• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Pemanasan Global dan Masa Depan Alergi

19 Februari 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Akhir-akhir ini penulis mengamati terjadinya lonjakan penyakit alergi yang cukup signifikan. Banyak rekan sejawat yang juga melaporkan fenomena serupa. Prevalensi penyakit alergi memang meningkat tajam secara global. Data itu terekam, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Termasuk di Indonesia. Tentu menimbulkan pertanyaan, apa latar belakang penyebabnya?

Keluhan pasien terkait penyakit alergi sifatnya khas/spesifik. Sebagai contoh, dulu waktu usia anak dan remaja tidak memiliki riwayat alergi. Namun kini saat dewasa, gampang mengalami bersin-bersin. Hidungnya pun terasa buntu, gatal, dan meler. Pemicunya beragam. Tatkala sedang menyapu, bersinnya kian menjadi-jadi. Masalah yang sama bisa timbul, ketika sedang duduk santai di karpet. Bahkan saat sujud menunaikan salat. Sajadah bisa memantik gejala serupa. Tidak jarang, keluhan tersebut berlanjut menjadi sesak napas. Acap kali disertai suara mengi. Kumpulan gejala yang diuraikan tadi, merepresentasikan penyakit alergi saluran napas. Secara spesifik disebut rinitis alergi (RA) dan asma alergi (AA). Alergi bisa menimpa pada siapa pun, mulai bayi hingga lansia. Faktor genetik berperan penting.

Lonjakan prevalensi penyakit alergi bukan hanya menyasar saluran napas saja. Bisa terjadi pula akibat alergi makanan, obat-obatan, penyakit kulit alergi (dermatitis alergi), atau jenis alergi lainnya. Manifestasinya amat bervariasi. Meski “menjengkelkan”, tapi umumnya tidak berat. Namun tidak jarang berdampak fatal, hingga berisiko mengancam jiwa. Syok anafilaksis merupakan contoh reaksi alergi sistemis yang paling berbahaya.
Pada hakikatnya, alergi merupakan reaksi hipersensitif. Artinya, sistem imun merespons secara berlebihan/tidak proporsional, terhadap suatu komponen yang dianggap “asing”. Dalam contoh kasus di atas, seseorang menjadi peka berlebihan terhadap debu rumah. Substansi yang mestinya tidak berbahaya itu, direspons sebagai “ancaman benda asing”. Di lain pihak, debu rumah tidak menimbulkan masalah apa pun pada individu non-alergi. Pemicu reaksi alergi disebut dengan alergen. Selain debu rumah, makanan, obat-obatan, sabun, sengatan lebah, hingga kosmetik, ataupun perhiasan, bisa memicu respons hipersensitivitas. Masih banyak zat lainnya yang berpotensi sebagai alergen.

Pemanasan global (global warming)
Kini pemanasan global menjadi isu internasional yang memerlukan atensi semua pihak. Persoalan tersebut semakin menyeruak, ketika Amerika Serikat menyatakan keluar dari Perjanjian Paris (Paris Agreement). Padahal dulu negara Paman Sam merupakan penggagasnya. Perjanjian tersebut mengupayakan secara maksimal, agar kenaikan suhu global tidak melampaui 1,50C dibanding era pra-industri.

Terminologi pemanasan global mengacu pada perubahan iklim. Ada pula yang menyebutnya sebagai krisis iklim. Hal itu terkait dengan peningkatan suhu rata-rata udara. Atmosfer, laut, dan daratan, juga mengalami ekses yang sama. Alam tidak bisa disalahkan, tetapi lebih banyak relevansinya dengan aktivitas manusia. Efek gas rumah kaca adalah biang masalahnya. Emisi gas buang bahan bakar fosil (batu bara, bensin, solar), merupakan pemasok utama pencemaran udara. Ada kontributor lainnya. Misalnya aktivitas pertanian, industri, urbanisasi, kebakaran, dan penggundulan hutan.
Gas rumah kaca dapat ditembus sinar matahari, karena sifatnya yang transparan. Permukaan bumi menjadi panas. Sebagian gelombang ultraviolet diserap. Sebagian lainnya dipancarkan kembali menjadi radiasi inframerah yang berujung pada “terperangkapnya” panas. Muaranya memantik peningkatan suhu global dengan segala akibatnya.

