
Surabaya (Trigger.id) – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyebut perjalanan timnya menuju semifinal Liga Champions sebagai “cerita yang indah”, namun menegaskan bahwa The Gunners mengincar pencapaian yang lebih besar saat bersiap menjamu Paris Saint-Germain.
Arteta mengatakan bahwa laga leg pertama semifinal yang digelar Selasa (pukul 20.00 BST) ini adalah “salah satu pertandingan terbesar dalam sejarah Emirates Stadium” dan mengajak para suporter untuk ikut “bermain di setiap bola bersama tim”.
Arsenal tampil impresif dengan mengalahkan juara bertahan Real Madrid dengan agregat 5-1 di perempat final. Kini, mereka akan menghadapi PSG, tim yang sudah mereka kalahkan 2-0 pada fase grup Oktober lalu. Arsenal, yang belum pernah menjuarai Liga Champions, terakhir kali mencapai semifinal pada 2009 sebelum disingkirkan Manchester United dengan agregat 4-1. Di bawah Arsène Wenger, mereka juga gagal di final 2006 saat melawan Barcelona.
“Kami merasakan beban sejarah itu,” ujar Arteta dalam konferensi pers jelang pertandingan. “Ada banyak orang di klub ini yang sudah bekerja bertahun-tahun namun belum pernah mencapai posisi ini. Itu menunjukkan betapa istimewanya momen ini.”
“Kami sedang menulis sejarah. Ini memang kisah yang indah — tapi kami menginginkan lebih.”
Musim Arsenal diwarnai dengan badai cedera yang menimpa pemain-pemain kunci seperti Kai Havertz, Bukayo Saka, Martin Odegaard, dan Ben White. Dalam empat pertandingan terakhir Premier League, Arsenal hanya meraih satu kemenangan, yang turut membantu Liverpool memastikan gelar juara dengan empat laga tersisa. Namun di Eropa, Arsenal tampil konsisten, memenangkan enam dari delapan pertandingan fase grup, serta menghancurkan PSV Eindhoven dengan agregat 9-3 di babak 16 besar.
Arteta menegaskan bahwa pencapaian ini membuktikan mentalitas, semangat, dan keinginan kuat timnya. Ia juga memastikan bahwa Mikel Merino dan Ben White kembali ke sesi latihan, memperkuat skuat untuk laga penting ini. Arteta bahkan meminta para suporter menciptakan atmosfer lebih luar biasa dibandingkan saat kemenangan 3-0 atas Real Madrid.
“Saya tidak melebih-lebihkan. Bawalah sepatu, celana pendek, dan kaus kalian. Kita harus bermain bersama di setiap bola,” kata Arteta yang mengincar gelar besar pertamanya sejak menjuarai Piala FA 2020.
“Saat ingin melakukan sesuatu yang istimewa, stadion ini juga harus jadi sesuatu yang istimewa. Sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya.”
Sementara itu, Paris Saint-Germain, yang sempat tampil buruk di awal Liga Champions musim ini, kini datang dengan penuh percaya diri. Di bawah asuhan Luis Enrique, PSG hanya meraih satu kemenangan dalam lima laga awal grup dan lolos ke fase gugur lewat jalur play-off. Namun mereka bangkit dan kini dinilai sebagai tim yang lebih “lengkap”.
“Saya pikir ada banyak perbedaan dibanding pertemuan kami melawan Arsenal sebelumnya,” kata Luis Enrique. “Kami mengalami banyak perkembangan, dan sekarang kami ingin menulis sejarah baru.”
Meski kehilangan bintang besar seperti Kylian Mbappé, Lionel Messi, dan Neymar, PSG berhasil mempertahankan gelar Ligue 1 dan menyingkirkan Liverpool serta Aston Villa di fase gugur. Luis Enrique bahkan melihat kesamaan filosofi antara PSG dan Arsenal.
“Mereka adalah tim yang kuat secara kolektif, baik saat menyerang maupun bertahan. Sama seperti kami, mereka tidak bergantung pada satu pemain saja,” katanya.
PSG kini memburu gelar Liga Champions pertama mereka, sementara Arsenal bertekad melanjutkan perjalanan istimewa mereka di kompetisi ini. (bin)
Tinggalkan Balasan