
Kediri (Trigger.id) – Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mencapai kesepakatan islah atau rekonsiliasi usai pertemuan yang dimediasi para masyayikh dan mustasyar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis.
Pertemuan yang berlangsung khidmat itu mempertemukan dua pimpinan tertinggi PBNU dalam satu forum dan menandai berakhirnya ketegangan internal yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Sebagai jalan keluar bersama, kedua pihak sepakat menyelenggarakan Muktamar ke-35 Nahdlatul Ulama secara bersama-sama.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan langkah terbaik demi menjaga keutuhan jam’iyah. Ia menegaskan bahwa islah telah tercapai dan Muktamar menjadi forum sah untuk menyelesaikan seluruh persoalan organisasi.
Musyawarah di Lirboyo ini merupakan lanjutan dari Musyawarah Kubro yang sebelumnya digelar di tempat yang sama. Para masyayikh menilai konflik internal PBNU, yang berawal dari keputusan pemberhentian Ketua Umum dan dinilai tidak sesuai AD/ART NU, perlu diselesaikan melalui mekanisme islah dan Muktamar yang legitimate.
Kesepakatan dicapai setelah melalui dialog dan perdebatan intens dalam semangat ukhuwah nahdliyah. Sejumlah tokoh NU hadir sebagai penengah, termasuk Wakil Presiden RI 2019–2024 Ma’ruf Amin yang juga Mustasyar PBNU, serta para kiai sepuh NU.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, konflik internal PBNU dinyatakan berakhir. Kepemimpinan PBNU tetap berjalan hingga pelaksanaan Muktamar ke-35 NU, dengan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum. PBNU juga akan segera membentuk panitia bersama untuk mempersiapkan penyelenggaraan Muktamar tersebut.



Tinggalkan Balasan