• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Urgensi Redefinisi Istitaah Kesehatan Haji

4 Juli 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi pemeriksaan Istithaah Kesehatan Haji. Foto: BPKH
Oleh: Ari Baskoro*

Beberapa jemaah haji (JH) 2025, tercatat meninggal di pesawat dalam perjalanan menuju tanah suci. Ada pula yang wafat setiba di bandara setempat. Tidak sedikit juga yang dirawat di rumah sakit dan akhirnya meninggal, sesaat baru memulai rangkaian ibadah haji. Padahal ketika di tanah air, semua calon JH (CJH) telah memenuhi kualifikasi istitaah kesehatan.

Dalam benak saya sebagai tenaga medis, terbersit suatu pertanyaan. Sudah cukup optimalkah standar kriteria istitaah kesehatan, dalam menghadapi “tantangan besar”? Ibarat pasien yang akan menjalani suatu tindakan operasi terencana, segala persiapan medis harus dilakukan. Upaya itu demi keselamatan pasien, sebelum, selama, dan pasca operasi. Deteksi dini terhadap risiko apa pun yang berpotensi memicu penyulit, patut dikalkulasi dengan cermat. Artinya, baik risiko ringan, sedang, ataupun berat, mesti dapat diprediksi sejak awal. Khususnya terhadap risiko berat, harus dapat diperhitungkan secara eksak antara manfaat dan ruginya suatu tindakan operasi. Bila diprediksi dominan kerugiannya, lebih bijak ditunda. Selanjutnya, stabilisasi kondisi dilaksanakan terlebih dahulu. Jika dinilai sudah cukup optimal, tindakan operasi baru dilakukan kemudian. Pada hakikatnya, setiap tindakan medis harus menerapkan sistem evaluasi yang saksama, terkait risiko yang mungkin akan dihadapi. Implementasinya diperlukan sistem skor yang mampu memprediksi, antara keberhasilan dan risiko kegagalan. 

Analogi persiapan operasi, layak diterapkan pada CJH. Khususnya terhadap CJH lansia dan atau yang memiliki berbagai macam komorbid. Ibadah haji jelas memerlukan persiapan fisik dan status kesehatan yang adekuat. Langkah tersebut diawali dari proses embarkasi yang relatif melelahkan. Penerbangan menuju tanah suci yang bisa memakan waktu sekitar 11 jam, dapat memantik stres fisik ataupun psikis. Terutama bagi CJH yang baru berkesempatan pertama kali naik pesawat, lansia, dan atau yang memiliki problem kardiovaskuler. 

Optimalisasi kondisi menghadapi situasi geografi Arab Saudi yang “kurang ramah” dari sisi kesehatan, menjadi tujuan istitaah. Suhu ekstrem yang bisa mencapai 49-51 derajat Celsius dan kepadatan massa, patut diperhitungkan. Saat wukuf di padang Arafah, tingkat kerapatannya bisa mencapai 1,8 meter/orang. Sedangkan di Mina sekitar 0,8 meter/orang. Konsekuensinya, JH “sulit bergerak”. Risiko penularan penyakit infeksi pun, meningkat signifikan. Tercatat sedikitnya ada 32 orang JH yang telah terkonfirmasi terpapar Covid-19. 

Baca juga: Memaknai Pemeriksaan HbA1C Dalam Istitaah Haji

Problem kesehatan JH

Why do you bring people to death here” ? ( Mengapa anda kirim JH ke sini hanya untuk meninggal?). Pertanyaan pemerintah Arab Saudi pada Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI itu, cukup menggelitik untuk disimak. Pemerintah setempat serius menyoroti tingginya angka kematian JH Indonesia (JHI). Khususnya pada kelompok lansia, dengan beragam penyakit penyerta (sindrom geriatri). 

Memasuki hari ke-63 pelaksanaan haji (3 Juli 2025 jam 08.00) , tercatat sebanyak 423 JH yang wafat. Bila dipersentasekan dari kuota haji yang berjumlah 221 ribu orang, angka mortalitasnya mencapai 0,1914 persen. Persentase tersebut terbilang sedikit lebih tinggi dibanding tahun lalu. Pada tahun 2024, sebanyak 461 JH wafat dari total 241 ribu JH (0,1913 persen). 

Angka mortalitas JH masih berpotensi bertambah. Pasalnya saat ini masih ada puluhan JH yang dirawat di rumah sakit setempat. Indonesia selalu menempati peringkat pertama dalam hal angka mortalitas, dibanding negara-negara lainnya yang mengirimkan JH-nya. Kalkulasi keseluruhan akan berlangsung hingga akhir operasional haji, tanggal 11 Juli 2025. 

Persoalan banyaknya JHI yang wafat, memicu “teguran” dari Pemerintah Arab Saudi. Melalui nota diplomatik dari Kedutaan Besarnya, ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pemerintah Indonesia. Karena itulah, evaluasi mendalam sangat diperlukan, untuk perbaikan penyelenggaraan haji tahun berikutnya. 

Baca juga: 418 Jemaah Haji Wafat, Kemenkes: Pentingnya Pengetatan Istitha’ah Kesehatan

Stratifikasi istitaah

Meski telah mengusung jargon “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”, segala persiapan antisipatif seolah kandas dengan banyaknya JH lansia yang wafat. Sindrom Kardiovaskuler, Renal/ginjal, dan Metabolik (KRM), selalu mendominasi masalah morbiditas dan mortalitasnya.  

Faktor risiko sindrom KRM beragam. Terdiri dari beberapa stadium. Stadium 0 (lingkar perut normal, disertai pemeriksaan fisik dan laboratoris yang normal), dapat dicegah agar tidak memasuki stadium berikutnya.

