Surabaya (Trigger.id) – Untuk mencapai target realisasi investasi Provinsi Jawa Timur tahun 2024 sebesar 148,84 trilyun yang telah dicanangkan, DPMPTSP PRovinsi Jawa Timur mengadakan Rapat Strategi Pencapaian Target Realisasi Investasi dengan mengundang 37 DPMPTSP Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati saat memberikan sambutan pada acara di Hotel Oakwood & Residence Surabaya, Rabu (25/9), menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama dan dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM dan seluruh DPMPTSP Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang telah bersinergi dalam upaya pencapaian realisasi investasi yang telah ditargetkan. Diharapakan dengan adanya dukungan dari berbagai elemen tersebut, target capaian realisasi investasi semakin solid dan meningkat dikarenakan masih ada sisa 77,1 trilyun yang harus dicapai di akhir tahun 2024.
Yos Harmen selaku narasumber dan Direktur Wilayah IV Kementerian Investasi / BKPM menyampaikan bahwa Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merencanakan target invetasi pada pemerintahan baru di 2025 senilai Rp1.900 triliun. Target investasi swasta tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Yos Hermen menjelaskan untuk mencapai target ini, peran penciptaan iklim investasi menjadi sangat penting terutama sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan pusat daerah dan antar K/L, penyelesaian hambatan pada aspek hukum peraturan prosedural perizinan, serta peningkatan efektivitas pemberian insentif. ‘Perlu kerja sangat keras dan sinergi antara pusat dan daerah untuk manecapai target realisasi investasi yang dirtargetkan tersebut ditengah kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yg trennya saat ini menurun’ tambahnya.
Keseluruhan peserta yang hadir berupaya untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi di lapangan kepada pihak Kementerian Investasi/BKPM denga harapan permasalahan yang dihadapi dapat selesai. Berbagai kendala seperti permasalahan sistem OSS, masa pelaporan LKPM yang terbatas dan keterbatasn lain di lapangan berupaya disampaikan oleh peserta kepada pihak Kementerian Investastasi/BKPM.
Salah seorang peserta, Zakaria, menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. “Kami ingin mencapai target investasi di daerah dan melalui kegiatan rapat ini akan menjadi upaya konsolidasi,” ujar Randy. “Kegiatan semacam ini harus sering dilaksanakan agar kami di daerah tidak merasa sendirian dan selalu ada dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat,“pungkasnya.(zam)
Tinggalkan Balasan