• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Ketika Pesohor Berlaga Dalam Pilkada, Bagaimana Masyarakat Harus Bersikap

25 Agustus 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi artis ikut pemilihan kepala daerah di indonesia

Beberapa pesohor dikabarkan bakal maju dalam Pemilihan Kepala Daerah, antara lain Krisdayanti, Syahrul Gunawan, Ali Syakieb, Gilang Dirga Raffi Ahmad dan beberapa pesohor lainnya.

Sama ketika pemilihan anggota saat para pesohor, artis penyanyi, dan atau artis film ikut terjun dalam pemilihan kepala daerah, masyarakat perlu bersikap kritis dan objektif dalam menilai kemampuan dan visi mereka sebagai calon pemimpin.

Dosen Fakultas Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba), Muhammad E Fuady mengingatkan, meskipun kebebasan berpolitik adalah hak setiap orang, tetapi kalau mereka tak punya rekam jejak politik atau keberhasilan dalam organisasi dan sebagainya, apakah tak jadi masalah baru?

Ketika mereka benar-benar ikut serta dan lolos verifikasi dalam pemilihan kepala daerah, sejumlah akademisi ilmu politik di Indonesia memiliki pandangan yang beragam, tetapi ada beberapa poin utama yang paling sering disorot:

  1. Fenomena Politik Populisme: Banyak ahli ilmu politik atau akademisi melihat keterlibatan pesohor dalam politik sebagai bagian atau memanfaatkannya. Popularitas artis dapat dimanfaatkan untuk menarik dukungan massa, terutama di era media sosial di mana citra dan kepribadian menjadi faktor penting dalam kampanye politik. Biasanya artis cenderung memiliki basis penggemar yang besar dan loyal, yang dapat dimobilisasi untuk meraih suara.
  2. Risiko Reduksi Politik ke Tingkat Hiburan: Keikutsertaan pesohor dalam politik dapat mereduksi politik menjadi semacam hiburan. Ini yang dikhawatirkan sejumlah ahli. Para akademisi mengingatkan bahwa kepemimpinan politik memerlukan kompetensi khusus dalam pengambilan kebijakan, pemahaman terhadap masalah-masalah publik, serta kemampuan manajerial yang kuat—hal-hal yang tidak selalu dimiliki oleh seorang artis.
  3. Dilema antara Popularitas dan Kompetensi: Akademisi juga sering membahas dilema antara kompetensi dan popularitas. Mereka menekankan bahwa popularitas tidak boleh menjadi satu-satunya ukuran dalam memilih pemimpin. Meskipun seorang artis memiliki daya tarik yang besar, mereka mungkin kurang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pemerintahan, yang bisa menjadi masalah ketika harus mengambil keputusan yang kompleks dan strategis.
  4. Dampak terhadap Kualitas Demokrasi: Ada juga kekhawatiran bahwa masuknya pesohor ke dalam politik dapat berdampak pada kualitas demokrasi. Akademisi sering menunjukkan bahwa pemilih bisa saja terdistraksi oleh pesona dan popularitas tanpa benar-benar mempertimbangkan kemampuan dan visi calon. Ini bisa menyebabkan penurunan kualitas kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan.
  5. Peran Media: Akademisi juga minta peran media dalam memfasilitasi fenomena ini. Media jangan berlebihan memberikan perhatian pada artis yang terjun ke politik, dibandingkan dengan calon lain yang mungkin lebih kompeten tetapi kurang populer. Ini bisa mempengaruhi persepsi publik dan memengaruhi hasil pemilu.

Secara umum, para ahli politik di Indonesia mengingatkan pentingnya keseimbangan antara popularitas dan kompetensi dalam memilih pemimpin. Akademisi juga menekankan bahwa masyarakat harus tetap kritis dan mempertimbangkan dengan cermat apakah calon pemimpin benar-benar memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang kompleks dalam pemerintahan.

Bagaimana masyarakat harus bersikap

Ketika beberapa pesohor, artis penyanyi, atau artis film ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, masyarakat perlu bersikap kritis dan objektif dalam menilai kemampuan dan visi mereka sebagai calon pemimpin. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Evaluasi Kapabilitas dan Visi: Jangan hanya terpengaruh oleh popularitas atau ketenaran sang artis. Masyarakat harus menilai kapasitas, kapabilitas, pengalaman, dan visi calon tersebut. Apakah mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memimpin? Apa visi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
  2. Cek Track Record: Masyarakat harus melihat rekam jejak artis tersebut, baik dalam kehidupan profesional maupun personal. Apakah mereka seriing atau minimal pernah terlibat dalam aktivitas sosial, politik, atau kepemimpinan sebelumnya?. Cek juga bagaimana komitmen dan keseriusan mereka dalam menangani isu-isu yang relevan bagi masyarakat?
  3. Perhatikan Motivasi: Masyarakat perlu menilai apa yang menjadi motivasi sang artis untuk terjun ke dunia politik. Apakah mereka benar-benar ingin membawa perubahan positif, atau sekadar mencari popularitas atau keuntungan lainnya?
  4. Bandingkan dengan Calon Lain: Jangan lupa untuk mengkomparasi artis tersebut dengan calon-calon lain yang ikut dalam pemilihan. Apakah ada calon lain yang lebih berkompeten, memiliki visi yang lebih jelas dan realistis?
  5. Partisipasi Aktif dalam Diskusi dan Debat: Melihat mereka mengikuti diskusi, debat, atau kampanye calon adalah cara yang baik untuk memahami posisi mereka terhadap isu-isu penting. Masyarakat harus aktif bertanya dan mencari tahu lebih dalam tentang rencana dan strategi yang akan mereka terapkan jika terpilih.
  6. Hindari Politik Identitas: Masyarakat jangan sampai terjebak dalam politik identitas atau memilih berdasarkan latar belakang profesi semata. Pilih calon kepala daerah berdasarkan kualitas dan kemampuan mereka untuk memimpin.

Dengan pendekatan yang kritis dan objektif, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih pemimpin yang akan benar-benar membawa manfaat bagi daerahnya. (ian)

Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, Tips, update Ditag dengan:Bersikap, masyarakat, Pemilihan Kepala Daerah, Pilkada

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Energi Tuan di Negeri Sendiri: Jalan Menuju Swasembada dari Hulu ke Hilir

10 Oktober 2025 By admin

Aktor Peraih Oscar Javier Bardem Sebut Tentara Israel Berlaku Seperti Nazi

10 Oktober 2025 By admin

Pakar PBB Desak Israel Dihukum atas Pelanggaran Hukum Internasional

10 Oktober 2025 By admin

Infantino Serukan Keterbukaan Global dalam Penentuan Jadwal Piala Dunia

10 Oktober 2025 By admin

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ketika Sehat Tak Bisa Dibeli, Sebuah Renungan dari Lorong Rumah Sakit
  • Pemkot Surabaya Kembangkan SITALAS untuk Perkuat Kebijakan Responsif Anak
  • Kemkomdigi Tegur X karena Tak Bayar Denda Pornografi
  • PSSI Tunggu Erick Thohir Bahas Nasib Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
  • Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.