Surabaya (Trigger.id) – Menurut Internist Konsultan Ginjal Hipertensi dr. Decsa Medika Hertanto, tiga kesalahan besar yang sering dilakukan penderita hipertensi adalah, tidak minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter, pola makan tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi garam dan lemak, serta malas berolahraga, yang membuat kontrol tekanan darah menjadi lebih sulit.
Penting bagi penderita hipertensi untuk konsisten mengikuti pengobatan, menjaga pola makan seimbang, dan rutin beraktivitas fisik untuk mengelola tekanan darah dan mencegah komplikasi.
Kata dr. Decsa, banyak pasien yang menolak atau malas menum obat karena tidak mengalami gejala hipertensi. Tetapi perlu diingat bahwa tensi diatas 140 – 90 secara kronis diam-diam dapat merusak organ tubuh.
Memang benar, minum obat hipertensi tidak seperti minum obat untuk penyakit yang bersifat akut seperti batuk atau flu. Hipertensi adalah penyakit kronis yang sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun tetap membutuhkan pengobatan jangka panjang. “Sayangnya, banyak penderita hipertensi hanya meminum obat ketika merasa pusing atau memiliki gejala tertentu, padahal ini bisa sangat berbahaya,” tegas Decsa.
Beberapa pasien kata dr. Decsa memilih makan bebas dan tidak berolahraga karena telah minum obat hipertensi. “Meskipun sudah rutin minum obat, tapi makan makanan sehat dan rajin olahraga merupakan kombinasi itu sangat membantu menjaga agar tensi tetap stabil,” tegas dr. Desca Medika Hertanto yang sedang menempuh studi lanjutan di negara Kincir Angin Belanda.
Jadi sekali lagi hindari tiga kesalahan besar yang sering dilakukan oleh penderita hipertensi, beserta risikonya:
1. Tidak Minum Obat Secara Rutin
Risiko:
- Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, atau kerusakan pembuluh darah.
- Tekanan darah yang terus-menerus tinggi meningkatkan risiko kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal secara permanen.
Penjelasan: Banyak penderita berhenti minum obat karena merasa tekanan darahnya sudah normal, padahal obat harus dikonsumsi terus untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
2. Mengabaikan Pola Makan yang Sehat
Kesalahan umum:
- Konsumsi garam berlebih: Sodium tinggi meningkatkan retensi cairan, yang memperberat kerja jantung.
- Makanan olahan atau cepat saji: Mengandung garam dan lemak trans tinggi, yang memperburuk hipertensi.
- Kurangnya asupan buah dan sayur: Kekurangan potasium (yang membantu menetralkan efek sodium) memperburuk kondisi.
Risiko:
- Pola makan yang buruk dapat mempercepat kerusakan arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Menyebabkan obesitas, yang memperparah tekanan darah tinggi.
3. Tidak Mengelola Stres dengan Baik
Kesalahan umum:
- Hidup dalam tekanan stres tanpa teknik relaksasi atau pengelolaan yang baik.
- Menggunakan kebiasaan buruk untuk mengatasi stres, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau makan berlebihan.
Risiko:
- Lonjakan tekanan darah sementara yang terjadi saat stres dapat memicu kerusakan pembuluh darah jika terus-menerus terjadi.
- Kebiasaan buruk akibat stres memperburuk hipertensi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Solusi dan Pencegahan
- Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter, bahkan ketika tekanan darah terlihat stabil.
- Mengadopsi pola makan sehat., seperti Diet DASH yang rendah sodium.
- Berolahraga secara rutin, seperti jalan cepat, berenang, atau yoga untuk menurunkan stres.
- Kelola stres dengan teknik seperti meditasi, konseling, atau hobi yang menyenangkan.
Penanganan yang konsisten dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup penderita hipertensi. (ian)
Tinggalkan Balasan