• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Vaksin m-RNA, Terapi Inovasi Melawan Kanker Pankreas

17 Januari 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi vaksin m-RNA melawan sel kanker. Foto: mdanderson.org/cancerwise
Oleh: Ari Baskoro*

Sven-Goran Eriksson, mantan pelatih Timnas Inggris, diberitakan menderita kanker pankreas. Diprediksi sisa umurnya hanya tinggal satu tahun. Beberapa waktu sebelumnya, Bapak Rizal Ramli (mantan Menko Bidang Kemaritiman) telah wafat akibat penyakit yang sama.

Hingga kini, kanker pankreas merupakan problem besar di ranah medis yang sulit ditanggulangi.Namun demikian perkembangan teknologi  kedokteran, khususnya kemajuan pesatdi bidang imunologi, telah menimbulkan harapan baru. Beberapa waktu terakhir ini, para peneliti telah melakukan riset yang sangat prospektif. Temuan yang telah menjadi “trending topic” tersebut, telah dipublikasikan dalam beberapa jurnal ilmiah kedokteran terkini.

Temuan inovatif tersebut, berbasiskan teknologi m-RNA. Vaksin berbasiskan platform m-RNA, telah menunjukkan perannya sebagai bagian penting pengendali pandemi. Kini peran itu terus bergulir. Tidak hanya pada ranah preventif, namun menuju ke bidang kuratif sebagai imunoterapi. Tegasnya sebagai vaksin terapeutik.Kanker pankreas merupakan salah satu target sasaran terapinya.

Kanker pankreas merupakan salah satu bentuk kanker dengan tingkat fatalitas tertinggi. Mayoritas tetap “tersembunyi”. Sangat sulit mendeteksinya pada stadium dini. Padahal konsep medis yang sudah baku menyatakan, semakin dini suatu kanker dapat dideteksi, akan semakin baik prognosisnya. Postulat itu juga berlaku bagi kanker pankreas. Secara statistik, estimasi tingkat kelangsungan hidupnya dapat diprediksi. Umumnya diperkirakan dalam jangka waktu lima tahun (five yearssurvival rate/5 YSR). Misalnya terdeteksi pada stadium awal, 5 YSR-nya sekitar 44 persen. Tetapi bila sudah memasuki stadium lanjut, 5 YSR-nya hanya mencapai tiga persen saja.

Mayoritas kanker pankreas ditemukan pada stadium   lanjut. Penyebabnya hingga kini masih misteri. Banyak faktor yang diduga kuat menjadi latar belakangnya/faktor risiko. Perokok, radang kronik pankreas, dan unsur genetik, merupakan faktor risiko utama. Ada sejumlah faktor risiko lainnya, seperti bertambahnya usia, diabetes, serta konsumsi alkohol dan daging olahan dalam jumlah yang berlebihan. Sebagian besar kasus, lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.Terutama pada rentang usia antara 60 hingga 80 tahun.

Hingga kini modalitas pengobatan yang digunakan melawan kanker pankreas masih mengecewakan hasilnya. Baik pembedahan, kemoterapi, ataupun radioterapi, belum mampu memberikan tingkat “kesembuhan” sesuai harapan. Hampir keseluruhannya kemudian mengalami progresivitas dan berdampak menyebabkan kematian. Tidak mengherankan bila para ahli bekerja keras menemukan metode baru, untuk mengatasi keganasan pankreas. Salah satu harapan itu, kini bersandar pada konsep imunoterapi berbasiskan vaksin m-RNA.

Mutasi genetik

Setiap kali sel-sel dalam tubuh manusia membelah diri, sel tersebut harus membuat salinan DNA untuk dilanjutkan ke sel-sel yang baru. Kadang mekanisme penyalinan tersebut  tidak sempurna, atau terjadi kesalahan. Kesalahan replikasi DNA (proses mutasi) akan terakumulasi, seiring dengan berjalannya waktu. Mekanisme regulasi yang secara normal dapat mengendalikan pertumbuhan dan pembelahan sel pun, akhirnya mengalami kegagalan. Muaranya terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan berujung pada terbentuknya sekumpulan sel-sel “ganas”/kanker. Watak sel ganas sudah sangat berbeda dengan sel asalnya. Termasuk pula sifat komponen antigennya.

