
Ngawi (Trigger.id) – Perjalanan pondok Gontor selama satu abad telah memberikan kontribusi besar bagi kehidupan masyarakat bangsa negara dan dunia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pendidikan yang dikembangkan Pondok Gontor terus memberikan dampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Bahkan menurutnya pendidikan di Gontor menjadi bagian penting dalam membangun peradaban umat dan kemanusiaan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Peringatan 100 Tahun (1 Abad) Pondok Modern Darussalam Gontor di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Kab. Ngawi, Kamis (28/09/2023).
Secara khusus pesan Gubernur Khofifah ke depan adalah pendidikan yang dilaksanakan di Pondok Gontor harus berseiring dengan format memanusiakan manusia. Menjaga harkat dan martabat manusia seutuhnya.
“Inilah yang menjadi salah satu tantangan bagaimana peradaban kemanusiaan itu harus dibentengi oleh seluruh elemen strategis terutama yang berbasis pesantren,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan betapa pentingnya peran seluruh lini termasuk di dalam Pondok Gontor dalam memberikan warna pada peradaban Islam yang berseiring dengan digital IT.
Sejauh ini, Gubernur Khofifah juga telah melakukan upaya penguatan SDM Jatim dengan penguatan berbasis pesantren. Salah satu wujudnya adalah berjalannya pemberian beasiswa Pemprov Jatim bagi mahasiswa Jatim ke kampus Al Azhar Mesir yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
“Insya Allah dua tahun lagi, paling tidak Jatim punya 80 doktor yang berbasis pondok pesantren dari beasiswa Pemprov Jatim. Dan ini juga bagian dari upaya kami utamanya bagi para guru-guru diniyah serta para pengelola pesantren memiliki basis keilmuan dan manajerial skill yang memungkinkan bisa memberikan referensi seluruh kekuatan yang ada tidak hanya di Jatim. Saya berharap, jejak Gontor misalnya bisa menyemai keilmuan di seribu pesantren lainnya di Indonesia ini bisa diikuti lembaga lain,” jelasnya
“Ini akan menjadi center of excellent bagi pesantren-pesantren dengan modernisasi kurikulum untuk bisa menyemai kepesantrenan dalam berbagai keilmuan di berbagai pesantren lain di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Tak hanya itu, Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga menyampaikan bahwa kiprah pada seratus tahun perjalanan Pondok Modern Darussalam Gontor ini juga berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Sebab, jika ingin membangun peradaban dunia dimulai dari Indonesia maka sesungguhnya entry point yang paling signifikan adalah melalui pendidikan dan ketika kita berbicara soal pendidikan karakter maka sesungguhnya proses sosialisasi dan intensifikasi pembinaan yang kuat itu juga ada di pesantren,” jelasnya.
“Oleh karena itu _multiplier effect_ dari kehadiran pondok pesantren termasuk dalamnya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor ini sesungguhnya menjadi social capital yang luar biasa bagi bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Di akhir dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan dalam forum silaturahim pada momen peringatan seratus tahun Pondok Modern Darussalam ini.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Mudah-mudahan silaturahim ini bisa mendekatkan secara pikiran, programatik dan gerakan agar kita bisa membeseiringi seluruh program pembangunan di Jawa Timur secara komprehensif,” tegasnya “Terima kasih dan selamat milad yang ke-100, saya lebih senang menyebut ini adalah satu abad. Di satu abad Gontor hari ini artinya juga saat ini kita sudah memasuki abad ke-2 Pondok Gontor. Yang mudah-mudahan terus berkembang memberikan kemanfaatan yang besar,” tutupnya. (ged/ian)
Tinggalkan Balasan