• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Manfaat Mengurangi Konsumsi Makanan Ultra-Proses

12 Maret 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi makanan non ultra proses. Foto: Health

Surabaya (Trigger.id) – Sudah menjadi fakta umum bahwa pola makan berpengaruh besar terhadap kesehatan. Sebuah studi terbaru memberikan wawasan lebih mendalam mengenai efek konsumsi makanan ultra-proses terhadap tubuh serta manfaat kesehatan yang diperoleh saat seseorang menguranginya dari menu harian mereka.

Hasil Studi: Lebih Berenergi dan Berat Badan Turun

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity Science and Practice pada bulan Desember mengungkapkan bahwa partisipan yang mengurangi konsumsi makanan ultra-proses hampir 50% mengalami peningkatan kesehatan yang signifikan. Rata-rata, mereka kehilangan sekitar 3,5 kg berat badan dan merasa lebih berenergi.

Menurut Sapana Shah, MD, MPH, dari NYU Grossman School of Medicine, makanan ultra-proses mencakup sekitar 60% dari pola makan rata-rata masyarakat Amerika. Jenis makanan ini meliputi camilan manis dan asin, daging olahan, makanan beku kemasan, sup instan, serta minuman manis.

“Makanan ultra-proses umumnya memiliki kalori tinggi, mengandung lebih banyak gula, lemak jenuh, garam, serta lebih sedikit serat dan nutrisi penting lainnya,” ujar Shah kepada Health.

Program Pengurangan Makanan Ultra-Proses

Untuk meneliti dampaknya terhadap kesehatan, para peneliti merekrut 14 orang dewasa yang biasanya mengonsumsi setidaknya dua makanan ultra-proses per hari. Selama delapan minggu, mereka mengikuti program diet yang mencakup edukasi tentang makanan ultra-proses, perencanaan menu, strategi mengatasi keinginan makan berlebih, bantuan finansial untuk membeli makanan sehat, serta kolaborasi dengan anggota keluarga guna menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat.

Partisipan juga mengisi tiga survei mandiri sebelum dan sesudah intervensi untuk menilai perubahan pola makan mereka.

Menurut Charlotte Hagerman, PhD, dari Drexel University, yang juga menjadi penulis studi ini, program tersebut dirancang untuk menguji efektivitas pendekatan dalam mengurangi konsumsi makanan ultra-proses. “Namun, kami juga melihat adanya peningkatan kesehatan yang signifikan ketika konsumsi makanan ultra-proses berkurang setengahnya,” ungkapnya.

Perubahan Signifikan dalam Pola Makan

Di akhir program, partisipan mengonsumsi rata-rata 600 kalori lebih sedikit per hari. Selain itu, konsumsi gula mereka turun sebesar 50%, lemak jenuh berkurang 37%, dan asupan natrium menurun 28%.

Selain penurunan berat badan, mereka juga melaporkan manfaat kesehatan lain, seperti kulit yang lebih sehat, pembengkakan tubuh yang berkurang, suasana hati yang lebih baik, serta peningkatan energi.

Tantangan dalam Pedoman Gizi

Meskipun sudah ada bukti kuat bahwa mengurangi makanan ultra-proses dapat meningkatkan kesehatan, pedoman gizi resmi di AS masih belum secara spesifik merekomendasikan pengurangan makanan jenis ini. Menurut Hagerman, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh lobi industri makanan.

“Akibatnya, hampir tidak ada program berbasis bukti yang dirancang khusus untuk membantu orang mengurangi konsumsi makanan ultra-proses di AS,” jelasnya. “Padahal, kebutuhan akan intervensi yang efektif di bidang ini sangat besar.”

Studi yang dilakukan Hagerman dan timnya masih bersifat awal atau pilot study. Artinya, penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pendekatan baru dengan kelompok kecil sebelum diperluas lebih lanjut.

