• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Penantian Panjang Vaksin HIV

2 Desember 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi vaksin HIV. Foto: Universitas Airlangga Surabaya
Oleh: Ari Baskoro*

Setiap kali memperingati hari HIV/AIDS sedunia 1 Desember, pertanyaan krusialnya sejauh manakah kemajuan pengembangan vaksinnya ? Bukan hanya publik yang menanti. Penulis dan sejawat yang mendalami bidang imunologi, selalu mengikuti dari waktu ke waktu kemajuan riset vaksin HIV. Itu bukan harapan yang berlebihan. Tantangan menuju temuan vaksin yang aman dan efektif, merupakan riset yang rumit, “melelahkan”, dan berbiaya sangat besar. Tetapi tantangan terjal itu harus ditempuh, jika benar-benar bisa memahami dampak buruk HIV/AIDS.

HIV atau Human Immunodeficiency Virus, menyasar langsung pada sistem imun. Proses infeksinya akan berujung pada runtuhnya sistem kekebalan tubuh, sehingga memasuki fase AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome). Awal terpapar HIV hingga menuju tahap AIDS, bisa memakan waktu antara tiga hingga 12 tahun. Melalui deteksi dan pengobatan dini, stadium AIDS yang mematikan dapat dihindari.

Hingga kini pencegahan penyakit terbukti sebagai metode yang paling efektif dan efisien dari sudut pandang apa pun, dibanding harus mengobati. Vaksinasi merupakan modalitas yang sudah sangat teruji selama puluhan tahun, dalam konsep preventif penyakit menular. Banyak contoh penyakit menular yang dapat dikendalikan dengan baik melalui vaksinasi. Paling fenomenal adalah vaksinasi yang telah sukses melenyapkan wabah smallpox (cacar). Belum lama ini peran vaksinasi juga telah terbukti ampuh membawa masyarakat dunia melewati fase pandemi Covid-19. Masih banyak jenis vaksinasi lainnya yang berperan sebagai tulang punggung pencegahan penyakit menular. Program imunisasi nasional yang telah dilaksanakan Indonesia selama puluhan tahun, merupakan bukti konkretnya.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember: Saatnya Ambil Langkah Tepat Merespon Epidemi HIV/AIDS

Masalah pelik HIV/AIDS

Akhir-akhir ini dari tahun ke tahun, kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin melonjak. Realitas itu tidak hanya terjadi di negara kita, melainkan suatu fenomena global. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada sebanyak 39,9 juta penyandang HIV di seluruh dunia pada akhir tahun 2023. Indonesia berkontribusi sebanyak 503.201 orang dengan HIV (ODHIV) yang masih hidup, hingga tahun 2024. Setidaknya ada tambahan 16 ribu kasus HIV baru, pada tahun 2024. Lebih memprihatinkan lagi, mayoritas penyandangnya berada dalam usia produktif. Sebanyak 63 persen ODHIV berumur antara 25-49 tahun, dan 25 persen kasus lainnya dalam rentang usia 15-24 tahun. Artinya prevalensi HIV pada remaja dan dewasa muda semakin meningkat. Sangat mungkin jumlah yang tercatat tersebut, hanya merupakan fenomena puncak gunung es. WHO memperkirakan, dari setiap kasus yang terdeteksi terdapat 100-200 kasus lainnya yang luput dari pengamatan. Dampaknya mereka berpotensi besar menularkan penyakit yang belum dapat disembuhkan itu, pada individu lainnya.

Mayoritas HIV ditularkan melalui hubungan seksual, baik heteroseksual maupun homoseksual. Bisa pula melalui penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus (misalnya di tempat layanan kesehatan atau pada pengguna obat-obatan terlarang). Tidak jarang penularan berisiko terjadi secara vertikal, dari ibu hamil dengan HIV pada bayinya. Prosesnya bisa berlangsung selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.

Peningkatan kasus HIV khususnya pada remaja dan usia produktif, harus mendapatkan perhatian serius dari pihak-pihak terkait. Mereka memiliki pengetahuan yang minim seputar sistem reproduksi dan penyakit menular seksual. Apalagi belakangan ini disinyalir terjadi peningkatan pola perilaku seks bebas. Situasi itu bisa menjadi hambatan dalam upaya menyongsong Visi Indonesia Emas dan Bonus Demografi tahun 2045.

Stigma dan diskriminasi masih merupakan beban besar bagi ODHIV, bila masyarakat sekitar mengetahui status mereka. Tidak semua ODHIV dapat mengakses pengobatan Antiretroviral/ARV yang telah disediakan pemerintah. Tingkat kepatuhan berobat pun tidak sampai 50 persen. Padahal mereka harus mengonsumsi ARV tersebut sepanjang usianya. Meski tidak dapat sembuh seratus persen, kepatuhan berobat bisa membawa pada usia harapan hidup layaknya non-ODHIV.

