• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Kasus Gagal Ginjal Pada Anak, Kenapa Bisa Terjadi?

26 Oktober 2022 by zam Tinggalkan Komentar

Seorang ibu sedang menemani anaknya yang mengalami gangguan ginjal.
Foto: ANTARA

Kasus gagal ginjal akut pada anak bukan kasus biasa dan tidak bisa diremehkan. Apalagi jika melihat tingkat kematian pada penderitanya sangat signifikan hingga mencapai 57,6 persen. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta segera meneliti penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut.

Penulis : Isa Anshori

Obat-obatan sirup dengan cemaran pelarut melebihi kadar yang mampu ditoleransi tubuh beredar di pasaran. Sebelumnya, kasus ini tanpa diketahui industri farmasi dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ini bukan suatu yang kebetulan karena kasusnya pernah terjadi di banyak negara. Mengutip laporan penelitian sirup paracetamol mengandung dietilen glikol yang dilansir American Medical Association tahun 1998, bahwa kasus keracunan akibat dietilen glikol telah dilaporkan terjadi di beberapa negara seperti, Bangladesh, Argentina, Haiti, Nigeria, dan Afrika Selatan, yang terjadi karena kesalahan farmasi dalam pembuatan paracetamol.

Lalu, dilaporkan juga di India setelah konsumsi glycerin yang terkontaminasi. Berdasarkan penelitian pada tahun 1996, para ahli telah mengidentifikasi 109 kasus gagal.

Anak-anak yang mengonsumsi sirup itu mengalami sindrom klinis gagal ginjal, hepatitis, pankreatitis, gangguan sistem saraf pusat, koma, hingga kematian. 

Kasus gagal ginjal akut pada anak mengalami lonjakan dalam tiga bulan terakhir. Per 24 Oktober, Kementerian Kesehatan melaporkan setidaknya 255 kasusnya tersebar di 26 provinsi Indonesia, dengan jumlah kematian 143 anak.

BBC News Indonesia menulis, kasus ini diduga berkaitan dengan tingginya cemaran dari pelarut obat sirup yang menyebabkan pembentukan kristal tajam di dalam ginjal.

Hampir semua obat jenis sirup mengandung zat pelarut. Zat pelarut digunakan agar sirupnya homogen, tak ada gumpalan. Pelarut obat sirup ini antara lain propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, gilserin/gliserol.

Namun, dalam setiap proses pembuatannya, pelarut ini mengeluarkan zat kimia yang tak diharapkan [cemaran]. Ibaratnya kemunculan asap ketika seseorang memasak sesuatu.

Zat cemaran dari pelarut itu adalah etilon glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE). Ketiga zat ini sudah pasti muncul, akan tetapi kadarnya tak boleh melebihi ketentuan.

BPOM menyatakan kadar tiga senyawa ini tak boleh dikonsumsi melebihi 0,5mg per kilogram berat badan per hari karena akan menjadi racun.

Orang yang mengkonsumsi melebihi ketentuan ini berisiko mengalami gangguan ginjal, karena ketiga senyawa tersebut memicu asam oksalat dalam tubuh dan selanjutnya membentuk kristal tajam di dalam ginjal.

Tapi kenyataannya, obat-obat sirup dengan cemaran melampaui ambang batas ini beredar di apotik, puskesmas, rumah sakit, toko-toko, meski telah memiliki stempel BPOM—yang menjelaskan obat ini aman dikonsumsi. Akibatnya ratusan anak meninggal akibat gagal ginjal setelah mengonsumsinya.

Data Kementerian Kesehatan menyebut hingga 23 Oktober 2022 kasus gagal ginjal akut pada anak meningkat hingga 245 kasus di 26 provinsi.

Tingginya tingkat kematian atas gagal ginjal akut pada anak, membuat Kementerian Kesehatan mengambil kebijakan mengimpor fomepizole obat penyembuh dari Singapura dan Australia.

Sementara Dicky Budiman epidemiolog dari Universitas Griffith Australia menegaskan, kita kecolongan. Karenanya deteksi dini itu penting. “Ini masalah jiwa, kita kecolongan, tapi bukan berarti kegagalan itu kita biarkan.  Dengan menyatakan KLB, pemerintah bisa segera memperbaiki, kalau ada yang tidak teridentifikasi bisa fatal ya,” kata Dicky.

Anggota Komisi IX F-PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah segera membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas kasus gangguan ginjal akut yang sebabkan ratusan anak meninggal.

Menurut Netty,  pembentukan tim TGIPF menjadi penting, karena sudah ratusan  yang meninggal, tapi informasi soal kasus tersebut masih amat terbatas. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menduga racun dalam obat sirup itu muncul saat dibuat di dalam pabrik.

Farmakolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nafrialdi juga melihat ada kemungkinan masalah ini timbul saat proses produksi obat.

“Itu kan kualitas pembuatannya itu. Kualitas pabriknya apakah bisa mengerjakan dengan bersih atau tidak. Quality control-nya, apakah diukur cemaran-cemaran itu. Itu saja kuncinya,” kata Nafrialdi seperti dikutip BBC News Indonesia.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Masteria Yunovilsa Putra meyakini setiap industri farmasi memiliki proses pengecekan kualitas produk (Quality Control/QC) dan syarat kualitas (Quality Assurance/QA) yang memadai dengan laboratorium yang mumpuni.

“Industri pasti tidak main-main dengan hal itu,” kata Masteria kepada BBC News Indonesia.

Tapi persoalannya kenapa sampai bisa obat yang beredar justru menjadi racun? Ini yang harus ditelusuri dari sumber bahan bakunya sampai proses produksinya, kata Masteria.

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, nusantara, update Ditag dengan:Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Gagal Ginjal, Gagal Ginjal Pada Anak

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Yovie Widianto: Musik adalah Berkah, Bukan Sekadar Royalti

15 Agustus 2025 By admin

Rumah Sejarah Rengasdengklok: Jejak Tekad Menuju Kemerdekaan

15 Agustus 2025 By admin

Ketua MPR: Sekolah Rakyat Wujud Pemerataan Pendidikan di Indonesia

15 Agustus 2025 By admin

Pro-Kontra Larangan Pemutaran Lagu Indonesia di Kafe & Restoran, Adakah Titik Temunya?

14 Agustus 2025 By admin

Cek Kesehatan Gratis Siswa, Pintu Masuk Efisiensi Anggaran MBG

14 Agustus 2025 By admin

Menapaki Jejak Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu

14 Agustus 2025 By admin

Hari Kebaya Nasional 2025, Mantan Ibu Negara Raih Penghargaan Ikon Pelestari Kebaya

14 Agustus 2025 By admin

Kemenag Dukung Percepatan Transisi Penyelenggaraan Haji ke BP Haji

14 Agustus 2025 By admin

Jalan Menuju Akrab dengan Allah

13 Agustus 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak ASN dan Warga Wujudkan Kampung Pancasila

13 Agustus 2025 By admin

Prabowo Tekankan Birokrasi yang Praktis, Terukur, dan Akuntabel

13 Agustus 2025 By admin

KPK Dalami Proses Pembuatan SK Menag Terkait Pembagian Kuota Haji 2024

13 Agustus 2025 By admin

Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Pelajar Jangkau Daerah Terpencil

12 Agustus 2025 By admin

Benjamin Sesko Yakin Manchester United Segera Bangkit

12 Agustus 2025 By admin

Palestina Serukan Solidaritas Global untuk Lindungi Jurnalis Gaza

12 Agustus 2025 By admin

Chelsea Bungkam AC Milan 4-1 di Laga Pramusim Stamford Bridge

11 Agustus 2025 By admin

Pentingnya Menjaga Kehormatan Diri dalam Pandangan Islam

11 Agustus 2025 By admin

Minuman Penenang: Benarkah Efektif atau Sekadar Janji Manis?

11 Agustus 2025 By admin

Empat Jurnalis Al Jazeera Tewas dalam Serangan Israel di Dekat RS Al-Shifa

11 Agustus 2025 By admin

Netanyahu Pertahankan Rencana Kendalikan Gaza, Israel Dikecam di PBB

11 Agustus 2025 By admin

Kirana Children Choir Harumkan Indonesia, Raih Emas di A Voyage of Songs 2025 Thailand

10 Agustus 2025 By admin

Mensos Pastikan Pengadaan Laptop untuk Sekolah Rakyat Transparan dan Bebas Korupsi

10 Agustus 2025 By admin

Nasi Hangat vs Nasi Dingin: Mana Lebih Sehat?

10 Agustus 2025 By admin

Manchester United Resmi Rekrut Striker Muda Benjamin Sesko dari RB Leipzig

10 Agustus 2025 By admin

Menjaga Kelestarian Rusa Timor: Kado Manis untuk Masa Depan Konservasi

10 Agustus 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Hamas Tolak Rencana Israel Relokasi Warga Gaza, RI Bantah Ikut Berunding
  • Teman dalam Genosida: Jejak Rekat Hubungan Serbia–Israel
  • Gol Tunggal Calafiori Bawa Arsenal Taklukkan Manchester United di Old Trafford
  • Alicia Silverstone: Ratu ’90-an yang Kembali Bersinar
  • Bayern Muenchen Juara Piala Super Jerman 2025 Usai Kalahkan Stuttgart

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.