Stadium satu, antara lain berupa berat badan berlebih/obesitas dan disfungsi jaringan lemak. Acuan sederhananya pada ukuran lingkar perut (ULP). Disebut berat badan berlebih, jika ULP lebih dari 80 cm pada perempuan, dan lebih dari 90 cm pada pria.

Stadium dua didasari faktor risiko metabolik (hipertrigliseridemia, hipertensi, sindrom metabolik, diabetes) dan penyakit ginjal kronik (PGK). Dikategorikan PGK jika didapatkan perkiraan laju filtrasi glomerulus (eLFG) yang kurang dari 60 ml/menit/1,73 m2. Kelainan tersebut setidaknya telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan. 

Stadium tiga berupa penyakit kardiovaskuler aterosklerosis (PKVAS). Acap kali gejalanya tidak khas (subklinis). Beragam faktor memicu PKVAS subklinis menjadi akut (PKVAS klinis), dan dikategorikan stadium empat. Manifestasinya bisa berupa penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung, stroke, penyakit arteri perifer, dan gangguan irama jantung yang fatal. JH yang wafat, mayoritas berada pada stadium tiga/empat. Faktor pemicunya antara lain, kelelahan, kurang tidur, nutrisi yang kurang adekuat, suhu ekstrem, indeks paparan ultra violet yang tergolong tinggi, dan faktor udara kering dengan kelembaban yang rendah. 

Mestinya skrining kesehatan CJH, dapat dilakukan jauh lebih awal. Pertimbangannya dapat dilakukan intervensi dini, bila dideteksi adanya suatu kendala kesehatan. 

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, Istitaah Kesehatan Haji, Redefinisi Istitaah, Urgensi, Urgensi Redefinisi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Mampukah Merdeka Dari Belenggu Rasa Manis?

20 Agustus 2025 By admin

Palestina Bentuk Komite Konstitusi Menuju Status Negara Penuh

20 Agustus 2025 By admin

Kemenkeu Bantah Isu Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

19 Agustus 2025 By admin

Komnas Haji Usulkan RUU Haji Lebih Fleksibel dan Adaptif

19 Agustus 2025 By admin

Bojan Hodak Sebut Gol Kedua ke Gawang Persib sebagai Kesalahan Fatal

19 Agustus 2025 By admin

Atalanta Resmi Datangkan Nicola Zalewski dari Inter Milan

19 Agustus 2025 By admin

Hamas Tolak Rencana Israel Relokasi Warga Gaza, RI Bantah Ikut Berunding

18 Agustus 2025 By admin

Teman dalam Genosida: Jejak Rekat Hubungan Serbia–Israel

18 Agustus 2025 By admin

Gol Tunggal Calafiori Bawa Arsenal Taklukkan Manchester United di Old Trafford

18 Agustus 2025 By admin

Alicia Silverstone: Ratu ’90-an yang Kembali Bersinar

17 Agustus 2025 By admin

Bayern Muenchen Juara Piala Super Jerman 2025 Usai Kalahkan Stuttgart

17 Agustus 2025 By admin

Mengapa Harus 10.000 Langkah Sehari?, Studi Terbaru Ungkap Jumlah yang Sebenarnya

17 Agustus 2025 By admin

Tren Jalan Kaki 6-6-6 Diklaim Bermanfaat untuk Turunkan Berat Badan dan Jaga Jantung, Apa Kata Ahli?

16 Agustus 2025 By admin

Tom Cruise Tolak Penghargaan Kennedy Center 2025 dari Trump

16 Agustus 2025 By admin

Persebaya Siap Bangkit di Kandang Persita, Perez Tegaskan Semangat Juang Tanpa Henti

16 Agustus 2025 By admin

Samsung Kembangkan Metalens, Teknologi Kamera Tipis untuk Ponsel dan Headset XR

16 Agustus 2025 By admin

Liverpool Awali Musim dengan Kemenangan 4-2 atas Bournemouth

16 Agustus 2025 By admin

Liga Inggris Terapkan 12 Aturan Baru Musim 2025/26

15 Agustus 2025 By admin

Yovie Widianto: Musik adalah Berkah, Bukan Sekadar Royalti

15 Agustus 2025 By admin

Rumah Sejarah Rengasdengklok: Jejak Tekad Menuju Kemerdekaan

15 Agustus 2025 By admin

Ketua MPR: Sekolah Rakyat Wujud Pemerataan Pendidikan di Indonesia

15 Agustus 2025 By admin

Pro-Kontra Larangan Pemutaran Lagu Indonesia di Kafe & Restoran, Adakah Titik Temunya?

14 Agustus 2025 By admin

Cek Kesehatan Gratis Siswa, Pintu Masuk Efisiensi Anggaran MBG

14 Agustus 2025 By admin

Menapaki Jejak Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu

14 Agustus 2025 By admin

Hari Kebaya Nasional 2025, Mantan Ibu Negara Raih Penghargaan Ikon Pelestari Kebaya

14 Agustus 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Kemendikdasmen Komitmen Sukseskan Program Digitalisasi Sekolah di Seluruh Indonesia
  • Pemkot Surabaya dan KONI Gelar Kejuaraan Multi Event Piala Wali Kota 2025
  • Mengenal Permukiman Suku Bajo di Wakatobi
  • Menlu Belanda Caspar Veldkamp Mundur karena Gagal Bela Palestina
  • Kepala BP Haji Siap Terima Keputusan Soal Perubahan Kelembagaan

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.