
Kunjungan wisatawan ke Jawa Timur sepanjang 2022 capai 34.470 kunjungan.
Surabaya(Trigger.id)– Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur meningkat sepanjang 2022. Kondisi ini menandakan sektor pariwisata di provinsi ini terus menggeliat usai dihantam pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jatim melalui pintu Bandara Internasional Juanda pada periode Januari – September 2022 tercatat 34.470 kunjungan. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya mencatatkan angka 652 kunjungan wisman atau naik hingga 5.186,81 persen.
Sementara berdasarkan data kabupaten/kota, pergerakan wisman di daerah tujuan wisata (DTW) pada Januari-September 2022 mencapai 35.427 kunjungan atau naik sebesar 433,14 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Yakni sebanyak 6.645 kunjungan.
Sedangkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), pada bulan Januari-September 2022 sebanyak 47.725.334 atau naik sebesar 134,90 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu sebanyak 20.441.579.
“Sepanjang Bulan September 2022 ini saja, kurang lebih ada 9.152 kunjungan wisman yang masuk ke Jatim. Ini merupakan kunjungan terbanyak sejak Maret 2020. Fakta ini tentu sangat kita syukuri ditengah upaya Jatim untuk bisa segera bangkit dari dampak akibat pandemi,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (5/11/2022).
Khofifah mengatakan bahwa rerata Lama Menginap Tamu (RLMT) asing pada hotel berbintang selama bulan September 2022 tercatat sebesar 2,80 hari atau terjadi peningkatan sebesar 0,70 poin jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2022 yang mencapai 2,10 hari. Untuk RLMT keseluruhan pada bulan September 2022 sebesar 1,56 hari atau terjadi peningkatan sebesar 0,04 poin jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2022.
Data BPS menunjukkan, okupansi hotel berbintang di Jatim bulan September 2022 mencapai rata-rata 54,67 persen atau naik sebesar 4,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Okupansi hotel bintang 4 sebesar 57,61 persen dan menjadi yang tertinggi dibandingkan hotel berbintang lainnya.
“Okupansi hotel non bintang di Jatim pada bulan September 2022 mencapai rata-rata 24,45 persen atau naik sebesar 0,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya.
Khofifah menyebut, Jatim memiliki banyak sekali destinasi wisata yang tidak dapat ditemui di daerah atau negara lain. Beberapa diantaranya ialah Kawah Ijen, Kawasan Wisata Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Alas Purwo, Kota Tua di Surabaya, Gili Iyang di Sumenep, Taman Nasional Meru Betiri, Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang.
Karenanya, Khofifah optimistis, tren pergerakan wisman ini akan terus meningkat dan menjadi pendorong bangkitnya kembali sektor pariwisata di Jatim. “Destinasi wisata di Jatim sangat lengkap, cantik, dan menarik. Wisata alam ada gunung, pantai, sungai, gua, kawah, danau, dan lain sebagainya, ” katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jatim, tahun 2022 Daya Tarik Wisata (DWT) di Jatim mencapai 1.316. Meningkat dari tahun 2021 yang berjumlah 969 DTW. Dari 1.361 DTW, 449 diantaranya berbasis alam, 513 DTW buatan dan, 354 DTW berbasis budaya. Banyaknya DTW i Jatim ini ditunjang dengan 3.3.64 unit hotel, 7.889 rumah makan/restoran, 1.743 homestay, dan 1.792 usaha travel agent.
Pemprov Jatim lanjut Khofifah, berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong kebangkitan industri pariwisata di Jatim. Salah satunya dengan aktif melakukan berbagai promosi diberbagai media dan event pariwisata dan budaya agar semakin banyak wisatawan yang datang dan berkunjung ke Jatim.
“Kita maksimalkan potensi wisata yang kita miliki, kita upayakan lebih mudah aksesnya. Sehingga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik wisman atau wisnus,” pungkasnya.(kai)
Tinggalkan Balasan