
Yogyakarta (Trigger.id) – Pernah dengar kutipan kalimat-kalimat berikut ini: “….. anak itu jangan dimarahi terus, mau jadi apa anakmu nanti”. “….. punya anak itu jangan dimanja, nanti ga bisa mandiri dan kamu repot sendiri”. “…..jadi anak koq kerjaannnya bikin repot orang tua”.
Nah ternyata deretan kalimat-kalimat tersebut lazim atau bahkan sering kita dengar sehari-hari. Salahkah orang tua yang selalu marah pada anaknya, seberapa jauh pengaruhnya jika anak itu terus dimanja, atau apa betul anak itu memiliki pekerjaan merepotkan orang tua?.
Mengutip laman Mojok.co, Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Diana Setiyawati, M.Hsc.Psy., Psikolog menjelaskan, keluarga yang menerapkan gaya pengasuhan sehat mempunyai kesehatan mental yang lebih baik dan dapat menjaga hubungan yang positif dengan orang lain, serta memiliki tujuan dalam hidup.
Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap hasil akademik anak. Gaya pengasuhan tertentu dapat mendorong sikap positif terhadap pendidikan atau efikasi akademik yang lebih tinggi. Kondisi itu akan mempengaruhi niat untuk memperoleh kebaikan nilai dan selanjutnya berdampak pada hasil akademik.
Pola pengasuhan yang baik juga meliputi nutrisi anak yang baik dan terjamin, mengembangkan kendali diri yang tinggi pada anak, dan mencegah perkembangan perilaku anti sosial.
“Pengasuhan yang sehat kuncinya adalah ayah dan bundanya kompak, yang pada akhirnya bermuara pada ketangguhan keluarga,” papar Diana dalam Kuliah Online yang bertemakan Pengasuhan Konvensional di Zaman Sekarang, Jumat (5/08/2022) seperti dikutip dari ugm.ac.id.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada dua hal penting terkait pengasuhan yakni adanya dukungan (kedekatan) dan kontrol (fleskibilitas). Oleh karenanya, gaya pengasuhan authoritative adalah yang ideal dibanding gaya pengasuhan lain.
Gaya pengasuhan Authoritative yang mempunyai aturan dan harapan yang jelas, ada kedekatan dan kontrol, bersikap terbuka pada anak, dan memberikan umpan balik. Perilaku anak yang terlihat adalah mandiri, ceria, mampu mengelola stres, dan berprestasi. (ian)
Tinggalkan Balasan