• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Bagaimana Peran Penting Vaksinasi DBD? 

1 Juni 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Kini beberapa daerah di Indonesia, melaporkan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD). Surabaya dan sekitarnya, termasuk salah satu daerah yang terkena dampak. Sejatinya peningkatan kasus DBD saat kemarau basah, tidaklah mengejutkan. Itu sudah menjadi pola tahunan. Tanpa upaya pencegahan yang komprehensif dan deteksi dini yang optimal, niscaya korban jiwa tak terhindarkan. 

DBD dikenal memiliki siklus lima tahunan. Ditandai dengan jumlah kasusnya yang meningkat tajam, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Sayangnya, hingga kini belum ada kemajuan yang signifikan, bagaimana langkah pemangku kebijakan mampu mencegahnya. Sebagaimana pedoman mitigasi penyakit menular, tindakan preventif merupakan metode terpilih. Modalitas tersebut sudah teruji paling efektif dan efisien. 

Kendala mitigasi

Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang selalu didengungkan, tampaknya sulit direspons warga secara konsisten. Pasalnya program tersebut akan berjalan efektif, jika seluruh warga bisa memahami dan kompak melaksanakannya. Tidak cukup melakukannya secara simbolik saja, melainkan harus berkesinambungan. Misalnya ada satu rumah saja di perkampungan padat penduduk yang “lalai”, berimbas memberi kesempatan nyamuk Aedes berkembang biak. Jarak terbangnya yang bisa mencapai 100 meter, berpotensi menularkan virus dengue pada warga lainnya yang “berkomitmen”. 

Genangan air memberi kontribusi penting bagi optimalisasi siklus hidup nyamuk Aedes. Berbagai macam barang bekas yang tidak terpakai (misalnya ban bekas, ember, tutup plastik, atau mainan anak), bisa menampung air hujan. Meski volumenya sedikit, sudah merupakan media yang ideal bagi nyamuk Aedes untuk bertelur. Pasca hujan, banyak tempat yang bisa dijadikan habitat alami nyamuk untuk berkembang biak. Misalnya di celah tanaman, lubang pohon, atau tumpukan daun yang membusuk. Nyamuk Aedes sangat menyukai tempat yang relatif gelap, teduh, dan bersuhu hangat. Ekosistem yang ideal, bisa mempercepat siklus hidupnya. Kemampuannya menggigit manusia pun, dapat meningkat hingga beberapa kali lipat. Nyamuk betina memerlukan darah manusia, untuk proses pematangan telurnya.

Menurut riset, nyamuk Aedes telah berevolusi dan mampu menyesuaikan diri dengan baik pada ekosistem perkotaan. Aktivitasnya yang biasanya dominan pada siang hari, kini mulai berubah. Perilaku menggigitnya juga bisa terjadi malam hari. Penerangan lampu perkotaan, disinyalir sebagai penyebabnya. 

Beberapa waktu yang lalu pemerintah berupaya mengendalikan DBD, melalui program nyamuk ber-Wolbachia. Sayang sekali program berbasiskan bioteknologi yang prospektif itu, kurang mendapatkan respons positif dari masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, mendapatkan penolakan dari warga setempat. Kurangnya sosialisasi, diduga menjadi penyebabnya. 

Ada kecenderungan warga lebih yakin pada tindakan fogging/pengasapan. Asumsinya, langkah itu dapat menjamin penularan DBD. Masyarakat belum memahami, tindakan fogging yang rutin dilakukan malah membuat nyamuk jadi kebal terhadap insektisida. Efeknya memicu risiko pencemaran lingkungan dan merugikan kesehatan manusia. 

Hingga kini belum ditemukan anti virus yang spesifik untuk DBD. Terapinya hanya bersifat simtomatis saja.

Mempertimbangkan berbagai kendala mitigasi DBD, selayaknya vaksinasi DBD menjadi tumpuan harapan. 

Baca juga: Selayang Pandang Malaria, Penyakit Kuno yang Terlupakan

Vaksinasi

Ada empat macam (serotipe) virus dengue yang bersirkulasi secara bersamaan. Seseorang berpotensi terpapar oleh masing-masing jenis virus. Infeksi pertama kalinya (primer) akibat paparan salah satu serotipe virus, umumnya berlangsung ringan/tanpa gejala. Tetapi infeksi berikutnya dengan serotipe virus yang berbeda (infeksi sekunder heterolog), justru berisiko bahaya. Bahkan berpotensi memicu komplikasi hingga berakhir dengan kematian. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi izin edar untuk vaksin DBD. Vaksin generasi pertama hanya diindikasikan pada individu yang pernah terpapar infeksi primer. Tujuannya mencegah risiko paparan ulang dengan serotipe virus yang berbeda. Karenanya sebelum dilakukan vaksinasi, wajib dilakukan skrining terlebih dahulu. Tujuannya mendeteksi keberadaan antibodi anti dengue infeksi primer (seropositif). Langkah tersebut penting, agar terhindar dari penyulit yang menyerupai infeksi sekunder heterolog. Indikasi vaksin generasi pertama, hanya pada individu usia 9-16 tahun.

Vaksin generasi kedua telah mendapatkan izin edar sejak September 2022. Vaksin yang aman dan efektif ini, tidak memerlukan skrining pra-vaksinasi sebelum digunakan. Diindikasikan pencegahan terhadap paparan keempat serotipe virus sekaligus. Penggunaannya pada individu usia 6-45 tahun. 

Sayangnya untuk mengakses kedua jenis vaksin tersebut, harus secara mandiri dan berbayar. Harganya pun terbilang tidak murah, bagi rata-rata masyarakat Indonesia. Mempertimbangkan urgensi morbiditas dan mortalitasnya, selayaknya pemerintah mempercepat program vaksinasi DBD dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

DBD masih menjadi momok, terutama di kala kemarau basah. Semoga dengan “menikahkan” PSN dan vaksinasi, dampak buruk DBD dapat dieliminasi. 

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Ari Baskoro, DBD, Peran Penting, Vaksinasi DBD

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Energi Tuan di Negeri Sendiri: Jalan Menuju Swasembada dari Hulu ke Hilir

10 Oktober 2025 By admin

Aktor Peraih Oscar Javier Bardem Sebut Tentara Israel Berlaku Seperti Nazi

10 Oktober 2025 By admin

Pakar PBB Desak Israel Dihukum atas Pelanggaran Hukum Internasional

10 Oktober 2025 By admin

Infantino Serukan Keterbukaan Global dalam Penentuan Jadwal Piala Dunia

10 Oktober 2025 By admin

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ketika Sehat Tak Bisa Dibeli, Sebuah Renungan dari Lorong Rumah Sakit
  • Pemkot Surabaya Kembangkan SITALAS untuk Perkuat Kebijakan Responsif Anak
  • Kemkomdigi Tegur X karena Tak Bayar Denda Pornografi
  • PSSI Tunggu Erick Thohir Bahas Nasib Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
  • Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.