibu Pertiwi, setelah di partai final mampu menekuk lawan bebuyutannya Thailand. Pencapaian itu merupakan yang kedua kalinya bagi Garuda Muda, setelah 11 tahun silam. Pelan namun pasti, raihan prestasi Indonesia tersebut mampu menaikkan posisi negara kita di peringkat 133 FIFA. Untuk wilayah Asia, kini Indonesia menempati urutan ke-23. Banyak pihak yang memprediksi, langkah kesebelasan Indonesia di pentas dunia berpotensi masih bisa menanjak lagi.

Paradoks antara prestasi dan pensiun

Sukses yang diraih di Olimpiade, disambut euforia segenap pemangku kepentingan dan suporter Indonesia di Paris. Di dalam negeri pun, semua platform media memberitakannya dengan penuh semangat. Itu momen penghargaan yang tepat, bersamaan dengan peringatan kemerdekaan RI ke-79. Presiden Jokowi pun berjanji menganugerahkan bonus bagi pahlawan merah-putih. Penghargaan itu sangat pantas. Mestinya bukan hanya saat mereka mempersembahkan medali, tetapi harus berlanjut hingga mereka memasuki fase “pensiun”.

Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah keikutsertaan Indonesia dalam Olimpiade. Bagaimana tidak ? Setelah dalam kurun waktu penantian 36 tahun, untuk pertama kalinya merah putih bisa berkibar.Tiga Srikandi Indonesia, yaitu Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardani, mampu meraih medali perak. Saat itu penghargaan atas prestasi mereka mengharumkan bangsa, datang bertubi-tubi.

Realita itu bertolak belakang saat mereka telah pensiun. Pada akhir hayat Kusuma Wardani 12 November 2023, kehidupan ekonominya serba terbatas. Apalagi setelah purna tugas sebagai ASN. Dia sempat mengalami kesulitan membiayai pengobatan terhadap sakit yang telah lama dideritanya.

Nasib Mardi Lestari tidak jauh berbeda. Semifinalis sprinter Olimpiade 1988 Seoul itu, sedang berjuang melawan penyakit kelenjar getah bening. Saat memasuki usia senja dan tanpa penghasilan, terpaksa menjual asetnya demi menopang kehidupan dan pengobatannya.

Ellyas Pical juga mengalami nasib serupa. Petinju Indonesia pertama yang pernah menyabet sabuk juara kelas bantam yunior/super terbang IBF 1985 itu, harus berjuang keras menyambung hidupnya sehari-hari. Setelah menggantungkan sarung tinjunya, atlet kelahiran Ullath-Maluku Tengah tersebut, sempat membanting tulang sebagai security di sebuah diskotik. Sempat pula bekerja sebagai office boy di kantor suatu induk organisasi. Masa kelam bahkan pernah dilaluinya pada tahun 2005, karena terlibat dalam transaksi narkoba. Film yang mengusung judul “Ellyas Pical”, menggambarkan betapa sulit kehidupannya setelah mengakhiri kariernya di ring tinju.

Kehidupan Suharto, peraih medali emas cabor balap sepeda SEA Games 1979, mungkin lebih memilukan. Dia terpaksa melakoni sebagai penarik becak selama puluhan tahun.  Masih ada lagi deretan mantan atlet nasional lainnya yang dielu-elukan pada masa jayanya.Tetapi mereka merana saat pensiun dari ajang kompetisi yang pernah melambungkan nama dan negaranya.

Bagaimana seharusnya negara bersikap?

Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Kisah sukses bisa kita saksikan pada para pesepak bola elite, pebasket NBA, pegolf, serta petenis profesional papan atas dunia. Mereka bisa menyandang predikat sebagai orang-orang terkaya. Saat memasuki usia senja, kehidupannya tidak akan banyak terganggu. Tetapi tidak demikian halnya dengan atlet pada cabor amatir tertentu lainnya. Itu terutama terjadi pada atlet-atlet di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Indikator kesuksesan seorang atlet, adalah saat mampu menjuarai suatu kompetisi. Itu bisa direngkuh baik di level regional, nasional, ataupun internasional. Karena itulah seorang atlet dapat mengharumkan nama suatu negara di kancah kompetisi olah raga dunia. Tidak berlebihan kiranya, bila negara berkewajiban memberikan timbal balik bagi atlet yang berdedikasi. Perhatian dan penghargaan, sudah sepatutnya diberikan. Tidak hanya pada saat mereka mencapai kejayaannya, tetapi juga pada saat tidak lagi berkompetisi.