Pemicu alergi
Bumi merupakan suatu sistem yang saling terhubung secara kompleks. Perubahan iklim dan pemanasan global, berkontribusi penting meningkatkan konsentrasi serbuk sari, jamur, dan spora di udara. Sirkulasi alergen musiman tersebut, menjadi lebih lama. Paparannya pada individu yang peka secara genetik, berpotensi menginduksi respons hipersensitivitas.

Intensitas panas serta berbagai polutan udara, dapat mengganggu daya tahan/barier saluran napas, kulit, ataupun saluran cerna. Akibatnya sistem imun yang tadinya toleran, bereaksi secara berlebihan (hipersensitif). Pasalnya di bawah lapisan-lapisan tersebut, banyak diisi kompartemen sistem imun. Ada dampak lainnya yang lebih signifikan. Pada saluran cerna manusia, terjadi perubahan keanekaragaman mikroba komensal. Populasi mikroba “baik”, banyak digantikan oleh mikroba “jahat” yang dapat mengacaukan fisiologi sistem imun. Akibatnya protein makanan tertentu yang semula bermanfaat, berpotensi berubah menjadi alergen.

Mengidentifikasi kemudian menghindari alergen pemicunya, masih menjadi pilihan utama tatalaksana alergi. Meski demikian obat-obatan anti alergi dan imunoterapi, sangat berguna pada kasus-kasus tertentu. Kini para ahli sedang mengembangkan pengobatan presisi, berdasarkan pola genetik individu.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Alergi, Ari Baskoro, Masa Depan, Pemanasan Global

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Ibadah di Antara Dua Notifikasi: Ketika Teknologi Menguji Kekhusyukan Kita

24 November 2025 By admin

Gol Tunggal Pulisic Menangkan AC Milan dalam Derby della Madonnina

24 November 2025 By admin

Arteta Puji Hattrick Eze: “Itu Buah Kerja Keras, Bukan Kebetulan

24 November 2025 By admin

Legenda Kiper Timnas Ronny Pasla Tutup Usia

24 November 2025 By admin

Mentan Tegaskan Percepatan Swasembada dan Tindak Tegas Impor Beras Ilegal

24 November 2025 By admin

KH Anwar Iskandar Terpilih Pimpin MUI 2025–2030

23 November 2025 By admin

Dua Gol Barnes Bungkam Manchester City 2-1

23 November 2025 By admin

PWI–Polri Gelar Anugerah Jurnalistik Sambut HPN 2026

23 November 2025 By admin

Barcelona Libas Bilbao 4-0 di Camp Nou

23 November 2025 By admin

Gus Yahya Tanggapi Isu Pemakzulan di Tengah Rakor PWNU

23 November 2025 By admin

Lalampa Toboli: Aroma Kampung Halaman yang Kini Dilindungi Negara

22 November 2025 By admin

Kemenangan Fátima Bosch di Miss Universe 2025 Simbol Perjuangan Perempuan Meksiko

22 November 2025 By admin

Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terlibat Kasus Google Cloud

22 November 2025 By admin

Flick Terbuka Latih Messi Jika Pulang ke Barcelona

22 November 2025 By admin

KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud

21 November 2025 By admin

Sengketa Tanah EV Surabaya Masuki Babak Baru, Wali Kota Eri Dampingi Warga di Rapat DPR

21 November 2025 By admin

Pemerintah Resmi Berlakukan Diskon Transportasi untuk Libur Nataru 2025/2026

21 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Ketika Ujian dan Cobaan Hidup Datang

21 November 2025 By admin

Prof Afif: ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional

20 November 2025 By zam

Dick Advocaat Jadi Pelatih Tertua di Piala Dunia Setelah Antar Curacao Lolos

20 November 2025 By admin

Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan Usai Putusan MK

20 November 2025 By admin

300 Warga Dievakuasi Akibat Letusan Gunung Semeru

20 November 2025 By admin

Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025

19 November 2025 By admin

Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik

19 November 2025 By admin

PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus

19 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Arsenal Pertahankan Rekor Sempurna di Liga Champions
  • Seleksi JPT Pratama Surabaya Berlanjut, Wali Kota Eri Dorong Pejabat yang Inovatif
  • Pemerintah Gelar Rapat Darurat Tangani Bencana Hidrometeorologi di Sumatera
  • JKSN Gelar Istighosah Doakan Penguatan Kepemimpinan NU
  • Gimenez Antar Atletico Bekuk Inter 2-1 Lewat Gol Menit Akhir

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.