• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Tunuha, Tradisi Bakar Ubi Khas Suku Muna Kendari, Sulawesi Tenggara

8 Februari 2022 by kai Tinggalkan Komentar

Kendari (Trigger.id) – Satu hari menjelangpuncak peringatan Hari Pers Nasional  (HPN) pada tanggal 9 Februari 2022, suasana Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah terlihat ramai. Ratusan tamu undangan yang rata-rata para jurnalis dari berbagai kota seluruh Indonesia sudah mulai hilir mudik sejak H-3.

Mereka selain mengikuti serangkaian agenda diskusi juga tidak lupa berkeliling kota.  Ada yang memburu kuliner, ke lokasi wisata dan ada pula yang mengunjungi kampung-kampung Kota Kendari melihat  tradisi warga.

Lantas kuliner apa yang perlu dinikmati senyampang berada di Kota Kendari ?Tentu banyak macam dan rasa. Ada sedikitnya Sembilan makanan khas Kendari seperti Lapa-lapa, Kabuta, Sinonggi, Kasoami, Kapusu, Sate Gogos Pokea, Karasi, Ikan Dole, dan Jus Patikala.

Namun ada satu lagi tradisi khas Suku Muna, Kendari yang layak diketahui yakni Tunuha. Namun sayangnya, tradisi membakar ubi ini tidak bisa dinikmati para jurnalis yang sedang merayakan HPN di Kendari pada Februari ini. Kenapa ? Tradisi bakar ubi ini hanya dibuat Suku Muna pada bulan September sampai Desember, usai musim panen Ubi.

Mengutip laman web Dinas Pariwisata, Sulawesi Tenggara, Tunuha adalah  kuliner khas Suku Muna yang pembuatannya terbilang unik. Keunikan tunuha bukan saja dari proses pembuatan namun rasa juga sangat menggoda lidah kita, rasa ubi, gula merah dan kelapa membaur menjadi satu kenikmatan rasa.

Memang tunuha, merupakan makanan berbahan ubi  yang dicampur dengan bahan alami lainnya serta dikemas menggunakan bambu atau daun, kemudian dibakar di atas batu yang membara.

Uniknya, makanan ini tidak selalu bisa ditemui setiap hari, karena pembuatan dilakukan pada momen tertentu, misal usai panen ubi oleh petani di bulan September hingga pertengahan Desember. “ Ini sebagai ungkapan rasa syukur petani ubi kepada Sang Pencipta atas hasil panen yang sudah diberikan,” ujar Yusnandar, warga Kota Kendari, kepada Trigger.id, Selasa (8/2).

Dijelaskan Yusnandar, proses pembuatan  dilakukan secara gotong royong, saling berbagi peran antara kaum lelaki dan perempuan.  Tatkala kelompok perempuan mempersiapkan  ubi kayu, gula merah, kelapa serta bahan lainnya, kelompok lelaki juga mempersiapkan lokasi pembakaran serta bahan-bahan yang dibutuhkan.

Penentuan lokasi atau Katidaki, tidak asal dilakukan sembarang. Ada Imam (Modhi/orang yang memimpin doa) memandu pelaksanaan ini, tujuannya  memohon kepada sang pencipta agar pelaksanan berjalan baik dan lancar. “Acara tradisi ini kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dilakukan hingga sekarang,”  beber Yusnandar.

Uniknya lagi,  manakala Tunuha yang sudah dikemas oleh kaum perempuan kedalam daun berbentuk piramida atau  yang telah terisi dalam bambu sudah siap, maka selanjutnya diantar ke lokasi pembakaran yang berupa lubang besar.

Luasnya lubang diukur berdasarkan banyaknya orang yang akan mengikuti tradisi Tunuha. Semakin banyak pesertanya, semakin besar lubangnya.

Pada tahap selanjutnya mempersiapkan kayu dan bebatuan yang telah dikumpulkan lalu disusun rapi.  Diawali peletakan kayu dan pembakaran batu, semuanya dilakukan oleh Modhi,  kemudian disusul  peserta atau masyarakat sekitar.

Kayu diletakkan dengan cara disusun berdempet karena di atas kayu akan diletakkan batu-batu Setelah itu kayu dan batu dibakar melalui celah lubang yang ada dibawahnya.

Selama proses pembakaran, sebagian laki-laki mempersiapkan dedaunan yang tebal, biasanya yang dipilih daun sukun dan daun jati.  Jika kayu dan batu telah terbakar secara keseluruhan maka daun-daun di atas berfungsi untuk menutupi uap kayu dan batu agar hawa panasnya tidak keluar.

