
Surabaya (Trigger.Id) – Tiga empat hari terakhir ibu-ibu rumah tangga kelimpungan karena tidak mendapati tempe dan tahu di pasaran. Padahal tempe sudah menjadi makanan keseharian rumah tangga mereka, baik untuk lauk-pauk atau hanya sekedar untuk cemilan.
Para pengrajin tempe, melakukan aksi mogok produksi, akibat mahalnya kedelai sebagai bahan baku utamanya. Mahalnya harga kedelai ternyata tidak sebanding dengan harga tempe di pasaran, terkesan murah atau bahkan murahan daripada harga lauk-pauk lainnya.
Lepas dari itu semua, tempe memang sejak zaman nenek moyang dikenal sebagai salah satu makanan khas masyarakat Jawa dan sudah lama juga tempe dikenal se nusantara. Bahkan tempe seakan menjadi lauk wajib ada, untuk banyak jenis menu masakan. Billy Prasetyo orang Gempol Pasuruan yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Texas AS bercerita, di sini tempe atau tempeh dianggap makanan sehat organic. “Dijual hanya di tempat-tempat khusus. Makanya jarang orang Texas yang mengkonsumsi.” katanya.
Billy juga bilang, dirinya masih sering mencari tempe termasuk orang kulit putih yang menikahi orang Indonesia atau orang kulit putih yang tidak makan daging atau vegetarian. Tempe juga sudah banyak dibicarakan di jurnal-jurnal ilmiah dan kesehatan. “Harga tempe perpotong ukuran 4 × 7 cm tebal 1.5 cm sekitar $5 atau hampir Rp72.000.” ujarnya.
Sementara mantan penyiar radio Suara Surabaya yang sudah 10 tahun bermukim di Canada Diah Ardani mengatakan, tempe di Canada sudah sangat populer dan hal ini berbeda dengan lima atau sepuluh tahun lalu. “Hampir di semua supermarket terutama supermarket bahan makanan organik, tempe selalu ada,” terang Diah Ardani.
Tempe di Canada kata Dani (panggilan akrab Diah Ardani), makin mendapat tempat ketika banyak orang mulai berpikir hidup lebih sehat tanpa mengkonsumsi daging alias vegetarian.
“Disini khan didengung-dengungkan makan biji-bijian atau kinoa, yang dianggap lebih banyak mengandung serat dan menyehatkan.” Kata Dani. Sementara tentang harga sepotong tempe ukuran 240 gram di Canada, sekitar $4 atau sekitar Rp57.000.
Pakar kesehatan Prof. Dr. Made Astawan dari PERGIZI PANGAN Indonesia menyebutkan bahwa tempe mengandung nutrisi menyehatkan seperti protein, asam amino, zat besi, vitamin B, tembaga, seng, isoflavin, riboflavin, fosfor, serta karoten yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.
“Meski khasiat tempe mentah sama baiknya dengan yang matang, namun tempe yang dimasak jauh lebih higienis dan sehat.” tegas Made Astawan.
Sebegitu berharganya tempe untuk kesehatan dan sebagian besar orang mancanegara sebegitu tinggi menilai tempe, namun mengapa kita masih saja melihat dan menggap tempe sedemikian murahnya. Dan sering berseloroh…. dasar kita masih “kelas tempe”.(Ian).
Tinggalkan Balasan