
Secara umum, telur ceplok dan telur dadar memiliki efek yang sama untuk tubuh, yaitu menyehatkan. Telur merupakan sumber protein yang sempurna, terutama bagian putihnya.
Meskipun telur ceplok dan telur dadar dibuat dari bahan yang sama, perbedaan cara memasak menyebabkan perubahan pada kandungan nutrisinya, terutama protein. Saat telur dimasak, seperti digoreng atau didadar, protein di dalamnya mengalami denaturasi—proses perubahan struktur molekul protein akibat panas.
Telur ceplok yang dimasak dengan suhu tinggi dan cepat bisa membuat protein menjadi kurang tersedia untuk tubuh karena tingkat denaturasi yang lebih tinggi. Sementara itu, telur dadar yang sering dimasak lebih lama dan dengan tambahan bahan lain (seperti sayuran atau susu) mungkin mempertahankan beberapa manfaat nutrisi dan menciptakan kombinasi protein yang lebih kompleks. Sayangnya, keduanya juga rentan terhadap pengurangan ketersediaan protein jika terlalu matang atau dipanaskan dengan minyak pada suhu ekstrem, yang bisa mengakibatkan penurunan pencernaan protein.
Selain itu, telur goreng juga cenderung mengandung lebih banyak lemak dan kalori karena penggunaan minyak atau mentega dalam proses memasaknya. Metode memasak seperti merebus atau poaching lebih direkomendasikan jika ingin meminimalkan kerusakan protein dan mencegah pembentukan senyawa berbahaya seperti akrilamida, yang bisa muncul saat telur digoreng pada suhu tinggi.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi telur: Secara umum, kandungan protein antara telur ceplok dan telur dadar tidak jauh berbeda, tetapi kualitas dan ketersediaan nutrisinya bisa dipengaruhi oleh metode memasak.
- Telur Ceplok (Fried Egg):
- Memasak cepat dengan suhu tinggi dapat menyebabkan protein mengalami denaturasi berlebihan, yang mungkin sedikit menurunkan ketersediaan protein untuk tubuh.
- Menggunakan banyak minyak atau mentega bisa menambah lemak dan kalori dalam telur ceplok.
- Telur ceplok mempertahankan struktur asli dari kuning dan putih telur, sehingga beberapa orang merasa nutrisinya lebih alami【11】【12】.
- Telur Dadar (Omelet):
- Dalam proses pembuatan telur dadar, sering ditambahkan bahan lain seperti sayuran atau susu, yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi.
- Karena biasanya dimasak lebih lama, ada potensi denaturasi protein yang lebih tinggi, tapi kombinasi bahan dapat membantu menjaga beberapa aspek ketersediaan protein【11】.
- Selain itu, karena distribusi panas lebih merata, proses ini mungkin sedikit meningkatkan konsistensi nutrisi dibandingkan telur ceplok.
Kesimpulan
Kedua jenis telur tetap memberikan sumber protein yang berkualitas tinggi, tetapi telur dadar cenderung lebih fleksibel dalam hal peningkatan nutrisi jika dicampur dengan bahan tambahan yang sehat. Di sisi lain, telur ceplok bisa lebih rendah lemak jika dimasak dengan sedikit atau tanpa minyak. Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan diet—misalnya, untuk mereka yang ingin mengontrol kalori dan lemak, telur ceplok mungkin lebih baik, sedangkan telur dadar lebih unggul jika ingin menambah nutrisi tambahan. (ian)
Referensi: Berbagai sumber
Tinggalkan Balasan