• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Membaca, Memerdekakan Derajat Kemanusiaan

3 November 2022 by isa Tinggalkan Komentar

Ilustrasi membaca. Foto: yogyaprov.go.id

“Sungguh, bukan main-main perintah pertama Tuhan kepada manusia adalah iqra atau bacalah.”.

Oleh: Isa Anshori (Pemred Trigger.id)

Iqra atau bacalah. Ini sebuah kata perintah dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa kepada mahluknya yang bernama manusia. Manusia diperintah untuk membaca apa saja yang ada di sekelilingnya dan bukan hanya berupa buku, Al Quran, literatur tertulis dan seterusnya.

Tuhan menyuruh manusia untuk membaca jagat alam raya ini. Diminta membaca gunung, lautan, hutan dan sebagainya.

Dari membaca gunung saja kita sebagai masyarakat telah banyak mengetahui sifat-sifat gunung, mengetahui apakah gunung tersebut termasuk gunung berapi atau tidak, mampu memprediksi kapan gunung tersebut akan meletus dan seterusnya.

Manusia yang diberikan akal dan pikiran yang cerdas, akan secara detail mengamati dan mencatat kejadian-kejadian alam termasuk aktifitas gunung dan lain-lain. Dari pengamatan atau “mambaca” tersebut, manusia mampu menganalisa dengan kecerdasan otak yang dimilikinya, sehingga mereka bisa memustuskan kapan akan bertindak dan dengan cara seperti apa untuk bisa menghindarkan diri dari resiko atau dampak fatal yang ditimbulkan oleh banyak kejadian dan fenomena alam.

Dalam urusan yang lebih besar, kemampuan membaca yang dimiliki masyarakat juga sangat membantu memudahkan apa saja yang mereka lakukan.

Manusia menciptakan moda transportasi itu juga berawal dari mengamati (membaca) sifat dan karakteristik dari benda-benda yang ada di sekelilingnya. Manusia mencatat detail apa yang telah mereka lihat atau baca, dikumpulkan data tersebut satu persatu-satu, kemudian data diolah lalu disimpulkan untuk menjadi sebuah teori penemuan.

Dari membaca berbagai macam teori tersebut, manusia memutuskan untuk membuat percobaan atau eksperimen alat atau moda transportasi, Setelah moda transportasi tersebut selesai, lalu dilakukan uji coba, diteliti jika terjadi kesalahan dan seterusnya. Itu semua bisa diperoleh dengan membaca.

Bayangkan jika manusia terkungkung dengan norma dogmatis bahwa membaca itu harus ada bukunya, harus ada tulisannya, menunggu harus ada pembimbing dan seterusnya. Kapan manusia bisa lepas dari belenggu-belenggu tersebut dan sangat rugi jika manusia yang diberikan akal budi dan kecerdasan berpikir hanya digunakan untuk menunggu.

Meskipun manusia telah memiliki kemerdekaan untuk membaca apa saja yang ada di sekelilingnya, namun ternyata banyak yang belum atau tidak memanfaatkannya. Mereka harus rela tetap terbelakang di tengah kemajuan, tetap “miskin” di tengah masyarakat berkecukupan, dan mereka tetap merasa tidak mampu di tengah kebermampuan.

Ada fakta yang unik di masyarakat kita (Indonesia). Di tengah budaya membaca yang masih tergolong rendah, ternyata dalam bermedia sosial masyarakat Indonesia tergolong paling cerewet. Ini bisa dimaklumi karena ternyata Indonesia menempati posisi keempat dengan 170,4 juta pengguna smartphone. Penetrasi smartphone di dalam negeri telah mencapai 61,7% dari total populasi. Dan rupanya telepon pintar tersebut tidak berbading lurus dengan minat baca masyarakat kita.

Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Literasi sendiri adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan.Rendahnya tingkat literasi bangsa Indonesia ditengarai karena selama berpuluh-puluh tahun bangsa Indonesia hanya berkutat pada sisi hilir.Syarif mengatakan sisi hilir yang dimaksud yakni masyarakat yang terus dihakimi sebagai masyarakat yang rendah budaya bacanya (Muhammad Syarif Bando – Kepala Perpusnas).

Karena negara kita dikatakan memiliki budaya baca yang rendah, maka otomatis rendah pula tingkat literasinya.

Padahal jika manusia itu mau membaca apa saja, jelas akan memerdekakan dari belenggu kebodohan, ketertinggalan dan seterusnya. Karena itu, kita tidak perlu heran jika sering mendengar istilah “kita tidak pernah belajar dari kesalahan, kita tidak pernah belajar dari sejarah dan sebagainya”. Bagaimana kita bisa bisa belajar dari kesalahan jika kita tidak pernah membaca, bagaimana kita bisa lepas dari belenggu kebodohan jika kita tidak pernah membaca cara orang menjadi sukses. (ian)

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, nusantara, seni budaya Ditag dengan:Budaya Baca, Iqra atau bacalah, Literasi, Membaca Memerdekakan

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

Kenapa Puasa Sunnah di Hari Jumat Makruh?

3 Oktober 2025 By admin

Mau Dibawa ke Mana Program Makan Bergizi Gratis?

3 Oktober 2025 By admin

Janet Jackson dan Paris Jackson Reuni dan Tampil Bersama di Paris Fashion Week

3 Oktober 2025 By admin

4 Kebiasaan di Dapur yang Dapat Membuat Anda Sakit

3 Oktober 2025 By admin

Goncalo Ramos Antar PSG Tumbangkan Barcelona 2-1 di Liga Champions

2 Oktober 2025 By admin

Wali Kota Eri Cahyadi: Beasiswa Pemuda Tangguh Diprioritaskan untuk Keluarga Miskin

2 Oktober 2025 By admin

Mensos Apresiasi Basarnas Evakuasi Cepat Korban Runtuhnya Ponpes di Sidoarjo

2 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Jelang Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Siap Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
  • Jay Idzes Tegaskan Perjuangan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Belum Usai
  • Kimmich Antar Jerman Bungkam Luksemburg 4-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
  • Jack Osbourne Menangis Mengenang Dampak Operasi Tulang Belakang Sang Ayah
  • Studi: Asupan Omega-3 Dapat Melindungi Perempuan dari Risiko Alzheimer

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.