• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Limbah Plastik Impor Dibakar untuk Produksi Tahu di Jawa Timur, Picu Bahaya Kesehatan dan Lingkungan

23 Mei 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Tumpukan potongan sampah plastik, termasuk limbah impor, menunggu untuk dibakar sebagai bahan bakar di sebuah pabrik tahu di Indonesia. Foto: theguardian/Michael Nielson

Surabaya (Trigger.id) – Desa Tropodo di Jawa Timur, Indonesia, menjadi sorotan dunia setelah terungkap bahwa puluhan pabrik tahu di sana menggunakan limbah plastik impor sebagai bahan bakar utama dalam proses produksinya. Setiap hari, sekitar 60 pabrik tahu di desa industri ini membakar campuran limbah plastik, kayu, dan sabut kelapa untuk menghasilkan sekitar 60 ton tahu yang kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah, termasuk ke Surabaya—kota terbesar kedua di Indonesia.

Meskipun pembakaran sampah secara terbuka dilarang di Indonesia, praktik ini masih lazim terjadi, terutama karena biaya ekonomisnya yang lebih murah. Salah satu pemilik pabrik mengatakan bahwa penggunaan plastik hanya membutuhkan biaya sekitar Rp200 ribu untuk satu truk, jauh lebih murah dibandingkan kayu yang bisa mencapai Rp2 juta.

Limbah plastik yang dibakar tidak hanya berasal dari dalam negeri. Investigasi menunjukkan bahwa banyak dari limbah tersebut adalah produk luar negeri, seperti bungkus makanan hewan dari Selandia Baru dan kemasan keju dari Prancis. Plastik-plastik ini masuk ke Indonesia bersama impor kertas bekas, yang setiap tahunnya mencapai sekitar 3 juta ton. Data Bank Dunia mencatat bahwa negara-negara seperti Uni Eropa, AS, Inggris, Australia, dan Jepang adalah eksportir utama.

Organisasi lingkungan Ecoton menyebut bahwa tingkat kontaminasi plastik dalam impor kertas sering melebihi batas aman yang ditetapkan pemerintah, yakni 2%. Di lapangan, kontaminasi bisa mencapai 30%. Limbah plastik yang tidak diinginkan oleh pabrik kertas kemudian dijual atau dibagikan secara gratis ke pabrik-pabrik tahu sebagai bahan bakar.

Dr. Daru Setyorini dari Ecoton menyatakan bahwa praktik ini membahayakan kesehatan manusia. Pembakaran plastik, terutama dalam proses produksi makanan, dapat menghasilkan mikroplastik dan zat beracun seperti dioksin yang mencemari udara, tanah, dan rantai makanan.

Hasil uji laboratorium pada tahu yang dibeli di Tropodo menunjukkan adanya kandungan mikroplastik berukuran 0,15 hingga 1,76 mm. Penelitian lain menunjukkan bahwa setengah butir telur ayam kampung yang dipelihara di sekitar pabrik tahu mengandung dioksin melebihi ambang batas aman harian sebanyak 48 kali lipat. Dioksin diketahui bisa menyebabkan gangguan perkembangan anak, masalah kesuburan, keguguran, kerusakan sistem kekebalan tubuh, hingga gangguan hormon.

Meskipun para pemilik pabrik menyadari risiko ini, sebagian besar enggan beralih kembali ke bahan bakar kayu karena biayanya yang tinggi. Salah satu pemilik pabrik bahkan berharap pemerintah memberikan subsidi agar mereka bisa beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia sebenarnya telah melarang impor limbah plastik, namun para aktivis menilai kebijakan ini belum menyentuh akar persoalan, yakni lemahnya pengawasan terhadap kontaminasi plastik dalam impor kertas. Praktik ekspor limbah dari negara-negara kaya ke negara berkembang seperti Indonesia dinilai sebagai bentuk kolonialisme sampah—di mana negara maju membebani negara berkembang dengan limbah yang mereka hasilkan.

Menurut Direktur Pengelolaan Sampah di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar, pihaknya sedang berupaya menegakkan pelarangan impor limbah plastik. Namun, tanpa penanganan menyeluruh terhadap sistem impor dan distribusi limbah kertas yang tercemar plastik, ancaman terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan masih akan terus berlanjut.

