
Surabaya (Trigger.id) – Tali jam tangan pintar sering kali menggunakan bahan sintetis seperti silikon, karet, atau plastik. Meski bahan ini populer karena kenyamanan dan daya tahannya, kandungan kimia di dalamnya bisa menimbulkan efek negatif, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap bahan tertentu.
Hasil penelitian Universitas Notre Dame yang dipublikasikan oleh Medical Daily pada 16 Januari mengungkapkan potensi ancaman tersembunyi dari bahan kimia yang terkandung dalam tali jam tangan pintar dan produk pelacak kebugaran. Para peneliti menemukan bahwa beberapa merek produk wearable mengandung asam perfluoroheksanoat (PFHxA) dalam konsentrasi tinggi. Berikut penjelasan lebih lanjut:
Apa itu PFHxA?
PFHxA adalah salah satu jenis zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS). PFAS sering digunakan dalam berbagai produk untuk memberikan sifat:
- Tahan air
- Tahan panas
- Tahan noda
Bahaya PFAS terhadap Kesehatan
PFAS dikenal sebagai “bahan kimia selamanya” karena sulit terurai di lingkungan dan tubuh manusia. Efek kesehatan yang terkait dengan paparan PFAS meliputi:
- Gangguan Hormon: PFAS dapat mengganggu sistem endokrin, memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
- Risiko Kanker: Studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PFAS dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.
- Kerusakan Organ: Dapat memengaruhi fungsi hati dan ginjal.
- Masalah Reproduksi: Berpotensi menurunkan kesuburan.
- Efek Imun: Mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Tim peneliti menganalisis 22 merek produk wearable dan menemukan 9 produk mengandung PFHxA dengan konsentrasi tinggi. PFHxA ini dapat masuk ke tubuh melalui:
- Kontak langsung dengan kulit
- Paparan keringat yang meningkatkan pelepasan bahan kimia
- Pilih Produk Ramah Lingkungan: Cari wearable yang tidak mengandung PFAS atau menggunakan bahan hypoallergenic.
- Gunakan dengan Bijak: Hindari pemakaian perangkat terlalu lama untuk mengurangi paparan bahan kimia.
- Cuci Tali Secara Rutin: Membersihkan tali dengan air dan sabun dapat mengurangi akumulasi bahan kimia di permukaannya.
- Pantau Reaksi Kulit: Jika ada iritasi, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
- Pahami Kandungan Produk: Periksa label dan cari informasi lebih lanjut tentang bahan yang digunakan.
Penelitian ini menyoroti perlunya peningkatan regulasi dan transparansi dalam produksi perangkat wearable. Konsumen juga perlu lebih waspada terhadap potensi dampak bahan kimia seperti PFAS pada kesehatan. (ian)
Tinggalkan Balasan