
Surabaya (Trigger.id) – Kesehatan pencernaan memainkan peran penting dalam kesejahteraan secara keseluruhan. Untuk menjaga keseimbangan mikrobioma usus, banyak orang memilih untuk mengonsumsi suplemen seperti probiotik dan kunyit. Kombinasi keduanya diyakini memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan pencernaan serta meredakan gangguan tertentu.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang mendukung kesehatan sistem pencernaan dan membantu mengatasi berbagai masalah, seperti penyakit radang usus (IBD). Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengontrol kadar kolesterol, serta memberikan manfaat bagi kesehatan mental.
Sementara itu, kunyit adalah rempah yang berasal dari tanaman Curcuma longa dengan kandungan utama bernama kurkumin. Senyawa ini dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan, termasuk peradangan dalam sistem pencernaan.
Manfaat Kombinasi Probiotik dan Kunyit
Usus manusia dihuni oleh berbagai mikroorganisme yang perlu dijaga keseimbangannya agar sistem pencernaan tetap sehat. Probiotik berperan dalam meningkatkan populasi bakteri baik, sehingga membantu memperlancar pencernaan, mengurangi perut kembung, serta meredakan nyeri atau ketidaknyamanan di perut.
Di sisi lain, kunyit berpotensi membantu meredakan alergi musiman, osteoartritis, serta gangguan kesehatan mental seperti depresi. Dalam sebuah penelitian, konsumsi 500 mg kunyit empat kali sehari terbukti dapat mengatasi gangguan pencernaan secara efektif, bahkan dibandingkan dengan obat omeprazole yang biasa digunakan untuk mengatasi gangguan lambung.
Mengonsumsi probiotik dan kunyit bersamaan dapat menjadi solusi bagi mereka yang mengalami gangguan pencernaan, karena probiotik membantu memperbaiki flora usus, sedangkan kunyit mengurangi peradangan dalam saluran pencernaan.
Cara Mengonsumsi Probiotik dan Kunyit Bersamaan
Probiotik dapat diperoleh dari makanan fermentasi seperti yogurt, kimchi, sauerkraut, kombucha, dan beberapa jenis keju. Selain itu, probiotik juga tersedia dalam bentuk suplemen kapsul, bubuk, atau cair. Dosis probiotik umumnya berkisar antara 1 hingga 50 miliar unit pembentuk koloni (CFU) per konsumsi.
Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk rempah, teh, atau suplemen dalam bentuk kapsul dan bubuk. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), konsumsi kurkumin hingga 8 gram per hari dianggap aman. Mengonsumsi kunyit bersama makanan dapat meningkatkan penyerapannya dalam tubuh.
Jika ingin menggabungkan konsumsi probiotik dan kunyit, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti mencampurkan bubuk kunyit ke dalam yogurt yang mengandung probiotik atau memilih suplemen yang telah mengombinasikan keduanya dalam satu kapsul. Namun, baik probiotik maupun kunyit tidak memberikan efek instan, sehingga diperlukan konsumsi secara rutin agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Meski dianggap aman, probiotik dapat mempengaruhi efektivitas beberapa jenis obat, termasuk obat pengencer darah, obat kanker, serta obat untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai interaksi antara probiotik dan obat-obatan tersebut.
Selain itu, terdapat perdebatan mengenai apakah probiotik sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu melindungi bakteri baik di usus dari dampak antibiotik dan mengurangi efek samping seperti diare. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa konsumsi probiotik bersamaan dengan antibiotik bisa mengurangi efektivitasnya. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
Interaksi Kunyit dengan Obat-obatan
Kunyit juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti:
- Obat kanker: Kandungan antioksidan dalam kunyit bisa mengurangi efektivitas beberapa jenis kemoterapi.
- Pengencer darah: Kunyit memiliki efek mirip pengencer darah, sehingga dapat meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat seperti warfarin, aspirin, atau suplemen vitamin E.
- Obat penurun gula darah: Karena kunyit dapat menurunkan kadar gula darah, mengonsumsinya bersama obat diabetes seperti insulin atau semaglutide bisa menyebabkan gula darah turun terlalu drastis.
- Obat yang berdampak pada hati: Mengonsumsi kunyit bersamaan dengan obat atau suplemen yang mempengaruhi fungsi hati, seperti amiodarone dan methotrexate, dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
Wanita hamil juga disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen kunyit, karena belum ada cukup penelitian yang memastikan keamanannya selama kehamilan.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Baik probiotik maupun kunyit umumnya aman dikonsumsi, namun ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.
- Probiotik: Efek samping yang mungkin terjadi meliputi sakit perut, perut kembung, diare, sembelit, serta peningkatan risiko infeksi, terutama bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Kunyit: Beberapa efek samping dari konsumsi kunyit termasuk sembelit, gangguan pencernaan, diare, mual, dan muntah. Dalam dosis tinggi (250-1.800 mg per hari), kunyit juga dapat menyebabkan kerusakan hati.
Jika mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi probiotik dan kunyit bersamaan, sebaiknya atur jadwal konsumsi dengan memberi jeda waktu di antara keduanya.
Probiotik dan kunyit adalah dua suplemen yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan. Kombinasi keduanya dapat membantu mengatasi masalah seperti gangguan pencernaan dan peradangan pada saluran pencernaan. Namun, perlu diperhatikan potensi interaksi dengan obat-obatan tertentu serta efek samping yang mungkin terjadi. Untuk hasil terbaik, konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi probiotik dan kunyit secara rutin. (ian)
Tinggalkan Balasan