Baca juga: Deteksi Dini Kanker: Penting, Meski Tidak Selalu Mudah

Riset vaksin HIV

Setiap mikroba penyebab infeksi memiliki pola spesifik. Tidak semua vaksinnya dapat dirancang dengan relatif mudah dan waktu yang relatif singkat. Targetnya menemukan vaksin dengan tingkat keamanan dan efektivitas yang sesuai harapan. Kini beberapa platform vaksin HIV sedang menjalani uji klinis.

Riset vaksin HIV memiliki tingkat penyulit tertinggi, dibanding vaksinasi penyakit menular lainnya. Tantangan itu antara lain:

  • HIV memiliki tingkat mutasi dan replikasi yang tinggi, serta keragaman genetik yang sangat luar biasa. Ibarat operasi plastik, setiap saat HIV bisa berubah penampilan. Situasi itu menyulitkan sistem imun untuk mengidentifikasi dan mengeliminasinya.
  • Respons imun terhadap HIV tidak pernah secara alamiah mampu menyingkirkan virus secara total pada inangnya. Virus tersebut sangat “cerdas” dalam menghindari sergapan sistem imun. Karena itu mekanisme proteksi terhadap HIV, belum dapat dipahami dengan baik.
  • HIV menyebabkan reservoar laten yang tidak pernah terjadi pada infeksi lainnya.
  • Tidak ada model binatang coba yang ideal bagi riset HIV.
  • Pendanaan riset vaksin luar biasa besar.

—-0000—-

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, nusantara, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Kasus HIV/AIDS, Penantian Panjang, Riset Vaksin HIV, Vaksin HIV, vaksinasi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terlibat Kasus Google Cloud

22 November 2025 By admin

Flick Terbuka Latih Messi Jika Pulang ke Barcelona

22 November 2025 By admin

KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud

21 November 2025 By admin

Sengketa Tanah EV Surabaya Masuki Babak Baru, Wali Kota Eri Dampingi Warga di Rapat DPR

21 November 2025 By admin

Pemerintah Resmi Berlakukan Diskon Transportasi untuk Libur Nataru 2025/2026

21 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Ketika Ujian dan Cobaan Hidup Datang

21 November 2025 By admin

Prof Afif: ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional

20 November 2025 By zam

Dick Advocaat Jadi Pelatih Tertua di Piala Dunia Setelah Antar Curacao Lolos

20 November 2025 By admin

Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan Usai Putusan MK

20 November 2025 By admin

300 Warga Dievakuasi Akibat Letusan Gunung Semeru

20 November 2025 By admin

Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025

19 November 2025 By admin

Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik

19 November 2025 By admin

PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus

19 November 2025 By admin

Indonesia Sambut Resolusi DK PBB untuk Perdamaian Gaza

19 November 2025 By admin

Skotlandia Akhiri Penantian 28 Tahun, Lolos Dramatis ke Piala Dunia 2026

19 November 2025 By admin

Surabaya Bentuk Pasukan Gabungan PRJ di 54 Titik untuk Kembalikan Fungsi Jalan

18 November 2025 By admin

Hajar Slovakia 6-0, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026

18 November 2025 By admin

Tom Cruise Raih Oscar Pertamanya, Sebut Film sebagai Jati Dirinya

18 November 2025 By admin

Padel Resmi Masuk Asian Games 2026, Raih Momentum Menuju Olimpiade

18 November 2025 By admin

DK PBB Gelar Voting Resolusi Perdamaian Gaza Usulan AS Hari Ini

17 November 2025 By admin

Mentan: Demi Swasembada Pangan, Tak Ada Lagi Tanggal Merah

17 November 2025 By admin

Gus Irfan Beberkan Persiapan Haji 2026 dan Tantangan Umrah Mandiri

17 November 2025 By admin

Inggris Sapu Bersih Kualifikasi Piala Dunia 2026

17 November 2025 By admin

Pemerintah Libatkan 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih

16 November 2025 By admin

Indonesia U-23 Takluk 0-3 dari Mali dalam Laga Uji Coba

16 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ibadah di Antara Dua Notifikasi: Ketika Teknologi Menguji Kekhusyukan Kita
  • Gol Tunggal Pulisic Menangkan AC Milan dalam Derby della Madonnina
  • Arteta Puji Hattrick Eze: “Itu Buah Kerja Keras, Bukan Kebetulan
  • Legenda Kiper Timnas Ronny Pasla Tutup Usia
  • Mentan Tegaskan Percepatan Swasembada dan Tindak Tegas Impor Beras Ilegal

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.