Surat Al-Mu’minun (QS 23) merupakan surat yang penuh hikmah dan pelajaran hidup. Dalam ayat-ayatnya, Allah SWT menjelaskan karakteristik orang-orang yang sukses, baik di dunia maupun di akhirat.
Surat Al-Mu’minun mengajarkan bahwa kesuksesan adalah perpaduan antara kesungguhan dalam ibadah, menjaga hubungan sosial, dan integritas pribadi. Ilmu sukses ini tidak hanya relevan untuk akhirat, tetapi juga membentuk pribadi yang produktif, beretika, dan dihormati di dunia.
Sukses di dunia dan akhirat adalah tujuan utama bagi setiap Muslim. Islam memberikan panduan jelas tentang bagaimana mencapai kebahagiaan dan keberhasilan di kedua alam ini. Kesuksesan sejati bukan hanya tentang materi di dunia, tetapi juga keselamatan dan kebahagiaan kekal di akhirat. Belajar ilmu sukses yang dapat dipelajari dari surat Al-Mukminun:
1. Kunci Kesuksesan: Iman dan Amal Shalih
Allah memulai surat Al-Mukminun dengan menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman (mukmin) akan mendapatkan kemenangan (kesuksesan):
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Artinya: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.” (QS 23:1)
Kesuksesan sejati bermula dari iman yang kokoh kepada Allah SWT, yang mendorong seseorang untuk melakukan amal shalih.
2. Khushu’ dalam Shalat (Ayat 2)
Kesuksesan dimulai dari hubungan yang baik dengan Allah. Ayat ini menegaskan pentingnya shalat dengan khushu’, yaitu konsentrasi penuh dan menghadirkan hati saat beribadah.
ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
Artinya: “Yaitu orang-orang yang khushu’ dalam shalatnya.”
Ini mengajarkan bahwa kesuksesan dunia dan akhirat berakar dari spiritualitas yang mendalam. Orang bisa saja meng-klaim dirinya sukses di dunia. Namun sukses dunia-akhirat hanya dapat diperoleh dari kualitas dan kuantitas hubungannya dengan Allah SWT.
3. Menjauhi Perbuatan Sia-sia (Ayat 3)
Orang sukses adalah mereka yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik dan menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat:
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.”
Orang yang ingin sukses pasti akan meninggalkan hal-hal yang tak berguna. Orang yang sukses pasti memanfaatkan waktunya secara maksimal. Tidak ada cerita orang yang sukses dengan hanya berpangku tangan.
4. Menunaikan Zakat (Ayat 4)
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang menunaikan zakat.”
Berbagi rezeki dengan orang lain, khususnya melalui zakat, adalah salah satu cara memperbaiki hubungan sosial dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Orang sukses pasti mudah sekali menolong orang lain, mudah sekali berbagi dan mudah sekali tersentuh untuk senantiasa peduli dengan kesulitan orang lain.
5. Menjaga Kehormatan (Ayat 5)
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَٰفِظُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.”
Ayat ini menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan menghormati batasan yang ditetapkan Allah SWT dalam hubungan. Dan inilah kunci bagi mereka yang ingin meraih kesuksesan. Mereka hanya menyalurkan hasrat nafsunya kepada pasangan hidup yang dihalalkan Allah SWT.
6. Amanah dan Janji (Ayat 8)
فَمَنِ ٱبْتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْعَادُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”
Integritas adalah pilar penting dalam kesuksesan. Orang yang sukses adalah mereka yang bisa dipercaya dan memegang komitmen. Tidak ada cerita orang sukses karena sering melanggar ketentuan atau janjinya. Mereka selalu memagang janji dan inilah yang menjadi modal utama Rasulullah SAW sehingga dipercaya oleh siapapun termasuk orang-orang kafir.
7. Menjaga Shalat (Ayat 9)
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَٰتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.”
Kesuksesan juga terletak pada konsistensi dan disiplin dalam menjalankan ibadah, termasuk menjaga waktu dan kualitas shalat. Sudah banyak contoh bahwa orang-orang sukses sangat disiplin dalam urusan menjaga waktu ibadahnya. Sesibuk apapun, ibadah tetap menjadi prioritas.
8. Ganjaran Orang yang Sukses: Surga Firdaus (Ayat 10-11).
أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْوَٰرِثُونَ. ٱلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi (surga), yang akan mewarisi Surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.”
Ayat ini menegaskan bahwa kesuksesan akhir dari karakteristik di atas adalah mendapatkan surga yang penuh kenikmatan.
Kesuksesan sejati adalah harmoni antara dunia dan akhirat. Seorang Muslim sukses ketika ia mampu memanfaatkan hidup di dunia untuk mengabdi kepada Allah dan membawa kebaikan bagi orang lain, sehingga kelak ia akan memperoleh kehidupan abadi yang bahagia di akhirat.
—000—
*Akademisi UINSA Surabaya
Tinggalkan Balasan