
Surabaya (Trigger.id) – Dalam pandangan ulama Sunni, keutamaan hari Kamis berdasarkan dalil-dalil dari Al-Quran dan hadits yang sahih memiliki nilai spiritual yang tinggi. Begitu juga menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH). Beliau sering menjelaskan berbagai keutamaan hari Kamis berdasarkan dalil-dalil sahih dari Al-Quran dan hadits. Berikut adalah beberapa keutamaan hari Kamis sebagaimana dijelaskan oleh ulama Sunni:
1. Amal-amal Diangkat ke Langit
Rasulullah ﷺ bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.
“Amal-amal manusia diangkat (ke hadirat Allah) pada hari Senin dan Kamis.”
(HR. Muslim)
Para Ulama Sunni menjelaskan bahwa hari Kamis adalah hari di mana amal perbuatan seorang hamba dipresentasikan kepada Allah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan memperbanyak ibadah, seperti shalat, dzikir, membaca Al-Quran, dan sedekah, pada hari tersebut.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa pada hari Kamis, amal-amal manusia diperiksa oleh Allah. Oleh karena itu, memperbanyak amal kebaikan pada hari tersebut sangat dianjurkan.
Penjelasan Ulama:
- Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa amal yang diangkat meliputi seluruh perbuatan baik dan buruk, sehingga hari ini menjadi momentum penting untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
- Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Latha’if Al-Ma’arif menambahkan bahwa hari Kamis memiliki keutamaan yang erat kaitannya dengan persiapan spiritual menuju hari Jumat.
2. Pintu Surga Dibuka
Rasulullah ﷺ bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.
Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Pada hari itu, dosa-dosa hamba diampuni kecuali dua orang yang saling bermusuhan.”
(HR. Muslim)
Ulama Sunni menekankan pentingnya menjadikan hari Kamis sebagai waktu untuk memperbaiki hubungan sosial, memaafkan, dan meminta maaf kepada orang lain. Ini karena keberkahan pengampunan Allah terkait erat dengan keharmonisan sosial.
Penjelasan Ulama:
- Imam Al-Qurthubi dalam Al-Mufhim menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan keutamaan menjaga silaturahmi dan menjauhi permusuhan.
- Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin juga menegaskan bahwa dosa-dosa kecil diampuni pada hari ini, sedangkan dosa besar memerlukan taubat khusus.
3. Sunnah Berpuasa
Rasulullah ﷺ bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.
“Amal-amal manusia diangkat pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka ketika amalku diangkat aku dalam keadaan berpuasa.”
(HR. Tirmidzi)
Berpuasa pada hari Kamis dianjurkan karena termasuk sunnah Nabi ﷺ. Para ulama Sunni menyatakan bahwa berpuasa pada hari ini bukan hanya bernilai ibadah sunnah, tetapi juga memberikan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan Ulama:
- Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa berpuasa pada hari Kamis mendekatkan seorang hamba kepada Allah dengan amal ikhlas yang langsung dicatat dalam kitab amalnya.
- Imam As-Suyuthi menegaskan bahwa puasa Kamis termasuk amalan yang mendatangkan rahmat Allah.
4. Momentum untuk Meningkatkan Amal Shalih
Hari Kamis menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk meningkatkan amal shalih, seperti:
- Membaca Al-Quran.
- Bersedekah.
- Berdoa dan memperbanyak istighfar.
Ulama Sunni menjelaskan bahwa keberkahan hari Kamis juga terletak pada posisinya sebagai persiapan spiritual menuju hari Jumat.
Penjelasan Ulama:
- Imam Ibn Al-Jawzi dalam Bustan Al-Wa’idhin mengingatkan bahwa hari Kamis memiliki nilai simbolik sebagai “hari persiapan” menuju hari paling utama, yaitu hari Jumat.
- Syekh Abdul Qadir Al-Jilani menekankan bahwa beribadah pada hari Kamis adalah tanda kesiapan seorang hamba untuk menerima rahmat Allah.
5. Hari Rasulullah ﷺ Memperbanyak Ibadah
Berdasarkan riwayat sahabat, Rasulullah ﷺ dikenal memperbanyak amal ibadah pada hari Kamis, seperti memperbanyak doa dan bersedekah. Ulama Sunni menyebut ini sebagai teladan langsung dari Nabi untuk memanfaatkan keutamaan hari tersebut.
Penjelasan Ulama:
- Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Al-Fatawa menyatakan bahwa mengikuti kebiasaan Nabi ﷺ dalam beribadah pada hari Kamis adalah bentuk penghambaan yang mendekatkan kepada Allah.
Dengan keutamaan-keutamaan ini, ulama Sunni menganjurkan umat Islam untuk memanfaatkan hari Kamis sebagai waktu khusus untuk memperbanyak ibadah, menjaga hubungan sosial, dan mempersiapkan diri menyambut hari Jumat. (bin)
Tinggalkan Balasan