Artikel ini menjadi pengingat bahwa isu sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga menyangkut keadilan lingkungan, kesehatan publik, dan tanggung jawab global dalam mengelola limbah secara berkelanjutan. (ian)

Sumber: theguardian
Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, nusantara, update Ditag dengan:Bahaya Kesehatan, Dibakar, impor, jawa timur, Limbah Plastik, Lingkungan, Picu Bahaya, Produksi Tahu

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Timnas Indonesia Siap Tampilkan Permainan Terbaik Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia

10 Juni 2025 By admin

Pendidikan Dasar Gratis Kemungkinan Diterapkan Mulai Tahun Ajaran 2026

10 Juni 2025 By admin

Rizky Ridho Alami Cedera Jelang Laga Kontra Jepang

10 Juni 2025 By admin

Tottenham Hotspur Segera Tunjuk Thomas Frank sebagai Pelatih Baru

10 Juni 2025 By admin

Saat Al-Qur’an Tak Lagi Bersemayam di Hati

9 Juni 2025 By admin

Timwas DPR Soroti Kemenag yang Dinilai Gagal Antisipasi Pelaksanaan Haji

9 Juni 2025 By admin

Los Angeles Rusuh, Pihak Kepolisian Sebut Malam Bisa Jadi Berat

9 Juni 2025 By admin

Ketika Fashion Jadi Candu Konsumtif, Lemari Penuh Lingkungan Terancam

9 Juni 2025 By admin

Luciano Spalletti Akan Jalani Laga Terakhir Bersama Italia Kontra Moldova

9 Juni 2025 By admin

Puncak Kepadatan Masjidil Haram, Jamaah Diminta Tetap di Hotel Usai dari Mina

9 Juni 2025 By admin

Prancis Amankan Posisi Ketiga UEFA Nations League Usai Kalahkan Jerman 2-0

9 Juni 2025 By admin

Mengapa Anak Miskin Sulit Naik Kelas Ekonomi? Studi ADB Ungkap Akar Masalahnya

8 Juni 2025 By admin

Inter Milan Resmi Rekrut Luis Henrique dari Marseille

8 Juni 2025 By admin

Ironi Pendidikan Tinggi: Mengapa Sarjana Justru Lebih Banyak Menganggur?

8 Juni 2025 By admin

Gema Terakhir Tabura, Nyawa Peradaban yang Memudar dari Kampung Manior

8 Juni 2025 By admin

Jiwa-jiwa Kosong, Saat Algoritma Mengasuh dan Menyuapi Generasi Muda

8 Juni 2025 By admin

Carut-Marut Penyelenggaraan Haji 2025, Komisi VIII DPR Desak Perbaikan Menyeluruh

7 Juni 2025 By admin

Satu dari Tiga Remaja Indonesia Alami Mental Health, Mengapa dan Apa Solusinya?

7 Juni 2025 By admin

Tantangan Hoax, Sukses Uji Klinis Vaksin Tuberkulosis

7 Juni 2025 By admin

Tips Jaga Kolesterol Tetap Stabil saat Idul Adha, Simak Imbauan Dokter

7 Juni 2025 By admin

Idul Adha Suram di India, Otoritas Maharashtra Tutup Pasar Hewan

7 Juni 2025 By admin

Ustadz Yahya Waloni Wafat Saat Khutbah Jumat, MUI Sampaikan Belasungkawa

7 Juni 2025 By isa

Inter Milan Segera Umumkan Cristian Chivu sebagai Pelatih Baru Gantikan Inzaghi

7 Juni 2025 By admin

Guru Besar FKKMK UGM Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Kenaikan Kasus COVID-19

6 Juni 2025 By admin

Ketua Umum PP Muhammadiyah: Kurban Momentum Bebaskan Diri dari Ketamakan Duniawi

6 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juni 2025
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« Mei    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • “Sunset Gala Reverie”, Ketika Kain Endek Bali Menyapa Dunia
  • Mengenal Musik Jazz Lebih dari Sekadar Jejak Sejarah, Sebuah Nafas Kebebasan
  • Arab Saudi Batal Kurangi Kuota Haji Indonesia
  • Transparansi dan Integritas Jadi Fokus Utama Reformasi Tata Kelola Haji
  • Menag Nasaruddin Umar Mohon Maaf atas Masalah Penyelenggaraan Haji

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.