

Dari mana datangnya jenuh atau kejenuhan?. Pertama dari rutinitas yang tak ikhlas, amal dan cara kerja yang tidak atau kurang kreatif, pola komunikasi monoton pada orang lain, dan tidak romantis pada pasangan, dan dari pengangguran fikir, pengangguran dzikir, serta pengangguran amal khair (kebaikan).
Sumber-sumber kejenuhan harus diwaspadai dan dihindari, agar tak jenuh dalam kerja apalagi dalam ibadah. Kejenuhan dalam beribadah atau beramal sholeh bisa berasal dari berbagai faktor. Berikut beberapa di antaranya:
- Kurangnya Kebahagiaan Spiritual: Ketika seseorang tidak merasa terhubung secara spiritual dengan ibadah atau amal sholeh yang mereka lakukan, mereka mungkin merasa jenuh. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang makna dan tujuan di balik ibadah tersebut.
- Rasa Monoton: Melakukan hal yang sama berulang kali tanpa variasi dapat menyebabkan kebosanan dan kejenuhan. Ini sering terjadi dalam ibadah rutin seperti shalat, puasa, atau membaca Al-Quran.
- Gangguan Lingkungan: Faktor lingkungan seperti tekanan dari teman sebaya yang tidak mendukung atau kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar dapat mengurangi motivasi seseorang untuk beribadah atau beramal sholeh.
- Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Amal: Ketika seseorang tidak memahami pentingnya ibadah dan amal sholeh dalam kehidupan mereka, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk melakukannya secara konsisten.
- Cobaan dan Godaan: Cobaan dan godaan dalam bentuk apapun bisa membuat seseorang merasa jenuh dalam beribadah atau beramal sholeh. Misalnya, godaan untuk meninggalkan ibadah karena kesibukan dunia atau godaan untuk melakukan dosa-dosa kecil.
- Kurangnya Kesadaran Akan Hasilnya: Seseorang mungkin merasa jenuh jika mereka tidak melihat hasil atau manfaat langsung dari ibadah atau amal sholeh yang mereka lakukan.
- Kurangnya Motivasi: Rendahnya motivasi dapat menyebabkan kejenuhan dalam beribadah atau beramal sholeh. Motivasi dapat dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk kondisi emosional dan fisik seseorang.
Untuk mengatasi kejenuhan dalam beribadah atau beramal sholeh, penting untuk memperbaiki pemahaman spiritual, mencari variasi dalam ibadah, mencari dukungan dari lingkungan yang positif, meningkatkan kesadaran akan pentingnya amal, menghadapi cobaan dan godaan dengan keteguhan iman, menetapkan tujuan yang jelas dalam ibadah, dan terus-menerus mencari motivasi dan inspirasi dari sumber-sumber yang sesuai, seperti Al-Quran, hadis, atau ceramah agama.
Tak boleh ada kata jenuh dalam bebuat baik, agar kita punya keteraturan dan kegairahan hidup hingga terhindar dari jenuh.
Agar memiliki kegairahan hidup dan terhindar dari jenuh adalah:
👉Shalat 5 waktu di masjid dan membiasakan shalat sunnah.
👉Mengistiqomahkan dzikir dan doa.
👉Rutin tilawah Al-Qur’an dan membaca untuk meluaskan wawasan dan menginspirasi.
👉Menjaga silaturrahim dan bahagia bershadaqah.
Kalau semua itu kita lakukan maka kita akan dekat dengan Allah dan terhindar dari kejenuhan.
Ya Rahman, Karuniakan pada kami semangat hidup dan kemudahan melewati hidup dengan timbunan kebaikan untuk kebahagiaan diri dan orang lain. Aamiin.
—000—
*Ketua Dewan Pembina STIDKI Ar Rahmah Surabaya
Tinggalkan Balasan