
Jombang (Trigger.id) – Bupati Jombang H. Warsubi menyatakan kesiapannya untuk menghadiri acara Halalbihalal Paguyuban Arek Jombang (Pagerijo) wilayah Jabodetabek yang akan digelar pada 3 Mei 2025 di Jakarta. Kesediaan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan panitia Halalbihalal Pagerijo yang terdiri dari Sapto Anggoro, Budi Prayitno, Cherry, dan Satya, mewakili alumni SMADA/SMPP Jombang.
Pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi bupati di kawasan Bulak, Mojokrapak, Tembelang itu juga membahas sejumlah rencana strategis, termasuk usulan pembentukan kantor perwakilan Jombang di Jakarta yang juga berfungsi sebagai mess. Fasilitas ini nantinya akan dikelola bersama oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dan Pagerijo Jabodetabek.
“Insya Allah saya akan hadir di Jakarta. Kami juga siap mendukung acara dan rencana pembentukan kantor perwakilan ini,” ujar Warsubi.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memaparkan dua agenda besar pembangunan pendidikan di Jombang, yakni pendirian Sekolah Rakyat dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Untuk Sekolah Rakyat, telah disiapkan lahan seluas enam hektare dan telah dilakukan komunikasi awal dengan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy serta Menteri Sosial Syaifulloh Yusuf.
Sementara itu, terkait pendirian PTN, Warsubi terinspirasi oleh daerah lain seperti Kediri, Purworejo, dan Blora yang telah menghadirkan kampus-kampus cabang dari perguruan tinggi ternama seperti UGM, ITB, dan Universitas Brawijaya. Rencananya, PTN di Jombang akan berlokasi di kawasan Wonosalam dengan penyediaan awal lahan seluas 10 hektare. Kehadiran kampus ini diharapkan turut menjadi motor penggerak sektor pariwisata lokal.
Warsubi menyoroti pentingnya pengembangan Wonosalam sebagai destinasi unggulan, mengingat kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Jombang saat ini masih rendah, hanya sekitar Rp100 juta dari total Rp700 miliar. Padahal, makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng sudah menjadi tujuan utama wisata religi skala nasional.
Pemerintah daerah, kata Warsubi, tengah berupaya meningkatkan konektivitas Tebuireng, Cukir, Diwek hingga Wonosalam untuk mendukung kemudahan akses wisatawan. Ia juga menyebutkan kerja sama yang tengah dijalin dengan komunitas Gusdurian untuk menyukseskan agenda Bulan Gus Dur sebagai bagian dari promosi wisata religi dan alam.
Dukungan terhadap pengembangan pariwisata juga datang dari pengusaha nasional asal Jombang, Nadjib Ramelan. Menurutnya, Jombang memiliki potensi besar, namun masih membutuhkan infrastruktur penunjang seperti hotel berbintang.
“Kami tidak menuntut insentif besar. Cukup kemudahan dalam pengurusan perizinan agar sektor perhotelan bisa tumbuh. Jika wisatawan betah dan menginap, roda ekonomi daerah pasti bergerak,” ujar Nadjib, yang telah mengelola sejumlah hotel di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Jawa Timur.
Selain kalangan pengusaha, diaspora Jombang juga memiliki potensi besar. Guru besar asal Jombang, Prof. Ganjar Rizuni, menyampaikan rencana pembentukan dewan profesor alumni sebagai bentuk kontribusi keilmuan bagi daerah asal.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, diaspora, dan pelaku usaha, Bupati Warsubi optimistis Jombang akan tumbuh menjadi kota yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di masa depan. (bin)
Tinggalkan Balasan