Jika segalanya telah siap, maka satu persatu Tunuha dimasukkan ke dalam lubang, selanjutnya ditutup dengan bara,  kemudian dilapisi lagi dengan dedaunan, dan tahap akhir, lubang ditimbun dengan tanah.Tunuha akan dibiarkan di dalam lubang tanah selama semalam.

Di beberapa desa yang juga melakukan tradisi ini, biasanya sembari menjaga tumpukan Tunuha yang dibakar, ada kegiatan kesenian seperti berbalas pantun yang di iringi alunan musik gambus dan Katou (alat musik pukul dari kayu yang disusun di kaki).

Setelah pagi harinya, gundukan tanah siap untuk dibuka. Lagi-lagi, Modhi dipersilahkan untuk membaca doa terlebih dahulu sebagai wujud rasa syukur kepada sang Pencipta, atas hasil panen. Dalam doanya juga diharapkan agar masyarakat dijauhkan dari marabahaya. (kai)

Share This :

Ditempatkan di bawah: seni budaya, update Ditag dengan:bakar ubi, khas kendari, tradisi, tunuha

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Chivu Siapkan Rotasi Skuad Inter Hadapi Hellas Verona

2 November 2025 By admin

Saudi Perpendek Masa Berlaku Visa Umrah Jadi 1 Bulan

2 November 2025 By admin

Belajar Kesabaran dari Nabi Ya’kub AS: Hikmah Besar dari Ujian Anak-Anak

1 November 2025 By admin

Mencermati Istitaah Kesehatan Haji 2026

1 November 2025 By admin

Israel Serahkan 30 Jenazah Warga Palestina, Serangan Udara Masih Berlanjut di Gaza

1 November 2025 By admin

Spalletti Optimistis Juventus Mampu Kembali ke Jalur Perburuan Scudetto

1 November 2025 By admin

Dari Angin Sidrap ke Panas Bumi Dieng: Menuju Swasembada Energi Nusantara

31 Oktober 2025 By admin

Tingkat Pekerja Informal Masih Tinggi, Ekonom UGM Sebut Tanda Kemiskinan Struktural di Indonesia

31 Oktober 2025 By admin

Sambut Delegasi KAA, Wali Kota Eri Kobarkan Kembali Semangat Perjuangan Soekarno

31 Oktober 2025 By admin

Puluhan Ribu Bom dan Rudal Tidak Meledak: Bahaya Laten di Gaza Strip

31 Oktober 2025 By admin

Kerja Keras Petar Sucic Berbuah Manis, Cetak Gol Perdana untuk Inter Milan

30 Oktober 2025 By isa

Khofifah Raih DPD RI Awards 2025 atas Dedikasi Lindungi Anak dan Berdayakan Perempuan

30 Oktober 2025 By admin

Biaya Haji 2026 Disepakati Rp 87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 54,1 Juta

30 Oktober 2025 By admin

5 Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia, Dua Nama Top Dipastikan Tersingkir

30 Oktober 2025 By admin

Delegasi PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern di Tiongkok

30 Oktober 2025 By admin

Delapan Posture Corrector Terbaik: Diuji Editor dan Disetujui Terapis Fisik

30 Oktober 2025 By admin

Israel Langgar Gencatan Senjata, Serangan Udara di Gaza Tewaskan Sedikitnya 18 Warga Palestina

29 Oktober 2025 By isa

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Gelar Simulasi Kedaruratan di 26 Titik

29 Oktober 2025 By admin

Kiper Inter Milan Josep Martinez Terlibat Kecelakaan yang Tewaskan Lansia di Italia

29 Oktober 2025 By admin

Momentum Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Ajak Masyarakat Bangga dan Majukan Bahasa Indonesia

28 Oktober 2025 By admin

Juventus Resmi Pecat Igor Tudor Usai Rangkaian Hasil Buruk

28 Oktober 2025 By admin

Konsumsi Kacang Secara Rutin Dapat Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

28 Oktober 2025 By admin

Tim-tim Premier League Saling Jegal di Putaran Keempat Piala Liga Inggris

28 Oktober 2025 By admin

Hoaks!, Konferensi Pers PSSI yang Umumkan Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia

27 Oktober 2025 By admin

Standar Istithaah Kesehatan Haji 2026 Diperketat, 11 Penyakit Ini Jadi Fokus Pemeriksaan

27 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Keluarga di AS Gugat Tesla Atas Dugaan Kematian Akibat Pintu Mobil yang Gagal Berfungsi
  • BGN Aktifkan Kembali Portal Mitra MBG, Pendaftaran SPPG Kini Dibuka Lagi
  • BPKH–MUI Libatkan 4.000 Dai Perkuat Literasi Keuangan Haji
  • FIFA Tolak Banding FAM Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi
  • Inter Milan Raih Kemenangan atas Hellas Verona, Fiorentina Kembali Tumbang di Kandang

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.