Undang-Undang (UU) No.11 tahun 2022 tentang Keolahragaan, telah diberlakukan pada 16Maret 2022. UU tersebut sekaligus menggantikan UU Nomor 3 tahun 2005 yang belum merumuskan pendanaan hari tua bagi para atlet. Pasal 100  telah mengatur, bahwa ada perlindungan jaminan sosial nasional bagi atlet melalui peran BPJS. Besaran jaminan pensiunnya bervariasi, tergantung pada kontribusi para atlet selama masih aktif.Kini tengah disusun Peraturan Pemerintah (PP) untuk bonus dan dana pensiun atlet.              

Pemerintah hendaknya memberikan edukasi tentang ilmu kewirausahaan serta pendampingannya  secara reguler kepada para atlet. Itu bisa  dilaksanakan di sela-sela aktivitas latihan mereka. Ilmu pengetahuan tentang kecerdasan finansial perlu dikuasai para atlet, agar bisa terhindar dari kesulitan ekonomi saat mereka  “purna tugas”.

—000—

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di :Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku :Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)Serba-serbi Obrolan Medis
Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, olah raga, update, wawasan Ditag dengan:Atlet Nasional, Kebangkitan, Konsekuensi, olahraga, Olahraga Indonesia, Pahlawan Olahraga

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Lansia, Genetika, dan Makan Bergizi Gratis

15 Oktober 2025 By admin

Menkeu: Saat Ini Momentum Tepat bagi Masyarakat untuk Memiliki Rumah

15 Oktober 2025 By admin

Ketika Sehat Tak Bisa Dibeli, Sebuah Renungan dari Lorong Rumah Sakit

14 Oktober 2025 By admin

Pemkot Surabaya Kembangkan SITALAS untuk Perkuat Kebijakan Responsif Anak

14 Oktober 2025 By admin

Kemkomdigi Tegur X karena Tak Bayar Denda Pornografi

14 Oktober 2025 By admin

PSSI Tunggu Erick Thohir Bahas Nasib Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026

14 Oktober 2025 By admin

Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

12 Oktober 2025 By admin

Dikalahkan Irak 0-1, Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026

12 Oktober 2025 By admin

Aktivis Serukan Larangan Israel di Dunia Sepak Bola Meski Gencatan Senjata Diberlakukan di Gaza

12 Oktober 2025 By admin

Jelang Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Siap Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 Oktober 2025 By admin

Jay Idzes Tegaskan Perjuangan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Belum Usai

11 Oktober 2025 By admin

Kimmich Antar Jerman Bungkam Luksemburg 4-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 Oktober 2025 By admin

Jack Osbourne Menangis Mengenang Dampak Operasi Tulang Belakang Sang Ayah

11 Oktober 2025 By admin

Studi: Asupan Omega-3 Dapat Melindungi Perempuan dari Risiko Alzheimer

11 Oktober 2025 By admin

Energi Tuan di Negeri Sendiri: Jalan Menuju Swasembada dari Hulu ke Hilir

10 Oktober 2025 By admin

Aktor Peraih Oscar Javier Bardem Sebut Tentara Israel Berlaku Seperti Nazi

10 Oktober 2025 By admin

Pakar PBB Desak Israel Dihukum atas Pelanggaran Hukum Internasional

10 Oktober 2025 By admin

Infantino Serukan Keterbukaan Global dalam Penentuan Jadwal Piala Dunia

10 Oktober 2025 By admin

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ponpes Al Khoziny Hormati Proses Hukum Kasus Ambruknya Mushala
  • Flick Bantah Isu Perpecahan Internal di Barcelona Terkait Lamine Yamal
  • Mendikdasmen: Coding dan AI Akan Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah
  • BGN Perketat SOP di SPPG untuk Capai Nol Insiden Keamanan Pangan Program MBG
  • Erick Thohir Minta Dua Hari untuk Beri Keterangan Resmi soal Pelatih Timnas Indonesia

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.