
Surabaya (Trigger.id) – Penyempitan pembuluh darah (Vasokonstriksi ), yang dikenal sebagai aterosklerosis, adalah kondisi serius yang bisa mempengaruhi aliran darah dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke. Dokter kardiovaskular menjelaskan bahwa penyempitan ini terjadi akibat penumpukan plak—campuran lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain—di dinding arteri. Faktor-faktor seperti hipertensi, merokok, diabetes, dan kolesterol tinggi berperan besar dalam perkembangan kondisi ini.
Untuk menangani atau mencegah kondisi ini, dokter merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi lemak jenuh, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga. Selain itu, obat-obatan seperti statin untuk menurunkan kolesterol atau obat antihipertensi juga sering diresepkan untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal. Dalam kasus yang lebih parah, prosedur medis seperti pemasangan stent (cincin) dapat dilakukan untuk membuka kembali arteri yang tersumbat, atau operasi bypass jika banyak arteri yang terdampak.
Penyempitan pembuluh darah ini tidak hanya mempengaruhi jantung, tetapi juga dapat menyebabkan masalah di bagian tubuh lain, seperti otak (menyebabkan stroke) atau kaki (dikenal sebagai penyakit arteri perifer). Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar kondisi ini dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini.
Beberapa dokter juga mengingatkan bahwa menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres adalah bagian penting dari pencegahan, karena stres kronis dapat memicu peningkatan tekanan darah dan memperburuk kondisi pembuluh darah. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan spesialis jantung dan pembuluh darah di fasilitas kesehatan terdekat.
Penyempitan pembuluh darah. Hal ini terjadi ketika otot polos di dinding pembuluh darah menegang. Hal ini membuat bukaan pembuluh darah menjadi lebih kecil.
Vasokonstriksi dan tekanan darah
Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah mengurangi volume atau ruang di dalam pembuluh darah yang terkena. Ketika volume pembuluh darah menurun, aliran darah juga berkurang. Pada saat yang sama, resistensi atau kekuatan aliran darah meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan darah lebih tinggi. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak diobati dapat menyebabkan kondisi kesehatan seiring berjalannya waktu, seperti kehilangan penglihatan, stroke, atau kerusakan jantung.
Kebalikan dari vasokonstriksi adalah vasodilatasi. Ini adalah saat pembuluh darah rileks dan melebar, meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah.
Bayangkan vasokonstriksi seperti minum melalui sedotan tipis. Dibutuhkan kekuatan hisap yang lebih besar untuk menyesapnya. Sebaliknya, vasodilatasi ibarat meneguk minuman dengan mudah dan cepat melalui sedotan lebar.
Vasokonstriksi yang tidak normal dapat menyebabkan atau memperburuk tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Beberapa kondisi kesehatan dan obat-obatan dapat menyebabkan terlalu banyak vasokonstriksi atau terjadi di area yang tidak seharusnya, seperti bagian otak.
Kondisi kesehatan yang langka dan serius dengan vasokonstriksi
Beberapa kondisi kesehatan dan pengobatan dapat menyebabkan vasokonstriksi abnormal. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan tergantung di mana hal ini terjadi dan untuk berapa lama.
Stroke
Vasokonstriksi di otak atau vasospasme serebral dapat menyebabkan stroke atau cedera mirip stroke. Hal ini mungkin terjadi setelah terjadi pendarahan di otak akibat pecahnya pembuluh darah atau pembedahan. Pembuluh darah mengejang atau menyempit untuk mencoba menyimpan darah. Hal ini memutus suplai darah dan oksigen ke bagian otak.
Gejala stroke vasospasme serebral meliputi:
- sakit kepala yang parah
- pusing, kehilangan keseimbangan
- mati rasa atau kelemahan pada satu sisi wajah dan tubuh
- kesulitan berbicara
- kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
- kesulitan berjalan
Baca lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi tanda-tanda stroke dan mengenali tanda-tanda stroke yang unik pada wanita. (ian)
Referensi: healthline.com dan lainnya
Tinggalkan Balasan