Meski demikian, hasil yang diperoleh cukup menjanjikan. “Program berbasis perilaku dapat membantu orang mengurangi konsumsi makanan ultra-proses dalam jumlah yang signifikan, setidaknya dalam jangka pendek,” pungkas Hagerman. Penelitian lanjutan serta perubahan pedoman gizi di masa mendatang diharapkan dapat semakin mendorong kesadaran akan pentingnya membatasi konsumsi makanan ultra-proses demi kesehatan yang lebih baik. (ian)

Sumber: Health

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update Ditag dengan:Konsumsi, makanan, Manfaat, Mengurangi, Ultra-Proses

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Wamenlu: Program Makan Bergizi Gratis Tuai Pujian Dunia

13 November 2025 By admin

Google Akan Tandai Aplikasi Boros Baterai di Play Store Mulai 2026

13 November 2025 By admin

India, Diabetes, dan Makan Bergizi Gratis

12 November 2025 By admin

Benson Boone Tanggapi Tak Masuk Nominasi Grammy 2026: “Lirikku Jenius!”

12 November 2025 By admin

Dua Badai Besar Landa Filipina, Korban Meningkat Tajam

12 November 2025 By admin

Sekolah Disarankan Bentuk “Ruang Jeda” untuk Bantu Siswa Pulihkan Trauma

12 November 2025 By admin

Akademisi UGM Soroti Dominasi Oligarki dan Kemunduran Substansi Demokrasi di Indonesia

11 November 2025 By admin

KPAI Dorong Deteksi Dini dan Dukungan Sekolah untuk Cegah Ekstremisme pada Anak

11 November 2025 By admin

Cristiano Ronaldo Tegaskan Akan Pensiun dalam Satu hingga Dua Tahun ke Depan

11 November 2025 By isa

Benarkah Indonesia Darurat Perundungan?

11 November 2025 By admin

Australia dan UNICEF Perkuat Program Makanan Bergizi Gratis di Indonesia

11 November 2025 By admin

Indonesia U-17 Akhiri Fase Grup H dengan Kemenangan 2-1 atas Honduras

11 November 2025 By admin

Inter Milan Rebut Puncak Klasemen Serie A Usai Kalahkan Lazio 2-0

10 November 2025 By admin

Presiden Prabowo Kaji Pembatasan Game Daring Usai Insiden Ledakan di SMA 72 Jakarta

10 November 2025 By admin

Manchester City Tundukkan Liverpool 3-0, Perebutan Puncak Klasemen Semakin Panas

10 November 2025 By admin

Nova Arianto Ingin Timnas U-17 Tampil Agresif Hadapi Honduras

10 November 2025 By admin

Universitas Al-Azhar Resmi Buka Program Studi Bahasa Indonesia

9 November 2025 By admin

Derbi Turin Tanpa Pemenang, Juventus dan Torino Berbagi Poin

9 November 2025 By admin

OpenAI Digugat Usai Diduga ChatGPT Dorong Pengguna untuk Bunuh Diri

9 November 2025 By admin

Ketika Sofa, Kasur, dan Sampah Raksasa Mengancam Jantung Drainase Surabaya

8 November 2025 By admin

Sampah Jadi Penyebab Utama Banjir Surabaya

8 November 2025 By admin

Guardiola Terpukau Raih Laga ke-1.000 sebagai Pelatih: “Angkanya Gila!”

8 November 2025 By admin

Mantan Sandera Israel Akui Alami Kekerasan Seksual Selama Dua Tahun Ditawan di Gaza

8 November 2025 By admin

Prabowo: Kehadiran Kapolri di Komisi Reformasi Polri Agar Kajian Lebih Komprehensif

8 November 2025 By admin

Transformasi Keamanan Jalan Raya, Inovasi Polda Jatim untuk Ketahanan Pangan Nasional

7 November 2025 By zam

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Surabaya–Inggris Sepakati Program Sekolah Kurangi Sampah Plastik
  • Dua Gol Woltemade Antar Jerman Taklukkan Luxembourg 2-0
  • Waketum PSSI: Belum Ada Keputusan Resmi soal Timur Kapadze untuk Kursi Pelatih Timnas
  • Indonesia Intensifkan Koordinasi Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza
  • Khutbah Jumat: Membangun Keluarga Tangguh di Era Modern

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.