
Surabaya (Trigger.id) – Hari ini, kita berkumpul dan berdoa dalam suasana yang penuh harap akan rahmat dan pertolongan Allah SWT. Saat yang sama, saudara-saudara kita di Palestina sedang menghadapi kenyataan yang sangat pahit, penindasan, penjajahan, dan pembantaian yang terus berlangsung tanpa henti.
Setiap hari kita disuguhkan berita pilu dari Gaza dan Tepi Barat, di mana anak-anak kehilangan orang tua mereka, para ibu menggendong jenazah bayinya, dan para ayah syahid dalam upaya menyelamatkan keluarganya dari gempuran bom. Materi Khutbah Jumat kali ini mengangkat tentang bentuk kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita disana. Semoga bermanfaat.
Khutbah I:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهُ نُوْرًا فَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ،
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَا رِكْ عَلٰى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ وَنَصَرَهُ وَوَالَاهُ.
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى :أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan taufik-Nya, hingga kita masih diberi kesempatan untuk menghadiri majelis mulia ini—mimbar Jumat yang penuh berkah. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir zaman.
Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,
Di tengah kenyamanan yang kita rasakan hari ini, ada kepedihan mendalam yang sedang menyelimuti saudara-saudara kita di bumi Palestina. Setiap detik yang kita lalui dengan tenang, mereka lalui dengan deru bom, tangisan anak-anak, dan jeritan kehilangan.
Di Gaza dan Tepi Barat, penderitaan seolah tak pernah reda. Anak-anak kecil menjadi yatim dalam sekejap, ibu-ibu menangis memeluk jasad buah hatinya, dan para ayah rela gugur demi melindungi keluarga dan tanah airnya dari kebiadaban penjajah.
Ketika kita berbicara tentang jihad Palestina, maka kita sedang membicarakan jihad kemanusiaan, jihad melawan penjajahan, jihad mempertahankan tanah suci, dan jihad mempertahankan identitas umat Islam yang terus dilucuti oleh musuh-musuh agama ini. Allah SWT berfirman:
وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
Artinya “Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” .(QS Al Baqarah: 190)
Ma’asyiral Muslimin,
Apa yang terjadi di Palestina bukan sekadar konflik wilayah. Ini adalah tragedi kemanusiaan. Dan ketika kita menyebut perjuangan mereka, kita sedang berbicara tentang jihad yang agung—jihad dalam melawan penjajahan, jihad membela hak hidup, jihad mempertahankan tanah yang diberkahi, dan jihad menjaga martabat serta identitas umat Islam yang berulang kali ingin dihancurkan oleh musuh-musuh kebenaran.
Sebagaimana diketahui, agresi militer terhadap Gaza sejak Oktober 2023 hingga kini telah menelan lebih dari 50 ribu jiwa syahid, mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak. Ratusan ribu lainnya luka-luka dan mengungsi dalam kondisi tanpa air, listrik, obat-obatan, dan makanan.
Rumah-rumah hancur, masjid-masjid roboh, sekolah dijadikan target, dan rumah sakit lumpuh. Di tengah penderitaan itu, dunia internasional lebih banyak diam, atau bahkan berpihak pada penjajah. Inilah kenyataan tragis bahwa umat Islam hari ini tengah menghadapi kezaliman global yang terorganisasi
Namun, di tengah gelapnya penjajahan ini, ada sinar yang tak padam: semangat jihad dan keteguhan rakyat Palestina. Mereka yang hidup dalam blokade, tetap shalat berjamaah, tetap mengajar di bawah tenda, tetap melantunkan ayat-ayat suci di antara reruntuhan, dan tetap menyebut nama Allah dalam setiap desah napas mereka. Mereka adalah potret nyata ayat Allah:
مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖوَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ
Artinya: “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu.614) Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya) (QS Al Ahzab : 234)
Oleh karena itu, marilah kita tidak menjadi umat yang apatis. Jika belum mampu membantu dengan tenaga dan harta, maka minimal doakan mereka dalam setiap sujud dan munajat kita. Jangan sampai kepedulian kita tergerus oleh kenyamanan dunia yang meninabobokan.
Meski penderitaan yang dialami saudara kita di Palestina begitu berat, namun kita sebagai umat yang beriman tidak boleh kehilangan harapan. Dalam sejarah Islam, ujian berat selalu menjadi pintu pembuka kemenangan. Lihatlah bagaimana kaum Muslimin saat Perang Khandaq berada dalam kelaparan dan ketakutan, namun Allah menurunkan pertolongan-Nya.
Begitu pula hari ini, rakyat Palestina telah menunjukkan kepada dunia bahwa keteguhan iman, kesabaran, dan keikhlasan akan melahirkan kemenangan yang hakiki. Mereka tetap menjalankan salat di reruntuhan masjid, tetap menghafal Alquran dalam gelap gulita, dan tetap menyebut nama Allah meski nyawa di ujung senjata.
Keyakinan inilah yang harus kita tanamkan kepada generasi muda: bahwa kemenangan itu pasti, dan syahid adalah kemuliaan. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya : “Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin” (QS Ali Imran 139)
Ma’asyiral Muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Di pengujung khutbah ini, izinkan kami mengajak segenap hati yang masih memiliki nurani, jiwa yang masih digerakkan oleh iman, dan akal yang masih hidup oleh petunjuk Alquran, untuk bersama-sama meneguhkan sikap, menyatukan tekad, dan memperkuat barisan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Kita bukan sekadar penonton sejarah, melainkan seharusnya menjadi pelaku dalam babak peradaban ini—peradaban yang menolak kezaliman, membela kemanusiaan, dan menegakkan tauhid dengan sepenuh keimanan.
Perjuangan saudara-saudara kita di Palestina adalah pengingat bahwa kemuliaan hidup bukanlah diukur dari panjangnya usia atau kelimpahan dunia, melainkan dari sejauh mana hidup itu digunakan untuk menolong kebenaran dan menolak kezaliman.
Jihad bukan hanya di medan tempur, tapi juga di mimbar, media, ruang akademik, ruang dakwah, dan di pasar—di setiap ruang di mana kita bisa menunjukkan bahwa kita peduli dan berpihak pada yang benar. Rasulullah SAW pun bersabda
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Artinya “Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kalimat kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.”
(HR Ahmad dan Abu Dawud)
Hasbunallahu wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nashiir.
(Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung serta sebaik-baik penolong.)
Semoga Allah SWT menguatkan hati kita, membersamai perjuangan saudara-saudara kita di Palestina, dan mencatat langkah kita sebagai bagian dari pembela kebenaran di tengah kezaliman global.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمِاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Tinggalkan Balasan