Titik-titik mutasi DNA, bisa terjadi pada beberapa tempat. Proses tersebut bisa berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Artinya bersifat personal, meski hasil akhirnya sama, dalam wujud suatu kanker pankreas.

Konsep dasar vaksin m-RNA

Kunci imunoterapi berbasiskan teknologi vaksin m-RNA itu,terletak pada protein yang dihasilkan oleh sel-sel kanker pankreas yang disebut neoantigen. Ada perbedaan prinsip antara vaksin m-RNA yang diaplikasikan untuk mencegah paparan COVID-19 dengan yang dirancang mengobati kanker pankreas. Antigen pembangkit respons imun pada vaksin COVID-19, menggunakan bagian tertentu dari gen virus yang kemudian “memerintahkan” terbentuknya “protein asing”. Protein itu disebut antigen.

Antibodi yang terbentuk akibat paparan antigen tersebut, mampu melindungi tubuh seseorang dari paparan COVID-19. Di sisi lain, neoantigen yang diproduksi sel-sel kanker pankreas, dirancang sebagai komponen antigen vaksin m-RNA terapeutik. Tujuannya untuk membangkitkan imunitas tubuh yang selanjutnya akan menghancurkan sel-sel ganas  pankreas.

Semula neoantigen itu tidak mampu dikenali oleh sistem imun. Akibatnya tubuh tidak menganggap sel kanker sebagai “musuh” yang harus diperangi.Komponen“protein asing” tersebut, bagaikan tertutup suatu “selubung” yang mampu“bersembunyi” dari deteksi sel imun. Pada penyintas kanker pankreas, sel-sel imun mampu mendeteksinya, sekaligus menghancurkannya. Sistem imun  tersebut bukanlah antibodi, melainkan limfosit/sel T ( salah satu“anggota” dari lekosit/sel darah putih). Lebih menakjubkan lagi, sel T ini memiliki “memori” imunologis yang mampu mengenali kembali sel kanker, hingga12 tahun lamanya.

Imunoterapi terhadap kanker pankreas, dirancang secara individual. Artinya, antara satu orang dengan orang lainnya bisa tidak sama. Prinsipnya setelah jaringan kanker diambil sampelnya, kemudian diidentifikasi lokasi mutasi yang menghasilkan neoantigen yang paling asing bagi sistem imun. Vaksin m-RNA kemudian dirancang atas dasar neoantigen tersebut. Setelah vaksin disuntikkan, sel dendritik (salah satu “anggota” lekosit) bertindak bagaikan “dirigen”. Atas kendalinya, sel T menjadi sekumpulan “pasukan elite” yang sangat kompeten mendeteksi dan menghancurkan sel-sel ganas pankreas.            

Kini peluang riset menemukan vaksin terapeutik pada kanker pankreas, juga dimiliki Indonesia. Negara kita sudah mengusai dasar-dasar teknologi vaksin berbasiskan m-RNA. Kemungkinan tersebut lebih terbuka lebar, setelah pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya keras mengembangkan industri farmasi dan alat-alat kesehatan.           

Semoga pengembangan vaksin terapeutik berbasiskan m-RNA ini, tidak hanya bermanfaat bagi penyandang kanker pankreas, tetapi bisa dikembangkan pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Tidak berlebihan kiranya bila peran penting Indonesia selama ini di kancah vaksin dunia melalui Bio Farma, dapat diperluas dengan upaya lain di bidang imunoterapi.

——o—–

*Penulis :
Staf pengajar senior di:
Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya

Anggota Advisory Board Dengue Vaccine

Penulis buku:
* Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
* Serba-serbi Obrolan Medis

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, Tips, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Kanker Pankreas, Rizal Ramli, Sven Goran-Eriksson, Vaksin m-RNA

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Benarkah Indonesia Darurat Perundungan?

11 November 2025 By admin

Australia dan UNICEF Perkuat Program Makanan Bergizi Gratis di Indonesia

11 November 2025 By admin

Indonesia U-17 Akhiri Fase Grup H dengan Kemenangan 2-1 atas Honduras

11 November 2025 By admin

Inter Milan Rebut Puncak Klasemen Serie A Usai Kalahkan Lazio 2-0

10 November 2025 By admin

Presiden Prabowo Kaji Pembatasan Game Daring Usai Insiden Ledakan di SMA 72 Jakarta

10 November 2025 By admin

Manchester City Tundukkan Liverpool 3-0, Perebutan Puncak Klasemen Semakin Panas

10 November 2025 By admin

Nova Arianto Ingin Timnas U-17 Tampil Agresif Hadapi Honduras

10 November 2025 By admin

Universitas Al-Azhar Resmi Buka Program Studi Bahasa Indonesia

9 November 2025 By admin

Derbi Turin Tanpa Pemenang, Juventus dan Torino Berbagi Poin

9 November 2025 By admin

OpenAI Digugat Usai Diduga ChatGPT Dorong Pengguna untuk Bunuh Diri

9 November 2025 By admin

Ketika Sofa, Kasur, dan Sampah Raksasa Mengancam Jantung Drainase Surabaya

8 November 2025 By admin

Sampah Jadi Penyebab Utama Banjir Surabaya

8 November 2025 By admin

Guardiola Terpukau Raih Laga ke-1.000 sebagai Pelatih: “Angkanya Gila!”

8 November 2025 By admin

Mantan Sandera Israel Akui Alami Kekerasan Seksual Selama Dua Tahun Ditawan di Gaza

8 November 2025 By admin

Prabowo: Kehadiran Kapolri di Komisi Reformasi Polri Agar Kajian Lebih Komprehensif

8 November 2025 By admin

Transformasi Keamanan Jalan Raya, Inovasi Polda Jatim untuk Ketahanan Pangan Nasional

7 November 2025 By zam

Raja Charles III Resmi Cabut Gelar Pangeran dari Adiknya, Pangeran Andrew

7 November 2025 By admin

Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York, Sosialis Demokrat Pertama Pimpin Kota Terbesar AS

7 November 2025 By admin

Inter Milan Tak Tersentuh Kekalahan, Tekuk Kairat Almaty 2-1 di Liga Champions

6 November 2025 By admin

AC Milan dan Inter Milan Resmi Akuisisi San Siro, Siap Bangun Stadion Modern

6 November 2025 By admin

Kementerian Haji Terbitkan Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2026

6 November 2025 By admin

Cak Imin: Tunggakan BPJS Kesehatan 23 Juta Peserta Akan Dihapus Mulai Akhir 2025

6 November 2025 By admin

MUI: Seluruh Mantan Presiden yang Wafat Pantas Jadi Pahlawan Nasional

6 November 2025 By admin

NU dan Konjen RRT Surabaya Gagas Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan

5 November 2025 By admin

Mensos Usulkan Lansia dan Difabel Masuk Penerima Program Makan Bergizi Gratis pada 2026

5 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ilmu Menjagamu, Harta Harus Kau Jaga
  • DPR Usulkan Pembentukan Tim Keamanan Sekolah untuk Cegah Kekerasan dan Bullying
  • Laporta Tegas Bantah Isu Kembalinya Messi ke Barcelona
  • Wamenlu: Program Makan Bergizi Gratis Tuai Pujian Dunia
  • Google Akan Tandai Aplikasi Boros Baterai di Play Store Mulai 2026

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.